MasukSuamiku dan keluarganya selalu menghina serta merundungku hanya karena statusku sebagai anak angkat. Mereka tidak tahu saja kalau aku sebenarnya ....
Lihat lebih banyakSelepas kunjungan ke makam itu, langkah Shanum terasa jauh lebih ringan. Seolah beban berat yang bertahun-tahun ia pikul akhirnya perlahan terlepas satu demi satu. Ini terasa seperti keajaiban untuk Shanum. Ternyata benar pepatah yang mengatakan "Memaafkan bukan cuma untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri."Bukan, ini bukan tentang ia yang bisa melupakan semua perbuatan Reksa. Tidak, tentu saja tidak. Semua itu akan menjadi bagian kisah Shanum yang tak mungkin ia lupakan. Proses hidup untuk menuju pribadi yang lebih baik. Shanum memaafkan Reksa, karena ia sadar, hatinya sendiri terlalu lelah untuk terus memelihara luka.Luka itu akan selalu ada, tapi biarkan mengering sendiri seiring dengan waktu yang terlewati. Tentu juga, dengan kisah dan kenangan baru yang akan ia ukir bersama Safran. "Cie yang senyum-senyum sendiri. Mulai jatuh cinta sama calon suami, apa mulai gila nih menjelang ijab?" Shanum tersentak halus sebelum refleks memutar kepala mendengar suara cempreng berna
"Masih kepikiran, ya?"Shanum tersentak halus saat merasakan sentuhan lembut pada tangannya. Siapa lagi kalau bukan Safran pelakunya. Saat ini, mereka masih di toko kue untuk melanjutkan rencana semula. Akan tetapi, sejak pertemuan dengan mantan mama mertuanya, Shanum jadi susah fokus.Karenanya, sejak tadi malah Safran yang mengambil alih semuanya. Bahkan, saking tidak fokusnya, Shanum sampai tidak sadar jika Nata sudah tertidur pulas dalam pangkuan Safran sejak tadi."Nggak, kok. Cuma ... masih kaget aja," bohongnya kemudian. Ya! Shanum memang bohong. Faktanya, bagaimana ia tidak sampai kepikiran coba, dengan sebuah kabar yang Rima bawa beberapa saat lalu.Reksa sudah tiada!Ya, Tuhan ... Shanum benar-benar terkejut dengan kabar itu. Apalagi, ia juga dengar Reksa pergi dengan cara yang .... nekad.Bunuh diri!Melompat dari flyover!Nah, kalian juga pasti terkejut, kan!"Kalau kamu mau, aku bisa menyuruh orang mencari makamnya dan ... kamu bisa mengunjunginya." Suara Safran kembali
Shanum kira, setelah berpisah dan hidup di kota yang berbeda, bahkan dengan jarak lumayan jauh. Ia tidak akan pernah bertemu merek lagi. Tetapi, apa ini? Kenapa dunia mendadak sempit?Beberapa bulan lalu ia bertemu pria brengsek itu, sekarang ...."Shanum, tolong katakan. Apa itu benar cucuku?"Shanum yang sempat tertegun beberapa saat lantas menoleh. Kemudian agak tersentak setelah melihat siapa yang memangilnya barusan. Dari suara, ia sudah mengenali pemiliknya. Tetapi setelah melihat penampakannya, Shanum langsung membeku. Wajah itu berbeda dari yang ia ingat selama ini. Lebih dari itu, Shanum juga lumayan kaget karena ternyata yang memanggilnya adalah pengemis tadi!Tunggu dulu! Benarkah dia salah satu penggores trauma dalam hidup Shanum. Wanita yang sering menekan mentalnya dan meremehkannya. Tetapi ... kenapa wajahnya ... BERBEDA?"Shanum?" Tak segera mendapatkan jawaban. Tuna wisma itu kembali memanggil. "Maaf, anda kenal saya?" tanya Shanum pura-pura bodoh. Juga, meyakinkan
Sebenarnya, Shanum ingin pernikahannya dengan Safran nanti di adakan sederhana saja. Soalnya ia merasa ini kan pernikahannya yang kedua, jadi malu jika harus dirayakan besar-besaran. Lagi pula, sejujurnya Shanum juga merasa hatinya belum sepenuhnya menerima cinta Safran. Jadi ia tidak merasa terlalu antusias menyiapkan pernikahan tersebut.Kejam, ya? hm ... mau gimana lagi? Pernikahan pertamanya terlalu menggoreskan luka mendalam di hatinya. Membuat Shanum butuh waktu lama hanya untuk sekedar berdamai dengan luka itu. Kalau bukan karena melihat kebutuhan kasih sayang untuk Nata dan effort yang di tunjukan Safran luar biasa. Shanum rasanya tak berani ambil resiko sebesar ini. Menerima cinta baru di saat hatinya masih penuh keraguan. Sebagian hatinya merasa sangat bersalah pada Safran. Bukankah ia seperti hanya menjadikan Safran pelarian semata? Akan tetapi, entah kenapa sebagian hatinya lagi mengatakan, jika pria itu adalah Safran, semuanya pasti akan baik-baik saja. "Bu, ada yang






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Peringkat
Ulasan-ulasanLebih banyak