58. Akhir Kisah Hidup Dita

Mau apa lagi kamu kemari?" tanya Wisnu tenang.

Dita menatap lelaki di hadapannya, kharisma sang mantan semakin memancar dari dalam diri. Hati wanita itu sampai bergetar mendapati kenyataan bahwa Wisnu yang terlihat sudah begitu sehat bukan lagi miliknya.

Dita menarik napas dalam

"Saya kemari mau memohon padamu, Mas."

"Apa yang kau inginkan?"

"Tolong cabut laporan Mas tentang kebakaran ruko tempo hari."

"Kenapa? Atau jangan-jangan, kamu yang sudah membakar rukoku?"

"Bukan Mas, bukan aku. Tapi ... Mas Doni."

"Hem sudah kuduga. Jadi dia juga yang sudah menyekap saksi?"

Dita terdiam.

"Maafkan Mas Doni, Mas. Dia khilaf."

"Kenapa kamu yang mengemis-ngemis padaku? Doni juga yang suruh?"

Dita mulai terisak, Wisnu menarik napas. Sungguh hatinya begitu terbakar amarah.

"Saya hamil, Mas."

Lelaki itu kembali menarik napas, enam tahun bersama tapi qadarullah tak satu benihnya pun yang tumbuh menjadi seorang bayi. Tapi begitu mereka bercerai, dalam sebuah hubungan perzinahan, justru bayi itu hidu