Share

Bab 21. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-07-09 16:39:46
Entahlah setan apa yang menguasai Sagara Alvarez, sehingga dia rela mengirim Nada ke tempat ilegal seperti ini. Selain membahayakan nyawa Nada sendiri, tindakannya bisa dijerat pelanggaran berat karena telah melakukan praktik keji.

Gadis itu masih bisa berpikir jernih kala Saga mulai mendaftarkan dirinya dalam antrian. Dan betapa kagetnya dia karena ada beberapa orang di sana yang juga hendak melakukan hal yang sama. Wajah-wajah ketakutan nampak jelas pada diri perempuan yang hendak melakukan itu. Sementara sang pria menenangkan dengan lembut.

Mungkin wajah Nada juga sama seperti wanita-wanita itu jika dilihat orang lain. Bedanya, Saga tidak melakukan dengan penuh kelembutan. Melainkan terus berbicara yang berpotensi membuat dirinya hipertensi. Kalau tidak sadar diri itu di mana, Nada pasti sudah marah-marah menghardiknya.

"Nada Zahira Aryanto!" panggil seorang dengan pakaian khas putih berseru.

Deg

Perasaan Nada langsung bergejolak hebat tak menentu. Haruskah dia mengiku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (16)
goodnovel comment avatar
baimibrahim
ambil cuti kuliah dulu,menepi,jauhi si brengsek.mulai rencanakan untuk menghadapi ke depannya
goodnovel comment avatar
baimibrahim
Alhamdulillah,terselamatkan dari dosa lagi,udah Nad gak usah berharap tanggungjawab pada manusia brengsek,pria manipulatip sok sempurna depan publik. silahkan jujur pada orangtua,karena apapun yg terjadi pada anaknya orangtualah yg ikut menanggung dunia akhirat,minta maaflah
goodnovel comment avatar
Yayuk Yayuk
Alhamdulillah kamu masih berfikiran waras nad,sekarang hadapi masalahmu pelan2,kalau memang saga tdk mau bertanggung jwb itu urusan dia,lebih baiknya emang kamu cerita sm ortumu apa yg terjadi,nanti bisa di selesaikan bersama,kalau emang saga mau lepas tanggung jwb ya silahkan,tp jgn menyesal nanti
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 106. SPSG

    "Masih sakit?" tanya Saga masih mengusap lembut puncak kepalanya. Beberapa hari ini tidak bertemu, bukan berarti tidak peka lagi, tetapi menahan diri untuk memberikan ruang pada Nada berpikir. Sama-sama menepi untuk kemudian saling intropeksi diri. Netra keduanya bertemu, diam beberapa detik hingga seketika Nada tersadar ada rasa yang tidak nyaman. Dia bergerak menjauh hingga membuat Saga menarik tangannya. "Nggak, cuma kaget aja." Tadinya lumayan berdenyut, hanya beberapa detik dan sekarang sudah tidak terasa sakit lagi. Nada segera menormalkan ekspresinya. Berhadapan dengan pria ini selalu membuatnya tidak nyaman. "HPnya Kak," pinta Nada setelah pria itu mengambilnya tadi. Nada harus segera turun dari mobil Saga, dia tidak ingin terjebak di sana. "Kemarin ke mana?" tanya pria itu lagi ingin tahu. Menyerahkan ponsel di tangannya yang langsung diterima. "Nenangin diri," jawab Nada jujur. Memang benar begitu, di rumah terlalu berisik, tetapi dia sadar tengah menumpang pad

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 105. SPSG

    Saga menyempatkan menutup pintu agar pembicaraan mereka tidak ada yang dengar. Dia tahu sikapnya hari ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan banyak orang. "Lain kali mengabari, setidaknya sama orang tua kamu. Mereka cemas sampai hampir buat laporan kehilangan ke kantor polisi." Rencananya begitu kalau sampai dua kali dia puluh empat jam belum ada kabar. Saga marah seperti ini karena cemas. Sayangnya yang dikhawatirkan tidak mau tahu. "Iya nanti aku pulang, nanti aku kabari papa sama mama," jawab Nada mengalihkan tatapannya. Padahal Saga sudah mati-matian menahan diri untuk tidak meninggikan suaranya. Tetap saja dia merasa kesal dengan respon Nada yang begitu santai. Pria itu masih berdiri menatapnya, perasaannya sulit ditafsirkan. Antara kesal, marah, khawatir, dan rasa entah. Campur aduk tanpa bisa mendefinisikan. "Terus kenapa Kak Saga masih di sini? Sana keluar, main usir anak-anak lain sesukamu. Tahu ini kampus keluargamu, tapi jangan arogan. Mereka bayar juga di

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 104. SPSG

    Sayangnya Saga tidak mempunyai nomor teman-temanya Nada. Dia memang tidak terlalu dekat dengan adik tingkat. Apalagi perihal nomor ponselnya, tentu dia tidak menyimpan kalau yang tidak penting-penting amat. Pria itu terus mencari kontak nomor yang mungkin saja bisa memberikan petunjuk. Salah satu teman Nada pasti tahu keberadaannya. Feelingnya mengatakan, Nada tidak mungkin jauh ke mana-mana mengingat dia sedang hamil dan terikat dengan pendidikannya. "Bagaimana Ga? Apa sudah ada kabar?" tanya Nyonya Hira cemas. Khawatir mengingat beberapa hari ini Nada kena omelan terus. Takutnya malah berontak karena merasa tidak nyaman di rumah. "Saga tidak punya nomor temannya Nada, Ma, ini lagi usaha minta sama teman Saga, mana tahu punya. Mama tenang ya, Saga bantuin nyari sampai Nada ketemu." Saga menghubungi Zian, mana tahu sahabatnya itu tahu nomor telepon Nimas atau Raisa. Mengingat keduanya yang paling dekat dengan Nada. Sayang sekali Zian juga tidak punya. Tetapi pria itu bisa men

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 103. SPSG

    "Kenapa jam segini Nada belum pulang?" tanya Pak Arya khawatir. "Nggak tahu Pa, mungkin sebentar lagi." "Ini hampir petang, memangnya dia tidak mengabari kalau tadi pergi ke mana." Pak Arya khawatir, karena beberapa hari ini hubungan dengan putrinya tidak terlalu baik. Beliau cenderung menasihati bernada marah-marah yang mungkin saja membuat putrinya tidak nyaman. Bukan maksud hati demikian, hanya saja beliau tidak suka masalahnya berlarut. Sebagai orang tua, Pak Arya terus kepikiran akan nasib Nada nantinya. Cita-cita dia sudah berantakan sejak terjadi insiden itu. Dia merasa nama putrinya diselamatkan walaupun Saga jelas pelakunya. Bukan memaklumi, tetapi akhirnya berdamai mengingat Saga juga tidak ada niatan. Keduanya dalam masalah sebab kelalaian menjaga diri dan atas campur tangan orang lain. "Tadi Nada hanya pamit ke kampus, mungkin ada tugas kelompok. Biar mama telfon dulu." Bu Hira tidak sepanik dulu, membuat Pak Arya sedikit menaruh curiga. Biasanya beliau ya

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 102. SPSG

    Bujukan dari kedua orang tuanya tak mampu meluluhkan hatinya yang membatu. Beliau sebenarnya tidak ingin menyaksikan perceraian putrinya. Berusaha mendamaikan sebisa mungkin, asalkan Saga sungguh-sungguh ingin memperbaiki, mereka juga merestui untuk bersama lagi. Dalam sebuah hubungan, pasti ada kesalahan dan masa lalu. Mereka yang mau berjuang, patut diberikan kesempatan. Tidak ada satu rumah tangga pun yang luput dari ujian. Semua pasti akan mengalaminya dengan porsi masing-masing. "Apa yang membuatmu tidak ingin memberikan kesempatan kedua. Selama ini papa perhatikan Saga begitu sabar membujukmu. Malah terkesan kamu yang tidak jelas begini. Pria itu kalau sudah minta maaf, membujuk sampai segitunya, dia rela menurunkan harga dirinya. Tapi kalau kamu bersikap dingin seperti ini terus ya lama-lama bisa capek juga." "Nanti kalau Saga sudah menyerah, tidak mau berjuang lagi, terserah, baru kamu yang akan menyesal." Saking gemas dengan putrinya, Pak Arya sampai mengatakan demikia

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 101. SPSG

    "Ayo keluar, udah dijemput tuh, cie ... yang katanya mau pisah malah bucin." Nimas menyikut Raisa sambil mengerling. Niat sekali menggoda sahabatnya. Habisnya hubungan mereka terlihat tidak seperti orang berantem. "Ish, ngapain sih tuh orang pakai nungguin di sana segala," sahut Nada mencebik kesal. Setelah melongok keluar ternyata Saga benar-benar menunggunya. Sudah dibilangin tidak usah dijemput, ternyata nekat juga. Nada yakin sekali seandainya dia tidak hamil, Saga tidak mungkin berubah seratus delapan puluh derajat begini. Bukannya keluar, Nada malah berdiam di kelas menunggu sampai semua anak keluar. Jujur, dia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Kenapa juga Saga harus mode smooth dan aneh di saat Nada sudah benar-benar muak. "Siang Kak, jemput Nada ya?" sapa Nimas dan Raisa terdengar ramah di telinga Nada. Dia tidak cemburu, lebih ke bodo amat sekarang. Hanya kesal saja kenapa pria ini malah nekat menghampiri. "Iya, Nada masih di dalam kan?" balas Saga belum mendap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status