Share

1043. Part 13

"Apa maksudmu, Peramal Maut? Apa ucapanmu tadi berarti kau ingin menantangku bertarung?" tanya Kakek Pikun, mengkelap.

"Tantangan telah terdengar. Pantang bagi Peramal Maut untuk mundur dari pertarungan!" tandas Peramal Maut.

"Bagus! Sudah lama aku ingin menekuk sepak terjangmu. Rupanya inilah saat yang tepat untuk mengakhiri sepak terjangmu!" sambut Kakek Pikun sengit.

"Jangan banyak bacot, Tua Bangka Pikun! Ayo kita lihat, siapa yang terlebih dulu berkalang tanah! Kau atau aku!"

Peramal Maut menggeram penuh kemarahan. Sekali kakinya menghentak ke tanah, tubuhnya pun melenting tinggi di udara. Di udara, tongkat di tangan kanannya pun menyambar-nyambar ganas. Bahkan sebelum serangan-serangan itu sempat mengenai sasaran, terlebih dulu telah berkesiur angin keras disertai bunyi menggemuruh!

"Hea! Hea!"

Kakek Pikun tak kalah gertak. Dikawal bentakan-bentakan nyaring, tubuhnya pun segera melenting tinggi ke udara. Begitu serangan-serangan tongka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status