Главная / Romansa / Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku / Bab 142. Upaya Maxim Melindunginya

Share

Bab 142. Upaya Maxim Melindunginya

Aвтор: Te Anastasia
last update Последнее обновление: 2025-12-06 14:27:09

Maxim meninggalkan meeting dan segera kembali ke kantor setelah ia mendapatkan kabar tentang Margaret. Ajudannya melaporkan padanya kalau Margaret berada di kantornya dan bertengkar dengan David.

Laki-laki berbalut jas hitam itu segera turun dari dalam mobilnya dan berjalan cepat masuk ke dalam gedung raksasa perusahaan miliknya. Maxim melihat Kalix yang berdiri di depan lift.

"Di mana dia?" tanya Maxim, raut wajahnya tampak panik dan khawatir.

"Beliau ada di ruangan Tuan," jawabnya.

Tanpa menjawab, Maxim segera masuk ke dalam lift menuju ke ruangannya di lantai teratas di gedung perusahaannya.

Maxim berjalan cepat dan berharap Margaret baik-baik saja. Hingga ia tiba di depan ruangannya, dan membuka pintu kayu di hadapannya dengan cepat.

Pandangan Maxim langsung tertuju pada sosok gadis yang berbaring meringkuk di atas sofa, menatap lurus dengan pandangan kosong menatap ke arah dinding kaca.

Maxim mendekatinya perlahan, hingga Margaret baru sadar dengan kehadirannya saat M
Продолжить чтение
Scan code to download App
Заблокированная глава

Latest chapter

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 147. Dendam Margaret yang Terbalaskan

    David tercengang saat mendengar pengakuan Margaret tentang siapa dirinya yang sebenarnya. Laki-laki itu sampai membeku di tempat sebelum Margaret tertawa di hadapannya dengan kedua mata membola. "Kenapa? Kau kaget, huh?" Margaret menantangnya. "Kau ... adalah pecundang, Dav. Anak seorang pembunuh" Wajah David memucat. Jelas ia tahu riwayat Papanya yang pernah membunuh Julian Linton dan Dahlia Linton, tetapi David sungguh tidak menduga apakah Marieana benar-benar Margaret Linton?! Margaret hendak menepis tangan David, tetapi dalam hitungan detik cengkeraman tangannya laki-laki itu semakin erat di rambutnya dan menjambaknya kuat hingga Margaret mendongak dengan mata terpejam. "Kau ... jangan mengada-ada, Marieana. Apa buktinya, kalau kau adalah Margaret Linton?" desis David. "Jawab!" teriak laki-laki itu. Napas Margaret tersengal. Ia menahan tangan David dan menatapnya penuh kebencian. Ekor mata birunya melirik tajam laki-laki itu. "Aku tidak perlu menunjukkan bukti apapun

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 146. Kau Sedang Berhadapan Dengan Putri Julian Linton

    "Keluar kau, Marieana! Aku tahu kau ada di tempat ini! Keluar...!" Teriakan keras David menggema di dalam villa. Laki-laki itu memecahkan beberapa vas bunga besar di lantai satu. "Marieana..!" teriak David sekali lagi, kali ini jauh lebih keras. Dan lagi, suara pecahan barang kembali terdengar di sana. David benar-benar murka, seolah-olah dia adalah orang paling suci, padahal dia juga sama kotornya seperti Margaret, hanya saja tidak ada yang tahu seberapa kotornya laki-laki bajingan itu. "Mau apa kau ke sini, Dav?!" Suara Margaret dari arah selasar lantai dua membuat David langsung menoleh ke arahnya. Di ujung anak tangga teratas di lantai dua, Margaret berdiri di sana menatap David dengan air muka dingin dan datarnya. David menatapnya penuh dendam. Laki-laki itu berjalan cepat mendekatinya dan berdiri di hadapan Margaret seolah siap menghajarnya saat ini juga. "Rupanya kau benar-benar bersembunyi di sini, huh?" desis David menipiskan bibirnya. "Dan rupanya rumor di beri

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 145. Kegaduhan Mengguncang Keluarga Valdemar

    Berita perselingkuhan Margaret dan Maxim tersebar luas. Tanpa ada yang tahu siapa dalang di balik tersebarnya berita itu. Bukti gambar kemesraan Margaret dan Maxim di teras vila, bukti surat kehamilan atas nama Marieana Florence, kini tersebar luas di pelosok negeri hingga mengguncang nama Keluarga Valdemar di kalangan semua masyarakat. Seharian ini, banyak wartawan yang mendatangi kediaman keluarga Valdemar. Brian, Arzura, dan David yang tidak tahu apa-apa, tentu saja mereka kaget dan malu. Termasuk, David yang kini sangat marah pada istrinya. "Pantas saja dia mengajukan gugatan cerai padamu, Dav, ternyata Marieana selama ini menjadi kekasih gelap Maxim," ujar Camila pada David yang kini tengah marah dan baru saja mengobrak-abrik ruangan kerjanya. Wanita itu tersenyum licik. "Aku yakin, istrimu itu pasti menggoda Maxim. Seperti yang dulu pernah aku ceritakan padamu." "Mereka keterlaluan! Marieana benar-benar murahan!" geram Arzura, wanita itu duduk di sofa sambil memijit pel

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 144. Sebuah Berita yang Beredar

    "Malam ini aku harus pergi, ada meeting penting di Lath yang harus aku hadiri untuk proyek baruku, Sayang." Maxim menatap Margaret yang menatapnya dengan bibir melengkung ke bawah. Keduanya tangannya menggenggam erat telapak tangan kanan Maxim dengan hangat. Seperti tidak ingin ditinggal, sejak sore tadi Margaret berusaha agar Maxim tidak berangkat. Ia berpura-pura tidak enak badan, bahkan Margaret berpura-pura akan marah besar bila Maxim pergi. Tapi ternyata hal itu tidak bisa menghentikan Maxim. "Kau pergi di saat aku ingin terus bersamamu," ucap gadis itu pelan dan menggerutu. Maxim tersenyum. "Aku akan kembali secepatnya, Sayang. Setelah meeting itu selesai," ujar Maxim menangkup kedua pipinya. "Sepulang dari Lath, seluruh waktu yang aku miliki hanya aku berikan padamu." "Pembohong..." Margaret membuang muka sebal. Tingkahnya yang seperti ini justru membuat Maxim semakin gemas padanya. Laki-laki itu menundukkan kepalanya dan mengecup singkat bibir Margaret. "Kau bisa

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 143. Pertarungan Akan Dimulai

    Di kediaman keluarga Valdemar, malam ini David pulang lebih awal dari hari-hari biasanya. Kepulangannya malam ini dipenuhi dengan ekspresi kesal. Seharian ini David menahan geram pada Marieana. Dan ia bersumpah, bila sudah sampai di rumah ia akan menghajar Marieana yang sudah membuatnya malu di hadapan kedua temannya. Tak hanya itu, bahkan dua temannya juga memakinya, dan menilai kalau David benar-benar seorang pecundang "Marieana...!" teriakan David menggema begitu ia masuk ke dalam rumah. "Di mana kau?! Keluar kau, Marieana!" teriak laki-laki itu seperti kesetanan. Dari arah ruang makan, Camila dan Arzura muncul, dua wanita itu berlari ke depan diikuti oleh Brian di belakangnya. Arzura terkejut melihat putranya pulang dalam keadaan seperti itu. "David!" pekiknya. Wanita itu langsung berlari mendekatinya. Dengan kedua mata melebar, Arzura mencekal lengan putranya dengan erat meminta David untuk menatapnya. "Apa yang terjadi? Kenapa kau pulang-pulang marah seperti ini,

  • Setiap Malam, Paman Suamiku Membelaiku   Bab 142. Upaya Maxim Melindunginya

    Maxim meninggalkan meeting dan segera kembali ke kantor setelah ia mendapatkan kabar tentang Margaret. Ajudannya melaporkan padanya kalau Margaret berada di kantornya dan bertengkar dengan David. Laki-laki berbalut jas hitam itu segera turun dari dalam mobilnya dan berjalan cepat masuk ke dalam gedung raksasa perusahaan miliknya. Maxim melihat Kalix yang berdiri di depan lift. "Di mana dia?" tanya Maxim, raut wajahnya tampak panik dan khawatir. "Beliau ada di ruangan Tuan," jawabnya. Tanpa menjawab, Maxim segera masuk ke dalam lift menuju ke ruangannya di lantai teratas di gedung perusahaannya. Maxim berjalan cepat dan berharap Margaret baik-baik saja. Hingga ia tiba di depan ruangannya, dan membuka pintu kayu di hadapannya dengan cepat. Pandangan Maxim langsung tertuju pada sosok gadis yang berbaring meringkuk di atas sofa, menatap lurus dengan pandangan kosong menatap ke arah dinding kaca. Maxim mendekatinya perlahan, hingga Margaret baru sadar dengan kehadirannya saat M

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status