Kenzo baru saja selesai mengupas mangga muda dan memotongnya menjadi beberapa bagian tiap buahnya.
"Sama bawa ini Ken..."ujar Mama Kalya sambil membawa sambal gula merah, "Nalla pasti suka."
"Iya Ma... Makasih."
Kenzo langsung menuju ke kamar Nalla, di lihatnya adiknya itu tengah duduk di balkon kamarnya, matanya menatap jauh ke langit di atas atap rumah tetangga,mengamati warna langit yang mulai kekuningan itu.
Jelas bisa Kenzo lihat Nalla sesekali menghapus jejak air mata di pipinya,"Hiks... "
Kenzo menghela nafasnya, ia benar-benar tak tega dengan keadaan Nalla,gadis yang begitu baik dan tak pernah macam-macam harus mengalami itu semua.
Papanya bahkan sudah menyewa jasa detektif untuk menyelidiki apa saja yang di lakukan putrinya sebulan belakangan,tapi hingga saat ini belum ada hasil, rekaman cctv sekolah juga rumah tak ada yang mengganjal, semua menunjukan sikap Nalla yang sama seperti biasanya.
"La... "ujar Kenzo.
Nalla b
Kenzo menatap Narra yang kini sudah tertidur di kamarnya,sedikit lega karena pada akhirnya adiknya itu bisa sedikit tenang.Kenzo memikirkan kembali apa yang di katakan Narra padanya tadi, jika Arjuna ingin menikahi Nalla.Ia harus cari tahu kebenarannya,maka Kenzo memilih mengirim pesan pada Arjuna.To:ArjunaBisa kita ketemu malam ini juga kak. Setelah mengirim pesan, Kenzo kembali menatap Narra yang terlihat sembab, adiknya ini masih tak mau berbesar hati dengan apa yang terjadi, dia belum mau mengerti keadaan Nalla.Ting...sebuah pesan balasan masuk dari ArjunaFrom: ArjunaAku sedang di caffe millikku,ke sini saja.Kenzo menghela nafasnya,meyakinkan dirinya jika ia harus berbicara dengan Arjuna.......Dan di sinilah Kenzo, duduk di depan Arjuna, menimbang kembali apa yang ingin ia bahas dengan Arjuna mengenai apa yang di katakan Narra tadi."Kenapa? Ada apa? "Kenzo meng
Nalla duduk di ranjang sebuah penginapan kecil di pinggiran kota,ia tahu jika keluarganya tahu dia pergi pasti papa akan mengerahkan orang-orang untuk mencarinya dan pasti hotel bukan tempat yang aman.Nalla mengetahui penginapan ini saat ia melaksanakan penelitian dari sekolahnya soal kehidupan para nelayan di pesisir utara ibu kota, dan saat itu dia melihat ada penginapan kecil yang di kelola oleh sepasang suami istri paruh baya.Nalla berharap keputusannya sudah benar,apa jadinya jika keluarganya tahu apa yang sebenarnya terjadi, putri mereka menjadi korban pemerkosaan oleh kakaknya sendiri yang dalam keadaan mabuk, bagaimanapun Kenzo adalah kebanggaan papa dan mamanya.Kenzo yang selalu terlihat baik di mata mama dan papanya, anak yang di gadang-gadang sebagai penerus kerajaan bisnis Winata Corporation di mana ada tanggung jawab besar di sana harus kakaknya pikul nanti.Nalla menggeleng, dia tidak mau menghancurkan lagi impian kedua orang tuanya.Biarl
Kenzo membanting semua barang-barangnya di apartemen, ia meluapkan semua emosinya seorang diri di sana. Kenyataan yang begitu menamparnya.Kenzo mengingatnya, bagaimana dia dengan brutal telah menggagahi adiknya sendiri dalam keadaan mabuk, ia ingat harusnya dia tak mudah mabuk, apa lagi alkohol yang di minumnya malam itu adalah alkohol berkadar rendah, tapi entah apa yang terjadi, dirinya merasakan panas dan membutuhkan pelampiasan. Dia telah melakukan hal keji itu dengan brutal pada adiknya sendiri.Kenzo luruh ke lantai bersandar pada tepian ranjangnya,ia paham sekarang kenapa Nalla tak mau memberitahukan siapa ayah bayinya dan memintanya tak mencari tahu siapa ayah bayinya, karena jika kebenaran itu terungkap itu akan menjadi aib yang menghancurkan keluarga mereka."Ya Tuhan ... apa yang harus aku lakukan?"lirih Kenzo meremas kepalanya.Ternyata pria yang ingin ia seret karena telah melakukan hal keji pada adiknya itu adalah dirinya sendiri.Apa yang a
Sudah satu minggu Nalla pergi dari rumah, dan hingga saat ini dia masih belum memutuskan akan kemana? Paling tidak dia masih memiliki waktu satu minggu lagi untuk menginap di penginapan milik Ibu Asmi ini, setelah itu baru akan dia pikirkan ke mana atau mungkin menambah deposit dia pada bu Asmi untuk tinggal lagi di sini.Nalla hanya membawa uang cash tak seberapa, dia tak mungkin memakai atm atau kartu kreditnya atau itu akan membuat papanya tahu keberadaannya,jika nanti uangnya menipis mungkin dia akan mencari kerja."Ih susah banget."Kesal Nalla karena ia sudah lelah sedari tadi berusaha mengambil buah asam jawa menggunakan galah namun tak kunjung berhasil."Capek banget."Tak jauh darinya ada Zaki yang menahan tawanya melihat kepayahan Nalla, ia pun mendekat karena tak tega lagi."Mau aku bantu?"Nalla langsung menoleh, lalu ia mengangguk. "Kalau tidak merepotkan."Zaki tersenyum lalu ia segera menaiki pohon itu dan memetik bebera
Nalla baru saja selesai mandi sore, dia cukup lega karena akhir-akhir ini rasa mualnya sudah tak separah dulu, meski untuk masalah makan, ia masih pilih-pilih.Beruntung ibu Asmi cukup memperhatikannya. Dan sepertinya Nalla akan menambah masa inapnya di sini karena ia belum tahu mau ke mana ia pergi.Ia tak mungkin naik pesawat atau kereta api, papanya pasti akan bisa melacaknya nanti.Duduk di depan cermin, Nalla menyisir rambutnya, ia rindu belajar, ia rindu sekolah.Tapi kini hal itu menjadi sesuatu yang tak mungkin lagi ia dapatkan.Nalla membelai perutnya."Aku tidak menyalahkanmu, tumbuhlah dengan baik dan jadilah temanku kelak."Tok.. Tok... Suara pintu di ketuk dari luar menyadarkan Nalla dari pemikirannya."Sebentar."Nalla beranjak lalu menuju pintu dan segera membukanya.Ceklek...Mata Nalla langsung berbinar melihat apa yang ada di depannya."Untukmu. ""Wah... Terima kasih bu... Nalla emang pingin banget makan ini, tapi d
Nalla berusaha untuk duduk tenang di kursi penumpang samping Kenzo,sejujurnya ia belum siap jika harus kembali sekarang. Tapi saat mendengar dari Kenzo jika mama Kalya sakit bahkan hingga di rawat di rumah sakit membuatnya sangat khawatir.Sementara Kenzo dalam hati meminta maaf karena belum berani menanyakan pada Nalla perihal dugaanya, tapi ia yakin jika dia lah ayah dari bayi yang Nalla kandung.Kriukkkk.... Nalla memejamkan matanya saat ia mendengar suara perut laparnya yang begitu nyaring di dengar.Sementara Kenzo juga langsung melirik ke arah perut Nalla.'Apa anakku kelaparan?'batinnya.Tanpa pikir panjang, Kenzo langsung mengarahkan mobilnya menuju restoran yang masih buka di jam 10 malam."Kamu tunggu sini,biar kakak beli makanan dulu!"ujar Kenzo sebelum ia keluar dari mobilnya.Nalla langsung melihat ke arah luar mobil, di lihatnya Kenzo masuk ke dalam sebuah restoran ayam goreng cepat saji dengan logo kakek-kakek itu.
"Ada apa Ken? "tanya Keano pada putranya.Kini, ia dan Kenzo sudah berada di ruang kerjanya.Kenzo memejamkan matanya, memikirkan kembali keputusannya untuk memberi tahu kenyataan yang sebenarnya.Jika ia mengatakan pada papanya, bukan hanya masalah siapa yang membuat Nalla menderita, tapi juga akan mengungkapkan rahasia lainnya."Ken... "tanya Keano lagi di saat ia hanya melihat putranya yang menunduk.Kenzo luruh ke lantai dan berlutut, menarik nafasnya dalam, ia sudah mengambil keputusan,ia tak bisa membiarkan Nalla menanggung semuanya sendiri, bukan Nalla yang salah tapi dirinya."Maaf.... "Sementara Nalla di dalam kamar mama dan papanya, masih larut dalam pelukan Kalya."Mama sangat mengkhawatirkan kamu nak,"ujar Kalya membelai rambut putrinya dengan lembut."Maafkan Nalla Ma, karena Nalla Mama sampai sakit. ""Tak apa asal kamu baik-baik saja,mam
Kalya duduk diam di tepi ranjangnya, begitupun Keano yang duduk di sisi ranjang yang lain, mereka saling diam dan memunggungi.Narra menatap kedua orangtuanya, ia bingung harus bagaimana menyikapi masalah ini, ia tak menyangka jika kakak yang begitu orang tuanya banggakan justru yang merusak masa depan adiknya sendiri.Lalu ia ingat apa yang Kenzo katakan tadi sesaat setelah ia keluar dari ruang kerja papanya."Maaf La, waktu itu kakak mabuk, kakak lupa dengan apa yang terjadi dan saat itu kakak kira itu Narra dan kakak hilang curiga karena saat kakak bertanya pada Narra, Narra mengatakan tak terjadi apa-apa. "Apa maksud kata-kata Kenzo tadi? Hingga tiba-tiba Narra teringat jika dulu Kenzo pernah menanyakan perihal dirinya yang mabuk, apa artinya kejadian itu, saat dia bertukar tempat dengan Nalla, ya sepertinya begitu, tepat keesokan harinya ia melihat cara jalan Nalla aneh dan Nalla yang semakin pendiam."Apa ini gara-gara Narra? "ujar