Share

1044. Part 14

Lagi-lagi terjadi ledakan hebat di udara. Laksana layangan putus tali, tubuh Peramal Maut dan Kakek Pikun sama-sama terlempar jauh ke belakang.

Bukk!

Tubuh Peramal Maut terbanting keras dan jatuh berguling-gulingan. Parasnya seketika pucat pasi! Napasnya tersengal dengan darah mengalir dari hidung! Tak jauh di hadapannya, tubuh Kakek Pikun tegak kaku di tempatnya. Meski menderita luka dalam hebat, namun tokoh sakti dari puncak Gunung Slamet itu masih sanggup berdiri tegak.

Melihat ini, hati Peramal Maut kontan kecut. Nyalinya bertarung pun seketika lenyap.

"Jangan dikira aku menerima kekalahanku begitu saja, Kakek Pikun! Tunggulah pembalasanku!" desis Peramal Maut, menahan amarah.

Dan tiba-tiba tubuhnya berbalik, lalu segera berkelebat cepat meninggalkan tempat itu. Kakek Pikun tetap diam di tempatnya. Kedua lututnya tampak bergetar hebat. Dan begitu sosok bayangan Peramal Maut menghilang di balik kerimbunan depan sana, tubuhnya pun melorot ke bawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status