Beranda / Romansa / Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO / Bab 246. Awal Cinta Bermula

Share

Bab 246. Awal Cinta Bermula

Penulis: Silvania
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-01 21:56:27

The Golden Chippy, restoran yang selalu berhasil membuat Emily tersenyum setiap kali datang ke sana, malam ini kembali menjadi saksi kecil kebahagiaan mereka. Langit malam di luar tampak cerah, taburan bintang memantul samar di permukaan kaca restoran. Lampu-lampu gantung bernuansa hangat menyambut langkah Arnold yang menggandeng lembut tangan Emily memasuki restoran favorit istrinya itu.

Seluruh lantai atas restoran terlihat sepi, hanya diisi oleh alunan musik jazz lembut dan aroma makanan khas yang menggoda. Tak ada meja lain yang terisi, hanya mereka berdua malam ini.

Arnold menoleh dan berkata dengan nada santai tapi penuh makna, “Aku sengaja memesan satu lantai penuh agar kita leluasa.”

Emily mengerutkan keningnya, lalu tersenyum geli. “Sayang, kau tidak perlu menghambur-hamburkan uangmu hanya untuk makan malam.”

Ia bukannya tidak suka—tidak mungkin tidak suka saat sang suami memperlakukannya bak ratu. Tapi kesederhanaan sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil, dan kebiasaan it
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
elma
lanjut pliase,,harus happy ending
goodnovel comment avatar
Nova
Lanjud kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 290. Happy Family

    Hari-hari berlalu dengan cepat. Emily menjalani kehamilan keduanya dengan kondisi fisik yang tidak semudah sebelumnya. Rasa lelah, mual di pagi hari, hingga perubahan suasana hati yang tiba-tiba sering membuatnya merasa rapuh. Namun kali ini, ia tidak merasa sendiri. Arnold jauh lebih sigap, bahkan sering kali lebih cerewet dari Nyonya Ruby dalam menjaga kesehatan istrinya.“Jangan makan pedas dulu, nanti perutmu mulas,” kata Arnold suatu sore ketika melihat Emily mencoba mengambil sambal di meja makan.Emily mendengus gemas. “Arnold, aku hanya ingin sedikit saja. Bayangkan, seharian aku muntah, ini satu-satunya yang bisa bikin nafsu makan kembali.”Arnold menghela napas panjang. “Baiklah, tapi hanya satu sendok, ya? Jangan lebih. Kalau sampai kamu sakit, aku yang panik setengah mati.”Nyonya Ruby yang duduk di seberang meja hanya tersenyum melihat keduanya. “Kalian berdua persis anak-anak. Saling ribut tapi tidak bisa dipisahkan.”Meski sering adu mulut kecil, Emily tahu betul bahwa

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 289. Cari Istri Baru

    “Bisa-bisa istrimu pingsan, Arnold!” Nyonya Ruby terkekeh sambil melirik sang cucu dan Arnold pun ikut tertawa. Setelah puas berbincang dan memastikan Cassie terlelap dengan tenang, Arnold akhirnya kembali ke kamarnya. Ia menarik napas lega ketika melihat Emily sudah tidur dengan posisi normal, tak lagi membelakanginya seperti beberapa malam sebelumnya. Wajahnya terlihat jauh lebih damai. Arnold mendekat, duduk di sisi ranjang, lalu menatap wajah istrinya yang tertidur. Dengan hati-hati ia mengusap helai rambut yang jatuh di kening Emily. “Terima kasih… karena sudah memberiku kebahagiaan yang berlipat,” bisiknya lirih. “Mungkin ini berat untukmu, tapi aku janji akan menemanimu melewati masa-masa sulit ini.” Dikecupnya kening Emily penuh kelembutan, lalu rasa lelah akhirnya menyeret Arnold ikut terlelap di sisinya. *** Keesokan paginya, Emily bangun lebih awal. Ada rasa rindu yang menuntunnya melangkah menuju kamar Nyonya Ruby, ingin segera menengok putri kecilnya. Ia mengetuk

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 288. Belum Bisa Menerima

    Emily lebih banyak diam setelah tahu dirinya kembali hamil. Pikirannya bercampur aduk, tubuhnya pun terasa lebih cepat lelah dari biasanya. Yang membuat hatinya makin sedih, Cassie menolak minum ASI langsung darinya. Setiap kali didekatkan, Cassie hanya merengek, lalu menepis lembut seolah enggan.Demi kebaikan Cassie dan juga Emily, Nyonya Ruby akhirnya memberikan saran."Lebih baik Cassie diberi susu formula saja, Em. Dengan begitu lebih mudah juga untuk babysitter nanti membantu merawat Cassie. Apalagi trimester pertama kehamilanmu pasti berat."Nada suara Nyonya Ruby lembut, penuh pertimbangan.Emily hanya mengangguk lemah. Ia tahu mertuanya benar, meski tetap saja ada perasaan bersalah dalam hatinya karena tak bisa lagi memberi ASI langsung."Ma, Emily mau istirahat dulu," ucap Emily lirih setelah selesai makan malam. Tubuhnya sudah benar-benar lelah."Istirahatlah, Nak. Cassie biar Mama yang jaga malam ini," jawab Nyonya Ruby dengan penuh kasih.Malam itu, Nyonya Ruby memutuskan

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 287. Emily Akhirnya Tahu

    "itu, ini maksudnya buat Cassie. Kan Cassie masih makan darimu, masih minum ASI-mu, jadi secara tidak langsung vitamin itu juga masuk ke dalam tubuh Cassie."Nada suara Nyonya Ruby lembut, penuh perhatian seperti biasa.Emily menganggukkan kepalanya pelan. Ia tahu betul, wanita paruh baya itu memang selalu begitu. Sejak dulu, sejak kehamilan pertamanya yang berakhir dengan kehilangan, Nyonya Ruby tidak pernah berhenti memperhatikannya. Hampir setiap bulan membawakan vitamin, suplemen, bahkan makanan bergizi, seolah ingin memastikan menantunya tidak kekurangan apa pun."lihat, cucuku kehausan. Beri ASI dulu," ucap Nyonya Ruby sambil menyodorkan Cassie kecil yang merengek.Emily segera menyambut bayinya. Dengan hati-hati ia menyusui Cassie. Tangisan mungil itu perlahan mereda, berganti dengan suara isapan kecil yang tenang. Emily tersenyum samar, perasaan lelahnya sedikit terobati setiap kali melihat wajah polos putrinya.Setelah Cassie tertidur dengan kenyang, Nyonya Ruby kembali menga

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 286. Bayi?

    Arnold keluar dari kamar dengan langkah terburu, perasaannya campur aduk, di sisi lain ia takut, tapi sisi lainnya Arnold juga bahagia. Ia segera mengambil ponsel dari meja ruang tamu, menekan nomor ibunya, lalu menempelkan ponsel ke telinga.“Mama, Emily… dia hamil lagi,” ucap Arnold pelan, nadanya terdengar hati-hati. Selain ingin memberi kabar, ia juga bermaksud bertanya bagaimana cara merawat istri yang sedang hamil dalam kondisi masih menyusui.Namun, belum sempat ia melanjutkan kalimatnya, panggilan tiba-tiba terputus begitu saja. Arnold menatap layar ponsel dengan dahi berkerut.“Mama ini suka seenaknya,” desahnya pelan, menghela napas panjang.Ia pun kembali melangkah ke kamarnya. Saat masuk, pandangannya menyapu sofa kosong—Emily tidak ada di sana. Hatinya langsung berdesir cemas. Arnold bergegas menuju kamar mandi, mengetuk pintu dengan sedikit panik.Tak lama kemudian, pintu terbuka dan Emily keluar dengan wajah pucat pasi, matanya sayu seakan menahan rasa lelah luar biasa.

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 285. Merahasiakannya

    Emily mengangguk pelan, bibirnya mengulas senyum tipis. "Ayo kita makan sekarang," ajaknya lembut sambil menggenggam tangan Arnold dan menariknya keluar dari kamar. Mereka berjalan beriringan menuju ruang makan yang tampak hangat oleh cahaya lampu gantung berwarna kekuningan. Sesampainya di meja makan, Emily hendak menarik kursi untuk dirinya sendiri, namun Arnold segera bergegas mendahuluinya. Ia dengan cekatan menarik kursi itu dan menuntun Emily untuk duduk. Tidak hanya itu, ia juga mengambilkan sendok dan garpu, lalu menyendokkan makanan ke piring istrinya. Gerakan sederhana itu membuat Emily terdiam sejenak, matanya berkedip tak percaya. "Aku masih bisa mengambil sendiri, sayang," ujarnya dengan nada tersipu, pipinya bersemu merah karena sikap manis Arnold yang jarang ia lihat sebelumnya. Arnold tersenyum hangat, menatapnya penuh perhatian. "Tidak apa-apa. Sesekali aku melayanimu. Lagi pula kau baru keluar dari rumah sakit," katanya tulus. Ia lalu duduk di kursinya sete

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status