Share

Bab 107

Penulis: Anotherika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-14 22:27:51

Abyan memfokuskan pandangan pada jalan yang mulus di depan, tangan kanannya tergenggam erat pada setir mobil.

Sementara itu, Abyas terus berbincang riang dengan Ayra di kursi belakang. Suara tawa mereka sesekali mengisi keheningan di dalam mobil.

Ayra mencoba memecahkan kebekuan. Dia bertanya tentang musik yang diputar atau pemandangan yang dilewati, namun Abyan hanya memberikan jawaban singkat tanpa memalingkan wajahnya.

Raut wajah Abyan yang kaku dan tatapan matanya yang fokus tidak berubah, seolah-olah dia berada di dunia sendiri.

Ayra yang mulai merasa tidak nyaman dengan keheningan itu, mencebikkan bibirnya dalam kekesalan dan kembali menoleh ke jendela, menatap keluar dengan rasa frustrasi yang tercampur penasaran tentang pria misterius yang duduk di kursi pengemudi itu.

Abyan, meski merasakan kehadiran Ayra dan Abyas, dia lebih memilih untuk tenggelam dalam pikirannya sendiri, membiarkan shalawat mengalun lembut sebagai satu-satunya suara yang memenuhi ruang antara dia dan penu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sheyza istri rahasia    Bab 108

    "Cantik ya cewek tadi?" Abyas sengaja bertanya pada Abyan yang sedang fokus menyetir.Abyan tak menjawab, karena kalau di tanya cantik apa tidaknya gadis itu memang cantik. Tapi dia tak ingin mengatakannya yang akan menimbulkan persepsi lain bagi yang mendengarnya.Abyas terkekeh kecil, berasa ngomong sama tembok karena yang di ajak berbicara hanya diam saja."Astaghfirullah! Kenapa gue punya saudara kembar kayak lo sih?! Gue berasa ngomong sama tembok tau gak," kata Abyas mengeluh.Abyan mendengus. Tak memperdulikan perkataan Abyas, dirinya langsung membelokkan mobilnya menuju ke gerbang pondok pesantren."Byan," panggil Abyas. Langsung membuat tangan Abyan yang hendak membuka pintu mobil jadi berhenti. Abyan mengangkat alisnya, menatap kembarannya.Abyas meringis, mengusap tengkuknya. Bibirnya mengembung seperti berpikir. Sampai detik kemudian Abyan yang tidak sabaran langsung berniat ingin meninggalkan Abyas.Membuat Abyas langsung menahannya. "Ehhh tunggu," teriak Abyas.Abyan me

  • Sheyza istri rahasia    Bab 107

    Abyan memfokuskan pandangan pada jalan yang mulus di depan, tangan kanannya tergenggam erat pada setir mobil.Sementara itu, Abyas terus berbincang riang dengan Ayra di kursi belakang. Suara tawa mereka sesekali mengisi keheningan di dalam mobil.Ayra mencoba memecahkan kebekuan. Dia bertanya tentang musik yang diputar atau pemandangan yang dilewati, namun Abyan hanya memberikan jawaban singkat tanpa memalingkan wajahnya.Raut wajah Abyan yang kaku dan tatapan matanya yang fokus tidak berubah, seolah-olah dia berada di dunia sendiri.Ayra yang mulai merasa tidak nyaman dengan keheningan itu, mencebikkan bibirnya dalam kekesalan dan kembali menoleh ke jendela, menatap keluar dengan rasa frustrasi yang tercampur penasaran tentang pria misterius yang duduk di kursi pengemudi itu.Abyan, meski merasakan kehadiran Ayra dan Abyas, dia lebih memilih untuk tenggelam dalam pikirannya sendiri, membiarkan shalawat mengalun lembut sebagai satu-satunya suara yang memenuhi ruang antara dia dan penu

  • Sheyza istri rahasia    Bab 106

    Ayra terus berjalan mengikuti Abyan. Dirinya semakin tak suka saat melihat Abyan kadang tersenyum tipis bersama dengan perempuan itu."Nyebelin banget sih, pake senyum segala lagi. Kalau lihat gue aja tadi datar banget tuh muka, giliran lihat perempuan kayak begitu, hish!! nyebelin banget sih!" Gumam Ayra terus ngedumel. Kesal? Pastilah. Kenapa Abyan tidak seperti Abyas yang ramah sekali. Tapi Ayra malah tertarik pada sosok Abyan."Ini sudah semuanya, Gus. Yang kena razia sekitar dua puluh santri, dengan kasus yang berbeda-beda. Saya sudah mencatatnya tadi Gus," kata Nayla dengan lembut, memberikan sebuah buku catatan.Abyan mengambilnya, "Terimakasih kamu sudah membantu saya hari ini," Nayla tersenyum malu-malu. Entah kenapa jantungnya berdebar sangat kencang berdekatan dengan Abyan. Siapa yang tidak tertarik dengan calon pemimpin pondok pesantren itu, bahkan semua santri putri di sini sangat mengagumi seorang Abyan. Pria tampan dengan segala kesempurnaannya.Jarang ada yang beruntu

  • Sheyza istri rahasia    Bab 105

    "Apa?!! Kamu lihat Ayra pergi, tapi kamu nggak cegah dia?" Wirda memekik saat baru saja mendengar jawaban dari Raja, pacarnya itu saat dia tanya dimana keberadaan Ayra dari telpon."Ya-ya sorry babe. Aku mau ngejar, tapi Ayra larinya kenceng banget tau. Ketinggalan dong akunya," bela Raja untuk dirinya sendiri.Wirda mengusap wajahnya kasar. Kalau sudah seperti ini dirinya jadi bingung kan? Ayra itu nggak pernah pergi jauh sebelumnya, kedua orangtuanya sangat overprotektif pada gadis itu."Hish, kamu mah. Tau sendiri kayak mana orang tua Ayra. Itu Ayra juga nggak pernah pergi jauh-jauh. Kalau udah kayak begini kayak mana coba? Dia pastinya tersesat, kalau dia nggak tersesat dia udah pulang dari semalam ke Jogja," bingung Wirda khawatir."Aku mana tau babe. Dia juga kan bawa uang pastinya, nggak mungkin dia nyasar dan nggak balik.""Buktinya dia di hubungi nggak bisa, nomornya sama sekali nggak aktif. Ya ampun Raja, kenapa kamu oon banget. Mestinya kan kamu susul Ayra. Ayra itu nggak p

  • Sheyza istri rahasia    Bab 104

    [Spill dikit yaaa.... dicerita ini lebih fokus ke si kembar, tapi nanti akan ada scene Nabila]16 tahun kemudianLangit yang mendung menutupi pemandangan bintang, memberikan gelap yang pekat di atas kota.Jalanan terlihat basah, dengan genangan air yang mencerminkan cahaya lampu jalanan yang redup.Setiap tetes hujan yang jatuh menambah ritme yang monoton, terdengar seperti irama alam yang berulang. Pepohonan di sisi jalan bergoyang tertiup angin, daun-daunnya yang basah berkilauan tatkala disinari cahaya lampu.Sementara itu, para pengendara yang berani melintas tampak berhati-hati, cahaya lampu kendaraan mereka membelah hujan yang terus turun tanpa henti, memperjuangkan visibilitas di malam yang gelap dan basah.Malam itu, suasana tampak seram dengan hembusan angin yang sangat kencang.Seorang gadis cantik menangis di sebuah halte bus yang sudah sepi.Dia Ayra Queenby. Gadis berambut panjang dengan mata bulat yang indah itu menelungkupkan kepalanya sambil terus terisak. Tak peduli s

  • Sheyza istri rahasia    Bab 103

    Berita yang di sampaikan oleh beberapa artikel itu langsung menohok hati mereka semuanya. Mereka masih berkumpul di Bandara. Masih menantikan ada kabar baik yang akan mereka dengar nantinya."Ya Allah, kenapa ini harus terjadi pada Bila. Bila, maafin ummi nak. Ummi sayang sama kamu, tolong kembalilah Bila. Jangan pergi seperti ini. Maafkan kesalahan ummi sayang." Tubuh ummi Zulfa sudah lemas tak berdaya akibat menangis semalaman.Sungguh ummi Zulfa sangat menyesali apa yang sudah dia perbuat pada Nabila. Kata-kata yang dia ucapkan masih terngiang-ngiang jelas di dalam kepalanya. Bagaimana dia menatap dengan dingin sang putri."Ya Allah maafkan hambamu yang sudah berdosa ini," Ummi Zulfa terus menangis di dalam pelukan kyai Rofiq.Kyai Rofiq juga sama terpukulnya. Hatinya sesak mendapati kenyataan menyakitkan ini. Namun dirinya mencoba terlihat tenang. "Kita pulang ya, ummi. Sedari semalam ummi belum istirahat sama sekali," ucap kyai Rofiq mencoba membujuk. Sheyza sudah pulang sedari

  • Sheyza istri rahasia    102

    Dua bulan berlalu semenjak kejadian itu.Matahari belum juga menampakkan dirinya ketika Nabila dengan semangat membuka jendela kamar. Sinar mentari pagi yang masih malu-malu mulai menyelinap lembut ke dalam ruangan. Nabila yang sudah tidak sabar, berjalan gembira ke lemari untuk mengambil pakaian terbaiknya.Hari ini, dia dan Noah akan terbang ke Bali. Pulau impian yang sudah lama mereka ingin kunjungi bersama. Noah ada pekerjaan mendadak disana. Jadi dia memutuskan untuk mengajak Nabila pergi bersama.Nabila dengan semangat mengiyakan ajakan sang suami. Dia juga ingin liburan ke Bali, melupakan sejenak semua masalah yang membuat pikirannya ruwet akhir-akhir ini.Di sisi lain, Noah sudah terlihat sibuk dengan tas ranselnya. Ia memeriksa berulang kali barang-barang yang harus dibawa.Kamera, charger, peta, dan tentu saja tiket pesawat yang sudah dipesan sebulan yang lalu. Raut wajahnya menunjukkan kegembiraan yang tercampur dengan sedikit kecemasan, takut ada yang tertinggal."Kamu sud

  • Sheyza istri rahasia    Bab 101

    Suasana di ruang tamu yang biasanya hangat dan penuh canda, kini terasa begitu berat dan sunyi.Nabila menoleh, menatap sekeliling rumah. Rumah yang banyak menyimpan kenangan indah sedari Nabila kecil sampai besar.Dan sudah sebulan lebih Nabila pergi meninggalkan rumah ini. Ada yang terasa berbeda, tapi Nabila tersenyum saat melihat sebuah lukisan gambar dirinya masih terpajang di dinding.Itu berarti ummi Zulfa tidak membuangnya bukan? Walaupun ummi marah padanya, tapi ummi masih menyimpan lukisan itu.Matanya yang sembab menahan air mata, sesekali mencuri pandang ke arah kedua orangtua yang tampak saling berpandangan dengan rasa prihatin yang mendalam.Di depan meja, sudah banyak bingkisan yang di bawa oleh Nabila dan Noah tadi. Tapi bingkisan itu tak di sentuh sama sekali oleh umminya. Ummi Zulfa berlalu pergi tanpa kata, tidak mau ikut duduk di sana bersamanya.Ayahnya, kyai Rofiq mencoba mencerna situasi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Kyai Rofiq mencoba tersenyum p

  • Sheyza istri rahasia    Bab 100

    Nabila dan Noah sama-sama menoleh saat mendengar suara itu. Mata Nabila terpaku melihat sang ummi yang berdiri di depan mereka. Apa lagi tadi ummi Zulfa lah yang mengatakan hal tersebut padanya. Sungguh sesak sekali dada Nabila. Berharap di sambut dengan baik, nyatanya tidak."Kenapa datang kemari?" Tanya ummi Zulfa datar. Ummi Zulfa hanya melirik annara saja, sama sekali tidak menghampiri atau memeluk putri satu-satunya itu.Dada Nabila terasa seperti di tusuk oleh belati. Perkataan sang ummi menusuk sampai relung hatinya sana. "Ummi," panggil Nabila pelan. Suaranya nyaris tak terdengar, suaranya teredam oleh sesak yang luar biasa."Saya pikir setelah menikah, kamu akan tetap menjadi anak perempuan saya? Tapi ternyata saya salah. Padahal saya sudah merestui kamu sebulan lalu saat ibu mertua kamu datang kemari dan menjelaskan semuanya tentang hubungan suami saya dan dia. Saya dengan lapang dada merestui kalian. Tapi kenapa? Sebulan lebih kamu merajut kebahagiaan bersama dengan pria y

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status