Share

Bab 19. Berdetak Lebih Cepat

“Cepat. Nggak pake lama, Reina. Kamu mau kami mati kelaparan? Hah?!” geram Linda.

Mendengar penuturan menyakitkan dari sang ibu, hanya bisa membuat Reina mengelus dada. Kenapa mesti dirinya yang harus melakukan hal itu? Bukankah kakaknya juga bisa memasak?

“Baiklah, Bu. Akan segera Reina buatkan.”

Reina mengurungkan niatnya menghubungi Jeffan. Ia segera pergi ke dapur untuk memasak. Rasa sakit yang tadi ia rasa, kini seolah sirna begitu saja.

Reina tidak sempat menikmatinya. Meski kenyataannya, rasa sakit tercipta bukan untuk dinikmati.

Setelah selesai membuatkan menu makan malam di atas meja. Reina segera masuk ke dalam kamar. Pertama kali yang ia lakukan adalah mandi air hangat. Sesudah itu ia duduk di tepi ranjang. Rafa sudah tertidur sangat lelap saat tadi Reina masuk ke dalam kamar.

Gadis itu memeriksa email yang masuk melalui ponselnya. Besok ia harus menemani Pak Regan meeting lagi di luar kantor.

“Sampai kapan seperti ini?” Entah mengapa Reina memikirkan tentang Leon kemb
Rich Mama

Aw aw aw , ada yang salah tingkah nih....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status