Share

Bab 45

Suzie spontan berkata, "Luna, kamu pasti sudah mabuk berat! Kamu yang biasanya nggak mungkin berbicara seperti itu!"

Wajah Luna memerah karena mabuk dan dia terkekeh seolah sedang menertawakan dirinya sendiri.

"Hanya di saat otakku sudah banjir alkohol, barulah aku berani memimpikan hal-hal liar seperti ini. Bermimpi akan bertemu Pangeran Tampan, layaknya gadis-gadis pada umumnya."

"Tapi, sayangnya pria sekaliber itu ditakdirkan untuk berdiri di puncak gunung dan memimpin orang lain. Mustahil aku bisa bertemu dengannya dalam kehidupan kali ini."

"Apalagi ... bertemu dan jatuh cinta pada satu sama lain!"

"Sudahlah, aku lelah membicarakan hal ini. Ayo minum!"

Keduanya saling mendentingkan gelas dan tidak menyadari bahwa Deon terus menelepon mereka sepanjang malam.

Di saat restoran sudah tutup, barulah mereka keluar sambil tersandung-sandung.

Luna sangat mabuk sampai tidak bisa berdiri tegak, jadi Suzie menuntunnya keluar dengan susah payah.

"Aku tahu kamu nggak bisa minum, makanya aku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status