Share

Bab 41 Dilipat Gelap

“Rae dibawa ke Lindunagari besok aja ya, Mars. Dia masih betah di Niskala.” Suara Abhinanda menggema melalui ponsel bekas yang dibeli Sindukala kemarin. “Kamu kenapa kok tiba-tiba ganti nomor? Sindu juga enggak bisa dihubungi.”

“Ponselnya ada yang nyolong.” Marsala berbohong sambil melirik ke jendela, melihat suasana di luar yang sudah gelap, dan menutup tirai.

“Oh, gimana ceritanya?”

“Panjang, Mah.” Marsala menghela nafas dan kembali duduk di sisi ranjang. “Kapan-kapan aja Marsala ceritain.”

Usai menutup obrolan, tanpa sengaja Marsala menjatuhkan ponsel itu ke lantai. Layarnya retak sedikit, tapi masih bisa menyala. Ia taruh ponsel itu di dekat bantal, mengamatinya sambil menggigiti kuku jari, sementara kepalanya berpikir acak. Ia tersentak mendengar pintu yang dibuka Sindukala. Suaminya masuk membawa dua mangkuk bubur asin polos dan dua gelas minuman yang ditaruh di atas nampan.

“Kamu baik-baik aja?” tanya Sindukala, menyimpan nampan itu di meja.

Marsala menggeleng. Jelas ia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status