Share

Bab 53

last update Last Updated: 2025-06-15 10:39:50

Di dalam ruang tahanan yang dingin dan berdebu, Dexter meringkuk berbalutkan selimut tipis yang sudah usang. Tubuh pria itu kurus kering, bak tulang berbalut kulit. Kegagahan hanya tinggal kenangan, terhapus seiring berjalannya waktu.

Beberapa menit berlalu, pria itu menyingkap selimut dan berlari cepat menuju toilet. Namun, sayangnya ruangan tersebut tengah digunakan tahanan lain. "Tolong cepatlah, aku ingin ke kamar mandi," ucapnya, mengetuk pintu berbahan seng yang menjadi pembatas antara tempat tidur dan toilet para tahanan.

Akan tetapi, pria di dalam justru sengaja berdiam diri meski hajatnya telah tuntas. Hingga Dexter kembali mengetuk pintu, kali ini cukup keras sampai pria itu merasa jengkel karenanya.

"Tolong biarkan aku ke kamar mandi!" Dexter tampak kewalahan. Wajahnya memerah, menahan rasa sakit yang tak terperi.

Pintu kamar mandi dibuka dengan kasar. Tahanan lain yang tengah duduk santai berpura-pura tidak melihat apa yang akan terjadi. Setiap hari mereka menyaksikan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Shadow of Revenge    Bab 57

    Mark tampak fokus mengoperasi lengan Josephine yang terkena peluru. Sementara Angela dan Naima terlihat begitu gelisah. Mereka bahkan tidak sempat menghapus riasan karena kekacauan di hari pernikahan Josephine. Keduanya sigap membawa dokter wanita itu ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan. Karena luka yang dalam, akhirnya Josephine harus dioperasi. Tulang lengannya patah hingga harus dipasang pen untuk menyatukannya kembali. Sebuah pemandangan getir, di mana dulu dia adalah orang yang mengoperasi pasien, tetapi sekarang, dia berada di ruang bedah sebagai pasien. Hingga beberapa jam kemudian, Mark selesai melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. "Lukanya sangat dalam. Bahkan, tulang lengannya retak parah. Untungnya peluru tidak sampai menembus hingga mengenai organ vital," ucapnya. Dia pun keluar untuk menjelaskan kondisi pasien pada suaminya yang menunggu. "Bagaimana kondisi istriku?" Wajah Callister terlihat pias. Demi melindunginya, Josephine sampai mengorbankan diri. "Dokte

  • Shadow of Revenge    Bab 56

    Persiapan pernikahan Callister dan Josephine sepenuhnya menjadi tanggung jawab Fawn. Dengan antusias, wanita paruh baya itu mengatur semua persiapan dengan bantuan Selene. Untuk pengerjaan busana pengantin, dia mengerahkan tiga perancang busana untuk mempercepat pengerjaannya. Bahkan, tempat pemberkatan pun dia sendiri yang memilihnya atas persetujuan dari kedua calon mempelai. "Nyonya, saya tahu Anda tidak sabar menanti pernikahan Tuan dan Nona Orville, tapi Anda juga harus memperhatikan kesehatan Anda sendiri." Selene mendekat dengan nampan berisi obat serta segelas air putih. Fawn yang tengah sibuk memeriksa persiapan langsung meninggalkan buku catatan dan meminum obatnya. Pantas saja dia sedikit tak fokus, rupanya dia lupa minum obatnya. "Selene, apa ada kabar dari Callister dan Josephine? Kapan mereka akan kemari?" "Karena penelitian Nona Orville yang belum selesai, mereka sepertinya akan datang pekan depan, Nyonya." "Mereka bilang ingin menikah, tapi bahkan saat acara pe

  • Shadow of Revenge    Bab 55

    "Dokter, gawat, Dokter!" Seorang perawat berlari menuju ruang kerja Josephine. Wajahnya memucat, tangannya gemetaran. "Ada apa?" Josephine yang sedang bersiap-siap pulang langsung mendekat. Menyerahkan segelas air putih pada perawat tersebut. Wanita itu menegak habis air. Napasnya tersengal-sengal dengan keringat yang mulai bercucuran. "Sam, Dokter, dia tidak ada di ruang rawatnya," ucapnya. "Apa?! Bukankah tadi dia ada di ruangannya?" Josephine tampak begitu panik. Pasalnya, Samuel adalah salah satu pasien prioritas mereka. "Kau sudah mencarinya ke taman?" Josephine berjalan cepat menuju pintu keluar, diikuti perawat di belakangnya. "Saya sudah mencarinya kemana-mana, tapi dia tidak ada." Josephine mendekati lift. Namun, di sana tertera sebuah tulisan yang menyatakan jika benda tersebut dalam perbaikan. Mereka akhirnya harus menggunakan tangga darurat untuk mencari keberadaan Samuel. Sepanjang jalan, Josephine terlihat sangat gelisah. Dia takut anak itu tak sadarkan diri

  • Shadow of Revenge    Bab 54

    "Wanita yang menghabiskan malam bersama Tuan Dexter Miguel adalah aku, buka Nona Josephine Orville seperti yang saat ini tengah hangat diperbincangkan. Saat itu Tuan merasa patah hati sebab cintanya ditolak lalu menyewa jasaku dan kami menghabiskan malam bersama di hotel tempat Tuan mengajak Nona Orville makan malam. Saya juga mengidap sebuah penyakit menular, dan saat itu saya sudah memberitahu Tuan Dexter agar mengenakan pengaman, tetapi dia tidak melakukannya.""Mungkin karena saat itu, Dia sedang patah hati setelah penolakan Nona Orville. Jadi, dia tidak menghiraukan ucapan saya, dan kalian pastinya sudah bisa menebak dari mana asalnya penyakit itu," beber seorang wanita yang dulu dibayar untuk tidur bersama Dexter, dalam sebuah siaran langsung yang ditayangkan di seluruh negeri. Banyak orang dibuat geram setelah melihat pengakuan wanita itu. Banyak di antara mereka yang mencerca sikap Dexter yang membuat nama baik mantan kekasihnya buruk di mata publik. Seolah tak cukup dengan m

  • Shadow of Revenge    Bab 53

    Di dalam ruang tahanan yang dingin dan berdebu, Dexter meringkuk berbalutkan selimut tipis yang sudah usang. Tubuh pria itu kurus kering, bak tulang berbalut kulit. Kegagahan hanya tinggal kenangan, terhapus seiring berjalannya waktu. Beberapa menit berlalu, pria itu menyingkap selimut dan berlari cepat menuju toilet. Namun, sayangnya ruangan tersebut tengah digunakan tahanan lain. "Tolong cepatlah, aku ingin ke kamar mandi," ucapnya, mengetuk pintu berbahan seng yang menjadi pembatas antara tempat tidur dan toilet para tahanan. Akan tetapi, pria di dalam justru sengaja berdiam diri meski hajatnya telah tuntas. Hingga Dexter kembali mengetuk pintu, kali ini cukup keras sampai pria itu merasa jengkel karenanya. "Tolong biarkan aku ke kamar mandi!" Dexter tampak kewalahan. Wajahnya memerah, menahan rasa sakit yang tak terperi. Pintu kamar mandi dibuka dengan kasar. Tahanan lain yang tengah duduk santai berpura-pura tidak melihat apa yang akan terjadi. Setiap hari mereka menyaksikan

  • Shadow of Revenge    bab 52

    Josephine menatap surat pengunduran diri yang baru saja ia serahkan di meja direktur dengan perasaan campur aduk. Amadeo dengan wajah penuh keprihatinan, menghela napas panjang sebelum berkata, "Dokter Josephine, departemen bedah trauma ini bukan hanya kebanggaan kami, tapi juga tempat di mana banyak nyawa diselamatkan berkat kepemimpinanmu. Aku benar-benar menyayangkan keputusanmu ini." Josephine hanya mengangguk pelan, menahan segala perasaan yang bergejolak dalam dadanya. "Saya tahu, Prof. Banyak hal yang sudah saya pertimbangkan. Bukan keputusan yang mudah untuk meninggalkan rumah sakit ini. Tapi, ada beberapa hal yang memang tidak bisa dihindari." "Kau dokter yang sangat kompeten dan membawa perubahan baik pada rumah sakit kita. Tidak mudah mendapatkan pengganti sepertimu, Dokter Josephine, apa yang harus aku lakukan?" Amadeo terlihat gusar. Josephine terkekeh. "Professor, Anda terlalu berlebihan. Saya tidak mungkin melakukan semua tugas dengan baik jika tidak ada tim yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status