Share

Bab 34 Peristiwa Itu

“Tempurung lutut kirinya pecah akibat dipukul benda tumpul. Dia juga mengalami luka-luka di bagian dada, wajah, dan kepala. Yang paling fatal di kepala. Tengkoraknya retak karena dibenturkan pada sesuatu, berkali-kali.”

“Enggak ada jejak penyakit kanker tulang ‘kan?”

“Kalau orang yang mengidap kanker tulang, biasanya tulang-tulangnya akan memiliki tekstur kasar seperti ditumbuhi duri, tetapi ini enggak sama sekali.”

Raesaka mengingat kembali penjelasan dokter forensik tentang penyebab kematian Sindukala saat ia memandang tanah dan pusara ayahnya di bawah pohon kersen rumah ibunya. Hanya ditemani Sarbini, Sadeli, Ketua RT dan seorang ustadz, Raesaka mengikuti upacara kematian ayahnya. Walaupun sedih, hatinya kini (setengah) lega; ayahnya sudah dimakamkan di tempat selayaknya, dan menggunakan kain kafan yang baru.

“Kalau tanah ini dijual, Anda harus memindahkan makam ini,” ujar Ketua RT.

Raesaka melirik ke bawah, menggeleng samar dan berkata, “Saya enggak harus memikirkan itu sekaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status