Share

97, Nothing to Worry

SUARA-suara itu mengganggu tidurku. Padahal suara itu begitu lemah. Tapi bunyi bip bip bip teratur itu terdengar melengking di afmosfer sesunyi ini. Aku merasa kedinginan. Di mana ini? Apa yang terjadi?

Aku berusaha mengingat sambil berusaha membuka mata dan menggerakkan bagian apa pun dari tubuhku. Kabut di kepalaku masih sangat pekat, aku harus menyibak kepekatan kabut untuk melihat bayangan lain yang juga masih sangat buram. Aku terus berusaha, tapi sejauh yang kuingat hanya aku terjatuh dan seseorang berusaha menangkapku.

Seseorang itu Vlad.

Bayangan itu masih sangat buram. Aku tidak bisa menangkap ekspresi wajahnya. Aku hanya ingat teriakan panik dan takutnya ketika menyebut namaku. Aku bisa mengingat dia terbelalak dengan tangan penuh darah. Tapi di mana Vlad sekarang? Di mana aku?

Vl... “… ad….” Apakah itu suaraku?

Vlad, kamu di mana? Tolong aku.

“Anna, kamu sudah sadar?” Sebuah wajah terlihat begitu dekat. Aku berusaha fokus mengenalinya.

Vl... “… ad….?”

“Apa yang kamu
Sandra Setiawan

Vlad beneran pergi euy…. Kasihan Anna. Tapi Vlad kan lebih hancur. Dia bilang dijadiin bahan penelitian lebih nyakitin daripada pas tau Anna disia-siakan Bhaga dan pas tau Anna nikah sama Bhaga. Nah, pas dia tau Anna nikah aja ortu dan temannya aja sampai turun tangan ngurus dia. Gimana sekarang dong? Bayangin aja sendiri ya. Komposisi bab sudah bagus banget begini. Selang seling POV 3 flash back dan POV 1 masa kini. Itu makanya saya kasih scene Vlad pas patah hati. POV 3 itu lega banget. Bisa bebas nulis dari semua sisi. Tapi POV 1 itu bisa dalem banget ngegambarin feel tokoh. Segala kegalauan Anna lebih jleb kalau pakai subyek aku kan? Berasa ikutan jadi Anna. Si aku. So, seperti apa Vlad sekarang, silakan berimajinasi sendiri. Jangan goda aku minta bikinin pov Vlad. Aku gampang tergoda.*ketawa kunti*

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status