Beranda / Romansa / Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku / Bab 120. Malam Sunyi dan Pendarahan

Share

Bab 120. Malam Sunyi dan Pendarahan

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-30 10:04:59

Tergeletak di atas lantai marmer yang dingin, Marieana membuka kedua matanya yang terasa berat. Bahkan saat matanya pertama kali terbuka, rasa sakit dirasakan olehnya dengan begitu hebat.

Gadis itu menyadari dirinya bukan lagi Marieana Florence. Dia adalah Margaret Linton yang sesungguhnya. Marieana Florence sudah ia anggap mati setelah apa yang terjadi padanya hari ini.

Di dalam kamar yang sunyi, gelap, dan dingin, Margaret merasakan tubuhnya seperti baru saja dipukuli.

"Akhhh ... perutku, sakit sekali," lirih gadis itu saat beranjak dari tidurnya.

Margaret terdiam sesaat. Ia mengepalkan tangannya di atas lantai yang dingin.

Kedua matanya terasa pedih saat ia berkedip. Gadis itu menatap jendela kamarnya yang masih terbuka, hujan masih tetap turun di luar saja.

Kesedihan seperti merundungnya tanpa henti di tiap detiknya. Margaret meremas perutnya yang sakit sembari beranjak dari duduknya.

'Apa lagi yang aku harapkan di tempat ini? Sekarang aku benar-benar sudah kalah,' b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
up 3 Bab yaa kak
goodnovel comment avatar
Juanita 88
kasian semoga bayinya selmat do Margaret jugk selmat.crazy up doing thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 180. Pulanglah, Tuan Maxim

    Kepala Pelayan Letiti berhasil menahan Margaret untuk tidak pergi malam ini. Meskipun kesedihan di hatinya semakin tak tertahankan saat melihat gadis itu menangis mengungkapkan betapa kecewanya ia pada Maxim. Wanita lima puluh tahun itu berjalan menuruni anak tangga. Ia melihat Logan masuk ke dalam rumah. "Di mana Nona, Nyonya Letiti?" tanya Logan menatapnya. "Nona sedang istirahat," jawab wanita itu lesu. Pelayan Letiti duduk di sebuah sofa diikuti oleh Logan yang duduk di hadapannya. Air muka yang sedih dan tertekan begitu jelas terpancar di wajah wanita setengah baya itu. "Logan, tidak bisakah kau mendatangi Tuan Maxim?" tanya wanita itu dengan penuh pengharapan. Logan menatapnya datar, namun serius. "Kalau terus seperti ini, Nona bisa pergi. Tapi itu hal kecil, aku takut ... beliau berbuat nekat," ujar wanita itu. "Harusnya Tuan menjelaskan alasannya meninggalkan Nona. Kalau seperti ini, batin Nona tersiksa sendirian." Air mata menetes di pipi wanita itu. "Aku yang merawa

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 179. Musim Salju dan Hari Ulang Tahunku

    Sedangkan situasi pelik kini tengah membelenggu Brian bersama anak dan istrinya. Mereka bertiga tinggal di sebuah rumah sederhana yang berada di tengah-tengah kota Fratz. Semua proyek-proyek Brain hancur lebur. Ia tidak memiliki uang sepeserpun, karena Brian harus mengganti rugi uang para investor yang sudah ia pakai lebih dulu, belum lagi perusahaannya mengalami penurunan drastis hingga rasanya tak satupun orang bisa mempercayainya saat ini. "Sial! Kalau terus begini, kita bisa hidup miskin! Bahkan, aku sudah menjual satu mobil kita!" Brian mengusap wajahnya kasar. Arzura menatap sedih dan kesal pada suaminya itu. "Mau sampai kapan kita hidup seperti ini, Pa? Aku sudah tidak tahan lagi hidup di rumah ini. Lihatlah, rumah ini sangat sempit. Bahkan sudah berhari-hari sejak kita diusir dari rumah, aku tidak bisa menemui teman-temanku karena malu!" seru wanita itu. "Ini bukan saatnya untuk mengeluh, Arzura!" bentak Brian pada istrinya. "Tidak hanya kau! Aku juga muak hidup seperti i

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 178. Jika ini Keputusanmu

    Margaret merasa sedih dan hampa setelah mendengar kabar yang Kalix sampaikan padanya tentang Maxim. Gadis itu tidak mampu berkata-kata lagi. Entah masalah apa yang kini harus Maxim selesaikan, sampai-sampai meninggalkan Margaret untuk waktu yang tidak diketahui siapapun dan menggagalkan rencana pernikahan mereka. Margaret merasa sedih untuk hal ini. Ia bertanya-tanya dengan hati pilu. 'Apakah sampai anak ini lahir, dan tanpa ada status seorang Papa untuknya?' Margaret menatap gaun pengantin yang dilipat rapi di dalam sebuah kotak putih dengan hiasan berenda dan dihiasi bunga-bunga mawar putih dan pita kaca di atasnya. Sepasang mata biru Margaret menatap datar barang-barang itu. "Nona..." Gadis itu kembali menutup kotak putih di hadapannya dan ia berjalan melewati Pelayan Letiti. "Simpan kotak itu, Bi. Jangan tunjukkan lagi di hadapanku," ujar Margaret. Gadis itu berjalan keluar dari dalam kamarnya. Kepala Pelayan Letiti terdiam menatap punggung Margaret. Ekspresi sedih menghi

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 177. Maxim, Aku Sangat Merindukanmu

    Margaret setia menanti kepulangan Maxim selama berhari-hari. Tiap malam, ia selalu terjaga karena terus menunggu laki-laki itu pulang. Maxim yang berjanji akan pulang malam itu, nyatanya sampai lima hari lamanya juga tidak kunjung kembali. Margaret kesulitan menghubunginya, dan entah mengapa? Apa yang terjadi dengan laki-laki itu, ia pun tidak tahu. "Kau ke mana, Maxim?" lirih Margaret. "Kenapa kau tidak bisa kami hubungi. Kau juga ingkar janji padaku. Kau bilang kau akan pulang malam itu, kenyataannya ... berapa hari kau meninggalkanku di sini dan kau tidak kunjung pulang." Gadis itu berbaring di atas ranjang kamar dan diam menatap getir ke arah langit malam dari jendela kamar. Pandangannya sayu, penuh kerinduan dan kekosongan yang ia rasakan saat ini. Iris mata sebiru lautan itu, melirik ke arah sebuah kotak besar berwarna putih di atas meja rias di dalam kamar. Dua hari yang lalu, seseorang datang mengantarkan sebuah perlengkapan pernikahan berupa gaun pengantin dan tuxedo

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 176. Ancaman Brian yang Mengerikan

    Kedua bola mata Brian melebar saat ucapan kasar terucap dari bibir Maxim. Raut wajah Maxim yang dingin, berubah kejam dalam hitungan detik. "Kau mengkhianati keluargamu sendiri, Maxim! Kau malah menyerahkan aset berharga milik keluarga kita pada Margaret Linton!" pekik Arzura yang kini berdiri di ambang pintu rumah. Maxim menatap wanita itu sebelum ia menyentak tangannya dari dagu Brian hingga membuat Kakak angkatnya itu terpental dan mundur beberapa langkah menjauh. "Aku hanya mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik gadis itu," seru Maxim pada mereka semua. "Dengan membohongi kami?!" pekik David menyahuti. "Bisa-bisanya kau memberikan aku berkas palsu! Atau dari awal kau memang sudah tahu kalau gadis itu memang Margaret Linton dan kau ingin membantunya?!" Suara keras David yang membentak Maxim terdengar menggema di dalam ruangan itu. Maxim terpojok oleh tiga orang serakah yang menatapnya seperti keluarga serigala yang siap memangsanya. Maxim berjalan mendekati David ya

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 175. Kehancuranmu Telah Tiba, Brian

    "Anda jangan bermain-main, Tuan Brian! Surat kepemilikan tanah dan pertambangan ini palsu! Bagaimana bisa kami memberikan izin pada perusahaan Anda, kalau Anda bukan pemilik resmi dan sah pertambangan dan perusahaan itu!" Suara tegas seorang laki-laki itu menggema di dalam sebuah ruangan di dalam kantor milik Brian. Di sana, Brian dan David tercengang saat seorang utusan dari pemerintah pusat kota Barchen mendatanginya dan menyerahkan surat palsu yang Brian ajukan untuk perizinan pembukaan tambang sejak beberapa bulan lalu. "Anda jangan bermain-main dengan perizinan pemerintah! Kota Barchen memang tidak sebesar kota Fratz, tapi jangan menganggap tindakan kami ceroboh dalam menangani masalah seperti ini!" pekik laki-laki bertubuh tinggi besar itu berdiri di hadapan Brian dan David. "Tu-tunggu dulu, Tuan Barvi ... berkas ini asli! Mana mungkin bisa palsu!" pekik Brian meraih berkas yang kini berada di atas meja. Laki-laki dengan balutan jas hitam itu menggelengkan kepalanya. "Kami

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status