#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku
39. Calon Mantu Keluarga Saputra
"Kamu memang memiliki sejuta cara untuk membuatku tersenyum. Lantas, salahkah aku bila terus mengharapkan kamu menjadi sosok pendamping masa depanku?"
_Ayana_
***
"Pulangnya jangan malam-malam," peringat Erin yang langsung dihadiahi hormat oleh Marsel.
Membuat Erin tersenyum lalu, mengelus lembut pucuk kepala cowok itu. Ayana mencium punggung tangan sang mama diikuti oleh Marsel. Kini, keduanya menaiki motor milik Marsel. Ayana hanya diam, menikmati angin sore yang membelai wajahnya. Marsel pun hanya tersenyum, tidak mau mengganggu ketenangan gadisnya. Dengan kecepatan rata-rata dia membawa sepeda motornya menuju ke mansion keluarganya. Membuat Ayana yang tersadar pun meremas ujung jaket yang Marsel gunakan. Marsel paham bahwa gadisnya tengah gugup sekarang. Dengan lembut dia menggenggam tangan kanan Ayana, menatapn
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku40. Menjauh atau Mati"Kenapa seakan dunia tak menginginkan kita untuk bersama?"_Ayana"Bukan dunia yang tak menginginkannya, hanya saja banyak orang yang iri dengan apa yang kita lakukan."_Marsel***Di bawah sinar rembulan purnama, Ayana melangkah menyusuri jalan dengan mendengarkan musik melalui earphone. Dia baru saja pulang dari kafe tempatnya bekerja. Marsel tidak bisa menjemputnya karena ada urusan. Ayana tak marah, sungguh. Dia malah senang berjalan kaki seperti ini, sudah lama dia tidak berjalan-jalan menikmati angin yang menyapu dengan tenangnya. Langkahnya terhenti ketika merasa ada seseorang yang mengikutinya. Dia menatap ke belakang, kosong. Mengedarkan pandangan, shit! Kenapa jalan yang dia lewati sangat sepi? Biasanya akan banyak pedagang berjejer rapi. Tapi, sekarang? Merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, dia
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku41. Luka Itu?"Kecurigaan membuat semuanya berubah. Kepercayaan semakin menipis, kedekatan semakin merenggang, lalu hubungan semakin menjauh."***Mobil mewah berwarna hitam itu membuat semua mata yang berada di halaman SMA Merdeka. Semuanya menunggu siapa pengendara mobil itu. Marsel keluar dengan coolnya membuat semua siswi yang melihatnya menjerit histeris, bahkan banyak juga yang terang-terangan mengatakan ketertarikan kepadanya. Tetapi, semua itu tidak Marsel pedulikan. Dia memutar, lalu membukakan pintu untuk kekasihnya–Ayana. Dengan tersenyum malu, Ayana menerima uluran tangan Marsel. Membuat suasana semakin rame akan teriakan baper dari para penonton. Dengan pelan, Marsel membantu Ayana berjalan. Kini, mereka yang melihat itu membicarakan mengenai kaki Ayana yang berjalan pincang. Membuat semua orang bertanya-tanya. Luka Ayana memang tertutup oleh kaos kaki yang
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku42. Sekeping Kenangan Kecil"Masa lalu itu tidak akan sama dengan yang terjadi di masa depan. Jadi, stop egois hanya karena ingin kembali ke masa-masa yang sudah terlewatkan."_Marsel"Gue cuma ingin kembali ke masa-masa indah itu. Di mana kita bermain, bercanda tawa bersama. Apa itu semua tidak bisa gue rasakan lagi?"_Vanya***"Mars! Kembalikan barbie Vanya!"Seorang anak perempuan dengan pakaian khas ulang tahun anak-anak berwarna ungu itu berlari mengejar anak laki-laki yang tidak jauh di depannya. Rambutnya yang bergelombang tertiup angin, kulit putih dengan wajah cantik yang kentara itu terus saja meneriaki nama sang anak laki-laki. Dengan mengangkat sedikit gaun ulang tahunnya itu, anak perempuan itu tak berhenti berlari. Sedangkan anak laki-laki dengan jas hitam dengan celana berwarna senada itu sese
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku43. Belajar Bersama"Nakal boleh, asal pendidikan jangan sampai terlupakan."_Marsel***Napas Ayana tersenggal-senggal. Gadis itu membungkuk, menumpu tubuhnya dengan kedua tangan yang memegang kedua lututnya. Keringat sudah membanjiri tubuh gadis itu. Mulutnya terbuka untuk membantu dirinya dalam bernapas. Dia menatap para teman-temannya yang masih semangat berlari, meninggalkannya seorang diri. Ah, ralat. Meninggalkan dirinya dan Yua. Yah, Yua kini berdiri di samping Ayana, menunggu gadis itu untuk mengatur napasnya. Padahal, mereka baru saja memutari lapangan sebanyak dua kali sedangkan teman-teman sekelasnya sudah mencapai empat putaran. Sedangkan mereka, harus menyelesaikan lima putaran. Mereka dihukum? Eit! Jangan salah. Kelas mereka sekarang adalah jam pelajaran olah raga. Karena itu, berlari memutari lapangan sekolah sebanyak lima kali sudah menjadi makan
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku44. Terungkap"Gue benar-benar dibuat terkejut dengan kenyataan tapi gue gak bisa marah ataupun benci lo. Kenapa? Because, I love you."_Marsel_***"Yang benar saja, Yah! Pasti itu udah diedit! Gue tahu itu! Gak mungkin dingelakuin hal menjijikkan itu!"Putra menghela napas berat. Dia harus sabar memberitahu siapa dalang disemua yang dialami oleh Ayana. Dia juga awalnya tak menyangka, tetapi bukti sudah jelas menunjukkan bahwa dia benar-benar sang pelakunya. Marsel sendiri? Tidak percaya bukan main. Dia terus saja menolak fakta itu mentah-mentah. Padahal di depannya sudah terdapat laptop yang menanyangkan adegan dewasa dengan wajah asli sang gadis dan juga sebuah handphone yang berisi rekaman telepon sang gadis kepada seseorang yang mengatakan mengenai rencana menjijikkan itu.Marsel memejamkan kedua matanya menaha
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku45. Fakta Mengejutkan"Manusia itu memang selalu hanya ikut-ikutan saja. Mencari perhatian kepada orang-orang, jika terungkap malu sudah tuh muka."_Yua_***Pagi ini SMA Merdeka digemparkan dengan berita di mana Vanya mengakui bahwa dia telah menfitnah Ayana saat gambar tak senonoh itu tersebar pada minggu yang lalu. Tentu saja hal itu mengejutkan semua para murid di sana. Tetapi, Marsel sudah menekankan agar berita ini jangan sampai tersebar ke luar sekolah mereka. Dia takut Vanya dibully atau mendapatkan cacian dari orang-orang luar. Bagaimana pun jika hanya berada di lingkungan gadis itu masih aman karena ada dirinya yang menjaga para murid jika ada dari mereka yang mencaci gadis itu. Memang terkesan tidak adil. Di saat Ayana dicaci maki sampai di luar lingkungan sekolah karena fitnah itu yang menyebar luas, sedangkan Vanya? Hanya cukup mengakui kesalahannya di lin
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku46. Dia Pacarku atau Ibuku?Marsel melirik kembali ke arah kedua sahabatnya yang asik bermain handphone. Sesekali dia berbisik pelan tetapi tidak dihiraukan oleh mereka. Membuat Marsel mendengus kesal. Perlahan dia menggerakkan kakinya, siap berlari keluar kelasnya. Ayana yang semula tengah menerangkan materi kepada kekasihnya seketika menatap tajam Marsel. Sedangkan yang ditatap hanya menyengir lalu kembali duduk dengan benar. Ayana menggelengkan kepalanya lalu kembali menerangkan materi yang sempat tertunda. Marsel melirik kedua temannya yang tengah terkikik geli. Menertawakannya."Paham gak?" tanya Ayana. Gadis itu memasang wajah datarnya ketika Marsel malah menguap lebar tanpa menutup mulutnya. Marsel yang ditatap hanya mengerjap polos."Eh, iya kenapa, Sayang?" tanya Marsel.Dia menggaruk tengkuk kikuk, ketika melihat wajah datar ga
#Sebatas_PERMAINAN_Pacarku47. Pemegang Baru Fez's Crop"Penyesalan memang selalu ada di akhir. Lucu memang, dulu mencaci kini menanggung malu sendiri."_Jolaya_"Kepercayaan memang sulit didapatkan tetapi untuk menghancurkannya sangat mudah. Maka dari itu, manusia harus benar-benar pandai untuk menjaga kepercayaan."_Ayana_***Sudah sepuluh menit berlalu, Erin masih setia berdiri di ambang pintu rumah depannya. Menatap datar seseorang yang tiba-tiba datang ke rumahnya di malam-malam begini. Tangan kirinya yang sejak tadi memegang knop pintu tak kunjung melebarkan pintu. Sedangkan sang tamu tersenyum tipis. Kedua matanya memancarkan rasa bersalah. Saat orang itu hendak mengusap pipi anaknya, hanya tepisah dan desisan yang dia dapatkan. Dia menghela napas panjang. Dia memang pantas mendapatkannya. Dia salah dan kini dia menyesal.Ayana yang sejak tadi b