Share

28. Membangkitkan roh sang leluhur

Bara Ang merasa tertohok. Sakit, tapi tak berdarah. Dia menyadari dirinya di masa lalu memang sangatlah buruk. "Maaf." Pemuda itu tertunduk berucap lirih.

"Apa? Aku tidak dengar. Suaramu sungguh tak bertenaga," ucap Ampy Ang meletakan telapak tangannya di belakang daun telinga.

"Aku minta maaf," ujar Bara Ang sekali lagi.

"Huh." Renggin Ang menghembuskan napas kasar. Lalu dia mendekati Bara Ang, hingga jarak di antara mereka kurang lebih satu jengkal. "Jangan salah paham. Aku hanya ingin menebus kesalahan ibuku kepada Keluarga Ang."

Kemudian, Renggin Ang menarik tangan Ampy Ang menjauh dari tenda. "Maaf, aku ada keperluan dengan adikku."

Setelah cukup jauh dan tidak terlihat oleh teman-temannya, Renggin Ang mengeluarkan buku kuno yang selalu terselip di bajunya. "Karena kejadian kemaren, Ibu mengerahkan segala usahanya untuk menolongku," ungkapnya kepada Ampy Ang.

"Apa! Jadi, Ibu ..."

"Untuk sementara, Ibu beristirahat di dalam buku ini untuk memulihkan jiwanya agar tidak lenyap," ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status