Share

Bab 37 s2

Author: Mommy_Ar
last update Last Updated: 2025-12-06 03:05:19

Kayla berjalan menuju dapur mungilnya, mengambil dua gelas dari rak kayu kecil di atas wastafel.

Arion… bukannya duduk, dia malah mengikuti Kayla dari belakang, langkahnya pelan tapi mantap, seperti sedang mengawasi setiap sudut ruangan.

Matanya menyapu seluruh isi dapur, kompor kecil portable, rak mie instan, dan kulkas mini yang mulai menguning karena usia. Ia mendekat, hampir berdiri tepat di belakang Kayla tanpa ia sadari.

“Kamu beneran tinggal sendiri di sini?” gumam Arion lirih, seolah masih tidak percaya.

Kayla sedang menuang air panas ke dalam gelas.

“Iya, Ar. Kan udah aku bilang—”

Begitu Kayla berbalik untuk menyerahkan minuman, ia terkejut karena Arion ternyata berdiri terlalu dekat. Sangat dekat.

“Astaga— Aahhhh!’’

Kayla kehilangan keseimbangan. Gelas yang ia pegang hampir terlepas dari tangannya.

Spontan Arion refleks meraih pinggang Kayla dengan satu tangan dan tangan satunya memegang pergelangan tangan Kayla agar gelas tidak jatuh. Gerakannya cepat, kuat, dan penuh prot
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 77 s2

    Mikha menelan ludah. Tangannya di dalam saku mengepal semakin kuat.“I—iya.”Arion melangkah lebih dekat. Instingnya berteriak ada yang salah. Sejak kejadian di hutan, ada banyak potongan yang terasa janggal dan Mikha selalu berada terlalu dekat dengan semua kekacauan itu.“Kamu gak kelihatan kayak orang yang mau jenguk,” ucap Arion dingin. “Kamu kelihatan kayak orang yang ketakutan.”Mikha tertawa kecil, dipaksakan.“Kamu lebay.”Namun Arion sudah melihat cukup. Pandangan Arion turun ke tangan Mikha yang tak kunjung keluar dari saku.“Keluarkan tangan kamu,” perintahnya.“Hah?”“Sekarang.” Nada Arion tak bisa dibantah.Mikha mundur satu langkah lagi. Dan di saat itulah sesuatu jatuh dari sakunya ke lantai.Klang!Suara logam kecil memantul di lantai keramik.Mata Arion membelalak.Mikha pucat.Tanpa pikir panjang, Arion langsung mencengkeram pergelangan tangan Mikha dan membantingnya ke dinding.“Kamu gila?!” desis Ari

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 76 s2

    Tanpa mereka sadari, sejak tadi Mikha berdiri di balik dinding koridor, tubuhnya menempel pada tembok dingin. Nafasnya ditahan, telinganya menajam menangkap setiap kata yang keluar dari mulut kedua orang tuanya.Setiap kalimat Marsha terasa seperti pisau yang mengiris dadanya.Tentang Kayla. Tentang perasaan aneh. Tentang kesamaan. Tentang kecurigaan.Jantung Mikha berdegup liar.Tidak… tidak boleh sampai mereka sadar.Tangannya gemetar, kuku-kukunya menekan telapak tangan sendiri sampai memerah. Saat Rafi menghela napas berat dan Marsha terisak pelan, Mikha tahu, posisinya sedang terancam.Ia mundur perlahan, berjinjit agar tidak menimbulkan suara. Begitu jaraknya cukup aman, Mikha berbalik dan berlari kecil menuju kamarnya, mengunci pintu rapat-rapat begitu masuk.Brak!Ia bersandar di balik pintu, dada naik turun cepat, keringat dingin membasahi pelipisnya.“Astaga… astaga… astaga…” gumamnya berulang, suara bergetar.Jika Kayla terus dekat dengan Marsha…Jika kesamaan itu terus te

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 75 s2

    ‘’Apa dia habis makan sesuatu?’’‘’Ah iya Dok, dia baru saja makan buah persik,”“Iya, kemungkina besar, dia alersi buah persik,’’ jawab dokter tenang. “Tapi syukurlah cepat diketahui, jadi bisa segera ditangani.”Kata-kata itu menghantam Marsha begitu keras. Tubuhnya langsung mematung.Buah persik.Tangannya refleks menatap buah yang masih ada di piring kecil di atas meja. Wajahnya pucat, dadanya sesak. Ingatannya melayang jauh ke masa lalu ke ruang UGD lain, ke bau antiseptik yang sama, ke dirinya sendiri yang terbaring lemah bertahun-tahun lalu karena reaksi alergi yang sama.“Alergi… persik…” gumamnya lirih, nyaris tak bersuara.Kenapa sama? Kenapa Kayla memiliki alergi yang sama persis dengannya?Marsha terduduk lemas di kursi. Tangannya gemetar hebat, napasnya tak beraturan. Hatinya berdegup tak karuan, bukan hanya karena panik tapi karena ketakutan yang jauh lebih dalam, lebih mengerikan.Matanya menatap Kayla yang kini mulai stabil, n

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 73 s2

    Di dalam kamar yang sunyi, Miko bersandar pada pintu. Dadanya naik turun, napasnya masih tidak beraturan. Amarah, kecewa, dan rasa sakit bercampur jadi satu, menyesakkan dada.Tangannya gemetar saat merogoh ponsel dari saku celana. Tanpa ragu, ia menekan satu nama yang sejak dulu selalu jadi tempatnya mencari jawaban, Om Edwin.Panggilan tersambung setelah beberapa dering.“Hemm, kenapa Miko?” suara di seberang sana terdengar tenang, tapi ada nada heran.“Om,” suara Miko terdengar berat dan tertahan.Edwin langsung mengernyit, firasat buruk menyelusup. “Kenapa kamu? Suara kamu nggak beres.”Miko mengusap wajahnya kasar. Matanya memerah, bukan hanya karena marah, tapi juga karena rasa dikhianati.“Om… emang dia beneran adik Miko?” suaranya menurun, nyaris berbisik. “Di mana sebenarnya Om nemuin dia?”“Siapa?” Edwin terdiam sejenak. “Mikha?”“Hemm…” jawab Miko singkat.“Kalian berantem?” tanya Edwin hati-hati.Miko tertawa kecil, getir.

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 74 s2

    Hari demi hari berlalu sejak kejadian di hutan itu. Kayla masih terbaring di rumah sakit, menjalani perawatan intensif. Tubuhnya perlahan membaik, tapi bekas kejadian itu masih tertinggal bukan hanya di fisiknya, melainkan juga di hatinya.Hari ini, Marsha akhirnya menyempatkan diri datang ke rumah sakit.Sejak malam pertengkaran dengan Miko, satu kalimat itu terus terngiang di kepalanya: Kayla hampir mati.Entah kenapa, kalimat itu seperti menekan dadanya. Ada rasa sesak yang tidak bisa ia jelaskan. Padahal Kayla bukan siapa-siapa baginya hanya teman sekolah anaknya. Namun rasa khawatir itu terlalu nyata untuk diabaikan.Begitu melangkah masuk ke ruang perawatan, Marsha langsung melihat sosok Kayla yang terbaring pucat di ranjang rumah sakit. Tubuh gadis itu tampak jauh lebih kecil dari yang ia bayangkan. Selang infus terpasang di tangannya, napasnya teratur namun lemah.Hati Marsha langsung terenyuh.“Kayla…” panggilnya pelan, hampir berbisik

  • Sentuhan Panas Sahabat Pacarku   Bab 72 s2

    “Miko!!!” teriak Marsha histeris dari ujung lorong. “Astaga Miko, lepasin Mikha!”Marsha berlari tergesa ke arah mereka, wajahnya pucat karena panik.“Rafiiii! Cepetan naik!” teriaknya lagi dengan suara bergetar.Langkah kaki terdengar cepat dari lantai bawah. Rafi yang mendengar keributan itu langsung berlari naik ke lantai dua, wajahnya penuh kebingungan dan kaget melihat pemandangan di hadapannya.Miko yang dipenuhi amarah, Mikha yang menangis ketakutan, dan Marsha yang hampir kehilangan kendali.Setibanya Rafi di lantai dua Pemandangan di depannya membuat darahnya langsung mendidih.Miko berdiri dengan rahang mengeras, tubuhnya menegang penuh amarah, sementara Mikha terhimpit di sudut tembok, wajahnya pucat, air mata sudah membasahi pipinya.Rafi segera menarik tubuh Miko, berusaha memisahkan keduanya. Namun amarah Miko sudah terlanjur meledak. Tatapannya masih tertuju tajam pada Mikha, seolah menunggu satu pengakuan yang tak kunjung keluar dari bibir adik kembarnya itu.“Miko le

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status