Share

11. Penghuni Rumah Berang-berang

Soma tak berkutik. Pikirannya benar-benar buntu. Lawannya kali ini seakan tak memiliki titik lemah. Dengan napas satu-satu, Soma memindai lawannya dari ujung kepala sampai ke mata kaki. Kenapa dia bisa sebegitu tenangnya? Soma terkesiap. Ada hal penting yang baru saja ia sadari.

Sesaat, kelopak mata Soma menutup. Ia lakukan meditasi singkat. Di dalam diamnya, lamunan Soma berputar kepada kisah pertemuannya dengan seorang pria tua yang hidup seorang diri jauh di dalam hutan. Yang dulu ia temui karena ketidaksengajaan.

Dulu, setelah tak menemukan makanan apa pun di dalam rumah orang-orang desa, Soma kecil yang kelaparan selalu menjadikan hutan sebagai opsi kedua untuk memenuhi kebutuhannya. Maklum, penduduk desa sudah lebih waspada ketika terlalu seringan mendapati stok persediaan makanan mereka menghilang dengan sendirinya. Dan mereka semua sama-sama tahu, siapa dalang di balik itu semua. Soma.

Sambil celingak-celinguk kelaparan Soma yang mal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status