Share

Chapter 22 : Penyihir

Tubuhku mengerjap dengan pening yang masih bergelayut. Kubuka mata perlahan dan terdapat pemandangan atap yang tak asing di hadapanku. Kuedarkan pandangan ke sekililing dan langsung mengenali ruangan di mana aku berada.

Aku terdiam saat mendapati diri sudah berada di kamarku—di Vainea. Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi seingatku, seharusnya aku masih berada di Keylion. Hal terakhir yang kuingat adalah pesta Anggur dan Putra Mahkota Keylion. Kenapa aku bisa kembali ke Vainea?

Aku memekik pelan saat tubuhku terasa seperti remuk. Bukan hanya itu, kudapati sosok pria tengah terbaring pulas di sampingku. Wajahnya terlihat lelah dalam tidurnya yang tenang.

"Azura?"

Butuh waktu untuk menyadari bahwa tubuh kami hanya berbalut selimut tanpa sehelai pakaian pun, situasi kami terlihat seperti habis bercinta.

"Azura." Aku mengguncangkan bahunya lembut. "Azura bangun."

Ia mengerjap sejenak lalu membuka matanya perlahan. "Kau sudah bangun rupanya."

"Apa yang terjadi? Apakah kita—"

"Menurutmu?" se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status