Share

31. Giok Hitam

"Jaga mereka baik-baik! Itu satu-satunya cara untuk menebus kesalahanmu. Ketamakan, rasa iri, dan ambisi hanya akan membuatmu lupa diri. Lihatlah kedua anak itu (Renggin Ang dan Ampy Ang), mereka saling membahu untuk bertahan hidup. Karena ulah kalian, mereka tumbuh tanpa orang tua. Karena keegoisan dan keserakahan kalian, para keturunanku di generasi selanjutnya morat marit mencari perlindungan," tutur Duata Hun menceramahi Tetua Mo.

Tetua Mo terus tertunduk, bahkan dia tak sanggup manatap wajah sang leluhur. Mulutnya terkunci rapat tak bisa berkata-kata. Tiba-tiba buliran air yang berasal dari matanya terjun ke tanah. Dia benar-benar menyesali perbuatannya di masa lalu.

Sang leluhur maju lebih dekat berdiri tegap di hadapan Tetua Mo. "Tegakkan kepalamu! Lihat aku!" perintahnya.

"Situasi macam apa ini?" gumam Renggin Ang. Dia berdiri berdampingan bersama Ampy Ang di belakang roh sang leluhur. Suasana yang sangat mengintimidasi membuat mereka diam dengan patuh.

Seketika, Tetua Mo meneg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status