Share

Bab 41. SPSG

Author: Asri Faris
last update Last Updated: 2025-07-31 18:57:49
"Ya ampun ya ampun ... jadi beneran kamu udah nikah? Lagi hamil? Kok bisa nggak undang kita. Nggak bener ini, gimana ceritanya."

Raisa dan Nimas terkaget-kaget. Memang benar kenyataannya begitu, Nada tidak bisa menyembunyikan statusnya, kehamilannya akan tetap terlihat. Daripada nantinya menjadi gujingan orang, dia war lebih dulu sembari mempersiapkan ke depannya.

"Ya nggak gimana-gimana, emang itu kenyataannya. Jadi, mungkin kalau ke depannya tidak sebebas dulu harap dimaklumi."

"Oke, oke, tapi suami kamu siapa?" tanya Raisa kepo akut. Dia masih menyayangkan perihal hubungannya dengan Aksa.

"Hah, dia ... nggak usah disebut deh."

"Lih ... pakai rahasia segala. Jangan bilang kamu dijodohin terus parahnya nggak cinta lagi."

"Ya emang belum ada rasa. Tapi itu nggak usah dibahas, aku mau fokus sama kehamilan aku."

"Nah, nah, bener kan? Terus kenapa bisa hamil?" tanya Raisa lagi cukup valid. Logika saja, kalau belum saling sayang kenapa nggak dipending dulu hamilnya.

"Is
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Masfaah Emah
makasih kak dah Doble up nya, kirain tiga bab ga tau nya, abis 40 langsung bab 42
goodnovel comment avatar
Masfaah Emah
makasih banyak kak dah Doble up, v salah bab ya ,? kirain tiga bab ga tau nya, abis bab 40 langsung bab 42
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
tau nya nanti dia yg ga mau ditinggal
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 42. SPSG

    Entahlah rumah tangga seperti apa yang sedang mereka jalani. Tetapi begini keadaanya, mereka sama-sama dihadapkan dalam situasi yang seharusnya belum siap dan terpaksa menjadi calon orang tua. Nada langsung beranjak ke kamar. Lumayan juga dan sepertinya kasur ini nyaman. Pas seperti dugaannya, tidak jauh berbeda di kamarnya. Sejenak perempuan itu menjatuhkan bobot tubuhnya di sana, merebah dengan posisi miring. Kalau tidak menyadari ingin melakukan banyak hal, rasanya ingin tidur saja. Hidup sudah berat, jangan dibikin pusing. Bagi Nada tak ada pilihan menarik, maju kena, mundur sama saja. Kondisinya saat ini memang harus mempunyai suami agar terlihat normal. Biarpun mungkin akan perang batin setiap hari. Saking penatnya hari ini, tanpa sadar Nada terlelap sampai waktu maghrib. Dia langsung bergegas bangun, lalu bersih-bersih. Baru mengeluarkan semua pakaiannya dari koper. Bertahap saja untuk dirapihin ke lemari. Sementara Saga di kamarnya dengan fasilitas lengkap dan ranjang

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 41. SPSG

    "Ya ampun ya ampun ... jadi beneran kamu udah nikah? Lagi hamil? Kok bisa nggak undang kita. Nggak bener ini, gimana ceritanya." Raisa dan Nimas terkaget-kaget. Memang benar kenyataannya begitu, Nada tidak bisa menyembunyikan statusnya, kehamilannya akan tetap terlihat. Daripada nantinya menjadi gujingan orang, dia war lebih dulu sembari mempersiapkan ke depannya. "Ya nggak gimana-gimana, emang itu kenyataannya. Jadi, mungkin kalau ke depannya tidak sebebas dulu harap dimaklumi." "Oke, oke, tapi suami kamu siapa?" tanya Raisa kepo akut. Dia masih menyayangkan perihal hubungannya dengan Aksa. "Hah, dia ... nggak usah disebut deh." "Lih ... pakai rahasia segala. Jangan bilang kamu dijodohin terus parahnya nggak cinta lagi." "Ya emang belum ada rasa. Tapi itu nggak usah dibahas, aku mau fokus sama kehamilan aku." "Nah, nah, bener kan? Terus kenapa bisa hamil?" tanya Raisa lagi cukup valid. Logika saja, kalau belum saling sayang kenapa nggak dipending dulu hamilnya. "Is

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 40. SPSG

    "Balikin kunci motornya, resek banget sih." "Ambil kalau bisa," ujar pria itu mulai pandai bermain-main. Asyik juga ternyata jailin istrinya. Berasa punya hiburan gratis, apalagi melihat wajahnya yang muram. Entahlah sejak kapan Saga mulai tertarik untuk usil. "Kak, tolong dong, ini udah siang. Aku bisa telat," pinta Nada kesal. Apa banget pria satu ini, maunya apa Nada sungguh tidak paham. "Ya udah, bareng kan bisa," ujarnya santai. Memasukan kunci motornya ke saku celana depan. Membuat Nada tidak berani meminta. "Oke, tapi aku nggak mau diturunin di jalan." Capek banget ngadepin si kating resek ini. Dia pikir, semuanya harus menurutinya. Tanpa paham kalau yang bersangkutan tidak senang. "Valid, biar apa? Terus kalau ada yang nanya kamu mau jawab apa? Nggak mungkin kan jawab bareng suami." "Menurut Kakak?" "Ya harusnya jangan lah, takutnya kamu dibully karena bisa jadi kita nggak selevel. Kasihan, kamu lagi hamil jadi harus baik-baik tuh jagain. Jangan sampai stre

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 39. SPSG

    Nasib hati mau mencari ketenangan dengan pulang ke rumahnya, malah dapat kunjungan tak terduga. Nada benar-benar tidak menyangka kalau Saga menyusulnya ke rumah. Ya walaupun itu perintah ibunya, bisa saja kan pria itu menolak atau pura-pura iyain saja, bukan malah nginep betulan. Mana kedua orang tuanya juga fine-fine saja melihatnya bermalam di sini. "Nad!" panggil Nyonya Hira mengetuk pintu kamarnya. "Ayo keluar, sekalian Saga juga, makan bareng-bareng!" ujar Bu Hira menginterupsi. "Iya Ma, Nada sholat dulu, nanti nyusul." "Saga, habis ini keluar ya!" seru Mam Hira kali ini melingkar ke dalam menginterupsi menantunya. "Iya Ma, nungguin Nada sekalian," jawab pria itu dengan senyuman. Lembut sekali intonasi bicaranya, padahal saat berdua tak ada manis-manisnya. Nada beranjak dengan urusannya, sementara Saga terlihat sibuk bermain handphone. Saat yang bersamaan, ponsel Nada ada panggilan masuk, tetapi berhubung yang punya ponsel sedang sholat, alhasil Saga yang mendeka

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 38. SPSG

    "Malam ini aku mau menginap di sini, besok baru aku pikirin lagi." "Gimana sih, tadi katanya sudah iya, kamu buang-buang waktuku saja," omel Saga gemas sendiri melihat keplin planan Nada. "Siapa suruh ke sini, nggak ada yang minta dijemput juga." "Mama, beliau yang nyuruh aku, kalau aku tidak berhasil bawa kamu pulang, katanya tidak usah pulang sekalian." Nada itu sebenarnya malas sekali kalau harus berhadapan dengan Saga. Ya itu derita dia mau diberi tantangan seperti itu oleh ibunya. Nada tidak mau kalau dirinya saja tertekan. Apalagi menuruti pria sengak yang selalu bersikap semena-mena. Dia pikir Nada senang menjadi istrinya. Kalau bukan karena kadung hamil juga dia tidak menuntut tanggung jawab. Pria itu menghela napas kasar, lalu melaporkan pada ibunya. Tetapi sepertinya Nyonya Zee tidak mau tahu, dia malah menyuruh Saga ikut menginap di sana. "Mama ini ada-ada saja, sepertinya mau menyiksaku pelan-pelan," batin Saga mendapati pesan sarkastik dari ibunya. Bagaimana bisa ib

  • Sentuhan Panas Senior Galak   Bab 37. SPSG

    "Apaan sih Ma, bawaannya suudzon mulu, aku nggak ngelakuin apa-apa. Ya wajar kalau masih butuh adaptasi, namanya juga baru.""Justru karena dia sedang adaptasi dengan lingkungan barunya, makanya kamu yang peka dikit. Kasihan loh dia lagi hamil gara-gara kamu. Kalau dilihat-lihat, dia juga kayaknya nggak seperti cewek lain yang kegatelan padahal sudah jadi istri kamu. Mungkin dia juga terpaksa kalau bukan karena hamil.""Sudah tahu nggak saling cinta, masih dipaksa buat nikah.""Ini tuh bukan sekedar menikah Saga, tapi tanggung jawab. Berani berbuat harus berani tanggung akibatnya.""Kenapa jadi salahin aku sih, salahin tuh Om Alfa, ngapain pakai nargetin Saga kalau keselnya sama papa.""Karena kamu satu-satunya pewaris Alvares setelah ommu divonis tidak bisa memberikan keturunan. Kalau sampai anak kamu lahir, terus sikap kamu seperti ini, jangan salahkan kami menghibahkan semuanya untuk cucu mama.""Eits, mana bisa begitu Ma, di mana-mana aturanya turun ke Bapaknya dulu, baru anaknya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status