Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)

Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)

last updateПоследнее обновление : 2025-05-22
От :  Amih LilisВ процессе
Язык: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 Рейтинг. 22 Отзывы
149Главы
41.9KКол-во прочтений
Читать
Добавить в мою библиотеку

Share:  

Report
Aннотация
Каталог
SCAN CODE TO READ ON APP

Suamiku dan keluarganya selalu menghina serta merundungku hanya karena statusku sebagai anak angkat. Mereka tidak tahu saja kalau aku sebenarnya ....

Узнайте больше

Chapter 1

Bab 1

Sakit itu kembali terasa mencengkram perut bawah Shanum, dan kali ini rasanya lebih menyakitkan dari siang tadi. Shanum pun berusaha mengatur napas, agar rasa sakit itu sedikit berkurang.

Setelah sakitnya terasa berkurang, Shanum segera menyelesaikan acara mandinya, kemudian mengambil baju ganti yang lebih nyaman. Lalu keluar dari walk in closet yang tersambung dengan kamar mandi di kamarnya. Secara perlahan-lahan dan sambil perpegangan pada tembok dia berjalan tertatih

"Akh!" Shanum meringis pelan sepanjang perjalanan. Jarak kamar mandi dan ujung walk in closet tiba-tiba terasa melebar puluhan kilometer untuknya.

Sakit! Sakit sekali! Perutnya terasa diremas-remas oleh seribu tangan. Sepertinya, Shanum memang harus segera ke Rumah sakit sekarang. Firasatnya benar-benar tidak enak akan sakit yang kerap dia rasakan sejak siang tadi. Kali ini, bahkan lebih sakit lagi.

Ceklek!

Akhirnya, Shanum sampai pada pintu yang menghubungkan walk in closet dan kamarnya. Saat wanita itu membuka pintu ruangan tersebut, ia langsung disambut pemandangan sang suami yang terus melihat ponsel dengan fokus, sambil memakai jaket yang tadi tersampir di kaki ranjang.

"Mas mau kemana?" tanya itu pun lolos, karena penasaran tentang apa yang akan suaminya lakukan.

Seingat Shanum. Reksa, suaminya baru saja pulang. Entah kenapa kini seolah sudah bersiap untuk keluar lagi. Apa ada yang ketinggalan?

"Mau jemput Ayu di club, dia mabuk dan tidak mungkin pulang sendiri."

Ayu lagi!

Mata Shanum pun seketika terpejam erat mendengar nama itu hadir kembali di antara mereka. Hatinya kembali terasa sesak karenanya.

"Mas, perut aku sakit. Mas bisa anterin ke rumah sakit, gak?" Shanum mencoba menyuarakan situasinya saat itu. Berharap sang suami mengerti dan dijadikan yang utama sekali saja.

Reksa langsung melirik cepat, menatap Shanum dengan tajam. Tatapan kesal menguar dari binar mata pria itu terhadap Shanum.

"Jangan aneh-aneh. Sakit perut gak harus ke rumah sakit. Minum obat saja sudah cukup," jawabnya dengan ketus.

"Tapi perutku sakit banget, Mas. Dari tadi siang, sebenarnya. Cuma aku kira sakit biasa dan--"

"Shanum, ayolah!" sergah Reksa tiba-tiba. "Aku tahu kamu tidak suka sama Ayu. Tapi kali ini tolong, ya. Jangan membuat drama. Aku harus jemput Ayu sekarang. Kasihan dia sendirian diluar. Kamu bisa ngerti sedikit, gak?"

'Lalu siapa yang ngertiin aku? Siapa yang akan membantuku? Aku sendiri sangat kesakitan sekarang.' Shanum hanya bisa menjeritkan kalimat itu dalam hatinya. Saat ini, lidahnya mendadak kelu dan tenggorokannya sakit oleh rasa kesal yang mendadak bergemuruh dalam hatinya.

Faktanya, ini bukan kali pertama Shanum dituntut mengerti tentang Ayu. Shanum bahkan sudah tidak bisa menghitung lagi, sudah keberapa kalinya dituntut mengerti. Selalu saja Ayu, Ayu, dan Ayu yang Reksa prioritaskan. Padahal, di sini istrinya adalah Shanum, bukan Ayu!

Ayu hanya sepupu jauh Reksa, sekaligus teman masa kecilnya. Namun, selalu di prioritaskan melebihi Shanum yang notabenenya adalah istri Reksa. Bagaimana Shanum tidak cemburu?

"Mas, aku beneran harus ke Rumah sakit sekarang. Perutku--"

"Cukup, Shanum! Cukup! Saya gak mau denger rengekan kamu lagi." Reksa menyergah dengan cepat dan ketus kembali.

Shanum menggeleng ingin membantah tuduhan suaminya. Karena saat ini Shanum memang sedang tidak merengek. Shanum benar-benar sedang sakit sekarang.

"Nanti saya suruh Diva untuk berikan kamu obat. Paling juga kamu sedang PMS, kan? Jangan terlalu dibesar-besarkan."

Bukan! Demi Tuhan ini bukan karena PMS, atau semacamnya. Sakit ini beda, dan ….

Ya Tuhan, Shanum baru sadar sudah telat PMS bulan ini. Jangan-jangan ...

"Mas--"

"Kalau memang sakit perutnya tidak membaik. Kamu kan bisa minta kak Rendi atau Papa buat anter ke Rumah sakit. Nanti saya nyusul kalau sudah menjemput Ayu," sela Reksa lagi seenaknya. Seakan lupa bagaimana sikap keluarganya pada Shanum selama ini.

Shanum tidak pernah diterima di sini!

Hanya karena dia cuma anak angkat keluarga Setiawan. Semuanya memandang rendah Shanum sejak dulu.

"Saya pergi!"

Setelah itu Reksa pergi begitu saja, meninggalkan Shanum yang hanya bisa menatap punggung pria itu dengan nanar, hingga hilang dibalik pintu.

"Sampai kapan aku harus bertahan, Mas?" lirih Shanum dengan pedih. "Rasanya aku sudah tak sanggup berjuang sendiri meraih restu keluargamu, sementara kamu tidak pernah ada di sisiku untuk menguatkan," lirih Shanum dengan lelehan air mata yang tak terbendung lagi.

'Aku harus apa agar kamu mau mengerti kondisiku saat ini.' Raungnya dengan mulut yang terkunci rapat.

Lalu, sakit itu kembali datang. Makin mencengkram perut bagian bawahnya dengan kuat, membuat Shanum jatuh terduduk karena tak kuasa menopang tubuhnya sendiri.

Wanita itu mulai merasa aliran hangat keluar dari inti tubuhnya, mengalir deras membasahi celana tidur dan ….

Itu darah!

Oh, Tuhan!

Tidak!

"Tolong! Tolong! Tolong aku!" Shanum pun berusaha meminta pertolongan.

Sayangnya, tidak ada yang datang. Seakan di rumah ini tidak ada penghuni selain dirinya sendiri. Padahal, di rumah ini ada keluarga besar Reksa.

"Tolong! Siapa saja, tolong aku!" Shanum kembali meminta tolong. Namun, seperti halnya tadi, masih tidak ada yang datang memenuhi panggilannya.

Sementara itu, sakit yang mencengkram perutnya semakin menjadi, dan darah yang mengalir pun semakin banyak. Shanum mulai takut. Takut semua pikiran buruknya jadi kenyataan.

'Tuhan tolong! Jika memang dia sudah ada. Tolong selamatkan dia'.

Shanum menangis dalam diam, merasakan sakit yang tidak mereda, bahkan semakin menyiksanya. Dia mencoba meraih ponsel diatas nakas untuk menelpon seseorang. Tetapi, terlalu lemas dan kesakitan hanya untuk menggerakan tubuhnya.

"Tolong ... aku mohon. Tolong aku. Siapa saja, Tolong aku." Shanum meminta pertolongan lagi dengan lirih. Berharap ada seseorang yang mendengarnya, meski itu mustahil. Dia sendiri tidak bisa mendengar suaranya. Apa mungkin ada orang lain yang bisa mendengarnya?

Akhirnya, dengan sisa kekuatan yang dia miliki. Shanum menarik bantal guling yang bisa diraihnya, dan melemparkannya pada lampu tidur di atas nakas hingga benda itu jatuh. Suara pecahan pun segera membahana di kamar tidur tersebut.

Shanum tahu, setelah ini Mama Rima, mertuanya pasti akan menghukumnya karena merusak barang. Tetapi tidak apa-apa. Setidaknya ....

"Astaga Kak Shanum! Apa yang terjadi?" ... Doa Shanum terkabul. Akhirnya ada yang datang juga.

Itu adalah si bungsu keluarga ini, Diva. Dari penampilannya, Shanum yakin gadis itu pasti baru pulang dari kuliah.

"Div, tolong Kakak. Perut Kakak sakit sekali."

"Kak Shanum tunggu di sini sebentar. Diva panggil Papa dulu."

Beruntung, tanpa harus dijelaskan lebih detail. Diva pun segera keluar kamar, dan memanggil Papa dan Abang sulungnya, Rendi yang sedang asik nonton bola di ruang keluarga.

Setelah itu, Shanum sudah tidak ingat apa yang terjadi lagi. Kesadarannya sudah hilang, karena rasa sakit yang mendera dan darah yang keluar tanpa henti dari bawah tubuhnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Комментарии

10
100%(22)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
22 Рейтинг · 22 Отзывы
Write a review
user avatar
Sidney Fellice
dari awal ceritanya sudah bikin greget. gak bisa berhenti baca pokoknya. terlalu keren. semangat nulis thor!
2025-04-01 07:34:48
1
user avatar
caramellmachiato
seruuuu .. tapi semoga ceritanya ga terlalu panjang chapter nyaa
2025-02-05 08:47:08
1
user avatar
Puput Assyfa
cerita amih makin kesini makin bikin orang penasaran dan selalu the best
2025-01-28 21:04:58
2
user avatar
Gina Mutiara
ini rencana brp bab ya? bosan klo baca bab yg terlalu banyak dan mslh yg sepertinya dibuat seolah2 tak pernah habis nya ...
2025-01-23 21:10:57
0
user avatar
Ziza Ziz S
cerita nya best tapi bikin kesel, gak dibaca jadi penisiran, habis dibaca pengen dibejek² watak²nya yg bikin kesel
2025-01-22 16:08:21
0
user avatar
poulinanaisangi
kan ga selamanya anak angkat akan slalu diperlakukan beda dgn anak kandung yg lainnya sama ortu mereka... dan ortu angkat kan ga semua cuman sayang sama anak kandung doang dan anak angkat d lupakan gitu aja setelah mereka punya anak .... pikiran mamak rima picik bgt ya kan ....
2025-01-22 11:42:34
0
user avatar
poulinanaisangi
enaknya diapain ya kalo punya suami n mertua udh mah markondo, matre tapi semena mena, gatau malu bgt kan ya .... rasa rasanya d jadiin bumbu sambel enak tuh buat diulek ulek bibur n kelakuannya biar sadar, soalnya kalo otaknya di cuci udh ga mempan lg deh buat s reksa n mama rima...
2025-01-22 11:40:10
1
user avatar
Fajar Olshope
ceritanya seru banget....keselnya juga bukan kaleng2 sama Bu Rima dan reksa, dasar keluarga toxic yang bikin Gedeg... bukanya tobat malah masih cari keuntungan...
2025-01-22 10:59:38
0
user avatar
Nuning Ari Indarti
sangat bagus
2025-01-14 18:20:12
0
user avatar
Ariana Damayanti
ceritanya bagus, gregetan sm rima dan reksa. shanum jg terlalu baik ...
2025-01-11 02:28:19
0
user avatar
Bai_Nara
bikin greget, pengen nampol itu si bojo dsn bala-balanya
2025-01-10 13:08:33
0
default avatar
Maleo
Mih… kamu sehat? Lanjutannya mana mih? Banyak yg kepending mih Semoga amih selalu sehat dan tetap berkarya
2025-01-03 00:02:14
0
user avatar
Kiki Sulandari
Reksa...Kamu yg salah,tapi kamu justru mmemarahi Shanum
2024-08-06 19:13:06
0
user avatar
Kiki Sulandari
Shanum,tinggalkan Reķsa,daripada hatimu makin tersiksa
2024-08-06 19:01:07
0
user avatar
Puput Assyfa
ceritanya bikin gregetan, suka sm karakter shanum yg gk menyek2 jd wanita yg cuma dimanfaatin keluarga parasit dr suami
2024-07-08 02:57:03
0
  • 1
  • 2
149
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status