Home / Romansa / Sentuhan Berbahaya Tuan Muda / Bab 79 : Aku Tahu Kamu Bohong

Share

Bab 79 : Aku Tahu Kamu Bohong

Author: NACL
last update Last Updated: 2025-07-14 00:09:50

“Mau ke mana?”

Pria bertubuh tinggi dengan kaus hitam pekat seperti malam hari itu makin mendekat. Mata birunya bersinar di bawah cahaya bulan.

Sofia merinding dibuatnya, dia sampai menahan napas. Refleks memegangi perutnya.

“Apa Tuan Torres menahanmu, Nona Morales?” Suara itu terdengar dingin dan menyesakkan.

“Kamu terlambat 30 detik.” Sofia menggeleng.

“Maaf, saya terlambat, Tuan Marquez.”

Nicolas tersenyum sinis. Lalu menggerakkan tangannya, mempersilakan Sofia berjalan di depan.

Saat memasuki bangunan vila yang tidak terlalu besar itu, Sofia merasa ini sama sekali tidak cocok dikatakan milik seorang Tuan Muda. Namun, untuk apa dia mempertanyakannya?

Nicolas mempersilakan Sofia untuk duduk di sofa besar biru tua. Pria itu menyodorkan segelas anggur.

Refleks Sofia menjauh dan menatap Nicolas dengan bingung. Lagi-lagi dia melihat pria itu sedikit berbeda, ada sebuah rasa yang sulit dijelaskan.

“Maaf, tapi … saya tidak bisa minum,” tolaknya lemah lembut.

Tawa mengejek mengge
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
NACL
sudah meluncur nih kak
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 82 Sejak Hari Itu Di Bibirmu

    Isabel duduk di kursi kerjanya. Dia melirik rekan-rekannya yang baru saja datang. Mereka menyapanya dengan sungkan, tahu betul siapa yang duduk di meja paling depan itu—staf teristimewa, yang tak bisa disentuh atau diganggu.Keangkuhan membuatnya lupa bahwa hormat tak bisa dibeli. Sementara, pikirannya masih tenggelam dalam kata-kata Nicolas semalam."Benar. Bayimu tidak boleh lahir, Sofia," gumamnya pelan, bibirnya menekan geraham yang mengeras.Dia tahu Galtero mungkin tak akan meninggalkan wanita itu, sama seperti dirinya yang tak pernah bisa. Namun,i jika anak itu benar-benar lahir, maka ikatan mereka akan makin kuat. Sebaliknya, kalau Sofia jatuh karena keputusan Galtero sendir i... maka Isabel tidak perlu menyentuhnya sekalipun.Kekalahannya menyakitkan. Bahkan hak asuh Carlitos pun sudah lepas dari tangannya. Isabel mengepalkan tangan di atas pahanya yang masih pegal. Untuk mencari sekutu, dia harus menukar harga diri dan tubuhnya demi nafsu busuk Nicolas. Sekutu iblis.Lamuna

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 81 : Tidak Pernah Lahir

    Setelah percakapan menakutkannya bersama Galtero, Sofia melangkah ragu ke kamar Carlitos. Ternyata anak itu sudah tertidur sambil memeluk bantal, tubuh kecilnya tidak menggunakan selimut. Mungkin gerah.Sofia mengatur suhu agar Carlitos nyaman. Dia menyelimutinya sebatas pinggang, lalu berdiri memandangi wajah polos anak itu.‘Apa kamu siap berbagi ayah? Di perutku ada adikmu,’ batinnya lirih. Dia hendak membelai rambut Carlitos, tetapi anak itu menggeliat kecil. Sofia mengurungkan niatnya. “Mimpi indah, Carlitos.”Dia pun masuk ke kamarnya. Menemukan Galtero baru saja selesai berbincang di telepon—entah dengan siapa. Mungkin sang mantan.Sofia menggembungkan pipi, darahnya berdesir panas, dada terasa sesak. ‘Ini pasti pengaruh bayi,’ pikirnya sambil melirik perut.Galtero mendekat. Pria itu langsung membelai perut sang istri. Meskipun garis wajahnya datar, sentuhannya terasa … hangat.Apa hormon kehamilan seperti ini? Apa bakal janin ini ingin dekat dengan ayahnya? Sofia menunduk. Ap

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 80 : Karena Kamu Ibu Dari Anakku

    Sofia menyentuh tengkuknya yang berkeringat. Dia merasa merinding melihat wajah pria tambun itu, padahal ini pertengahan musim panas. Matahari sedang terik. Dia bukan takut pada Alonso, melainkan pada apa yang akan disampaikan. Tidak tahu kenapa, Sofia merasa ini ada hubungan dengannya. Alonso sempat menatap ke arahnya sejenak, lalu merangkul bahu Galtero dan mereka berbicara dengan suara pelan di tengah kebun anggur yang luas itu. Sofia tidak bisa mendengar perbincangan itu, hanya embus angin dan gemericik dedaunan yang sampai di telinganya. Sementara itu, Galtero merasa ini informasi penting. Alonso tidak mungkin repot mencarinya ke Costa Brava jika itu hanya urusan pekerjaan biasa. "Ada apa, Paman?" Alonso menahan napas sejenak, sebelum berbisik sangat hati-hati, "Tuan Nicolas Marquez ada di Costa Brava. Beberapa hari ini dia juga menginap di Barcelona." Darah Galtero seketika mendidih mendengarnya. Cuaca panas makin membakar energi amarah dari dalam raganya. Dia menoleh pada

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 79 : Aku Tahu Kamu Bohong

    “Mau ke mana?” Pria bertubuh tinggi dengan kaus hitam pekat seperti malam hari itu makin mendekat. Mata birunya bersinar di bawah cahaya bulan. Sofia merinding dibuatnya, dia sampai menahan napas. Refleks memegangi perutnya. “Apa Tuan Torres menahanmu, Nona Morales?” Suara itu terdengar dingin dan menyesakkan. “Kamu terlambat 30 detik.” Sofia menggeleng.“Maaf, saya terlambat, Tuan Marquez.” Nicolas tersenyum sinis. Lalu menggerakkan tangannya, mempersilakan Sofia berjalan di depan. Saat memasuki bangunan vila yang tidak terlalu besar itu, Sofia merasa ini sama sekali tidak cocok dikatakan milik seorang Tuan Muda. Namun, untuk apa dia mempertanyakannya? Nicolas mempersilakan Sofia untuk duduk di sofa besar biru tua. Pria itu menyodorkan segelas anggur. Refleks Sofia menjauh dan menatap Nicolas dengan bingung. Lagi-lagi dia melihat pria itu sedikit berbeda, ada sebuah rasa yang sulit dijelaskan. “Maaf, tapi … saya tidak bisa minum,” tolaknya lemah lembut. Tawa mengejek mengge

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 78 : Hanya Kamu, Sofia

    Beberapa jam lalu di Barcelona. Nicolas yang baru saja selesai menyetubuhi asistennya mendapat pesan singkat dari Isabel. [Galtero dan Sofia ke Costa Brava ... kamu bisa menemui mereka di sana!]Pria itu menyeringai. Dia tahu Isabel saat ini bekerja sebagai staf di Torres Lumière. Wanita itu pasti mengorek informasi dari sekretaris CEO. Licik, tetapi ini berguna. Tanpa membalas apa pun, Nicolas menatap tajam pada foto dia pria muda di ponselnya.“Fernando Galtero Torres, kamu sudah menghancurkan adikku. Dan aku akan melakukan yang sama pada kekasihmu. Aku ingin melihatmu merasakan sakitnya kehilangan.” Nicolas mengepalkan tangan.Dia memerintah asistennya untuk menyewa vila di Costa Brava, tepat di samping vila Galtero.**“Bagaimana ini?” Sofia berjalan mondar-mandir sambil menggigiti kukunya. Dia ingin pergi, tetapi pasti sangat sulit. Tak lama, pintu terbuka. Sofia menoleh dan melihat suaminya datang membawa kasur lipat, selimut, serta bantal. Pria itu merapikan di samping kur

  • Sentuhan Berbahaya Tuan Muda   Bab 77 : Menahan Marah atau Sudah Melunak?

    Galtero mendekat, menatap wanitanya yang hanya memakan roti panggang tanpa tambahan protein apa pun. Wajah cantik itu tampak pucat dan matanya sayu. Dadanya berdesir nyeri, apalagi teringat bagaimana amarah dalam dada memaksanya meninggalkan sang istri, semalam. Satu hal yang dia harapkan, Sofia tidak akan pernah tahu bahwa dia menghabiskan malam di rumah Isabel. Sambil terus melangkah, Galtero teringat pada percakapannya beberapa saat lalu dengan Alonso di mobil—dalam perjalanan pulang. “Sofia hamil.” “Akhirnya, Tuan. Anda berhasil, Anda sudah sembuh 100%. Tidak perlu ragu lagi. Saya yakin Nyonya Livy dan Nyonya Pamela akan senang mendengarnya. Ini kabar baik.” Alonso begitu antusias, matanya berbinar menyambut anggota keluarga baru. “Kenapa Anda tidak senang?” tanya pria tambun itu melihat ekspresi Galtero yang muram. “Aku ragu. Anak itu … milikku atau …,” gumam Galtero, sikunya bersandar pada pintu dan jemarinya memijat pelipis. Saking geramnya, Alonso sampai mengguna

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status