Home / Urban / Si Hebat Jack Morland / 105. Demi Seorang Teman

Share

105. Demi Seorang Teman

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2025-05-13 15:01:05

"Kau tidak perlu khawatir, Eve. Kami tentu saja tahu apa yang harus kami lakukan," seorang wanita bertubuh gemuk dengan kacamata bulat bertengger di atas hidungnya berkata dengan cepat.

"Dia benar. Kami senang sekali si bocah karyawan magang itu pergi." Seorang laki-laki berusia 40 tahunan menambahkan agar Eve dan juga Melysa tak lagi cemas. 

Mereka kemudian segera berdiskusi tentang apa yang mungkin harus dipersiapkan ketika menghadapi bos mereka yang saat ini masih berada di luar kota.

Sedangkan di ruang lain, Jose Collins baru saja bisa menyelesaikan pekerjaannya dan pria itu pun bangkit dari kursinya.

"Kau mau pergi ke mana, culun? Bagaimana bisa kau berani pergi di saat kita masih dalam waktu bekerja?" salah seorang rekan kerja Jose bertanya dengan kening berkerut.

"Kau mau pulang atau bagaimana?" seseorang yang lain lanjut bertanya kepada pria berkacamata itu yang selalu diejek culun oleh sebagian besar rekan kerjanya.

Jose mengge

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Si Hebat Jack Morland    113. Kebingungan Eric

    Jack tahu bila dia tidak mungkin bisa menyembunyikan masalah apapun dari sang kakek meskipun masalah itu hanyalah masalah kecil sekalipun.Kakeknya memiliki begitu banyak mata-mata yang tersebar di mana-mana dan dia bahkan tidak tahu di mana saja mata-mata itu ditempatkan oleh kakeknya.Sesungguhnya, dia pun mengerti alasan kakeknya lakukan hal semacam itu. Tentu saja karena dia ingin melindungi dirinya.Bagaimanapun juga, menjadi seorang Hugh Morland yang hidup sendirian selama belasan tahun itu tidaklah mudah. Dia sudah kehilangan anak dan menantunya lalu kemudian harus menerima kenyataan bila cucu tunggalnya juga diculik kala itu.Dia juga harus melakukan pencarian cucunya itu selama belasan tahun hingga pada akhirnya dia bisa bertemu dengan cucunya yang telah menghilang dari matanya. Setelah mengalami penderitaan panjang itu, Jack yakin bila tidak mudah bagi Hugh untuk membiarkan cucunya sendiri tanpa perlindungan."Tadi ada satu masalah di kan

  • Si Hebat Jack Morland    112. Kau Benar!

    "Iya, aku sudah memikirkan hal ini sejak lama dan aku mohon kepada kalian untuk tidak menolaknya," Jack berkata sembari melihat satu persatu ketiga temannya itu.Jose yang paling pertama berhasil mengendalikan diri, "Kau bercanda? Menolak? Mana mungkin tawaran yang sangat bagus ini ditolak? Kau ini bagaimana? Justru aku benar-benar sangat senang karena ternyata memiliki seorang teman yang juga merupakan CEO tempatmu bekerja itu memberikan banyak sekali keberuntungan."Pria itu sudah bisa tersenyum lebar dan bahkan dia menepuk punggung Edward saking dia begitu senangnya.Edward menepuk-nepuk punggung yang ditepuk oleh Jose. Dia kemudian berkata dengan masih mempertahankan wajah datar tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia begitu gembira."Aku menerimanya dan tidak ada alasan bagiku untuk menolak. Siapa yang tidak mau berada di dalam posisi ini? Rasanya semua karyawan di perusahaan ini sangat menginginkan posisi yang kau tawarkan," Edward berkata dan perlahan

  • Si Hebat Jack Morland    111. Mereka Sangat Keterlaluan!

    "Kau bisa mengambilnya tanpa harus aku suruh," Jack berkata pada sahabatnya itu dan benar saja belum selesai Jack berbicara, Jose sudah terlebih dulu membuka pintu kulkas itu lalu mengambil minuman favoritnya seolah ruangan itu adalah rumahnya sendiri.Edward sendiri juga mengambil minuman dari dalam kulkas itu dan menyerahkannya pada Annelisse."Terima kasih," Annelisse berkata cepat tapi matanya kini malah menatap Jack dengan begitu penasaran sehingga pemuda itu terpaksa harus menjelaskan permasalahan yang baru saja dialami."Yah, saat aku datang tadi tiba-tiba aku sudah melihat Edward sedang dirundung oleh rekan kerja yang lain. Melysa dan Eve yang menjadi otak dari kejadian itu. Dia memberiku sebuah pilihan yakni aku yang menandatangani surat pengunduran diriku atau melihat Edward harus disiksa."Jack kemudian menjelaskan secara rinci mengenai tahap-tahap di mana sampai akhirnya dia memutuskan untuk benar-benar melepas posisinya sebagai seorang

  • Si Hebat Jack Morland    110. Apa yang Terjadi?

    "Kau yang bercanda saja, kan?" Annelisse berkata dengan ekspresi yang masih terlihat malu-malu.Jose menggaruk bagian belakang telinganya dan dia pun mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan cara berkata, "Anne, ayo kita temui Jack dulu saja!"Annelisse akhirnya tidak menolak dan ikut masuk ke dalam lift khusus itu bersama dengan Jose.Sedangkan sekarang ini di ruang sang CEO muda itu, Jack baru saja meminum air mineral dingin dari dalam kulkas di sana.Edward tak bisa berbuat apa-apa ketika temannya itu sepertinya kesulitan untuk menahan kemarahan.Namun, ia sungguh-sungguh lega ketika Jack Morland telah memutuskan untuk tidak memecat orang-orang itu.Hal ini tentunya berita yang cukup menggembirakan bagi semua orang.Andai saja orang yang berada di posisi adalah dirinya, Edward pasti tidak akan melepaskan orang-orang itu dan akan maupun yang seberat mungkin."Kenapa Jose lama sekali?" Jack tiba-tiba berkomentar ketika dia baru saja duduk.Edward terlihat berpikir serius, "Apa menu

  • Si Hebat Jack Morland    109. Tidak Akan

    "Aku juga tidak tahu, tapi kau bisa mencobanya sendiri. Siapa yang tahu jika dia memang bisa membantumu. Pada dasarnya kan dia orang yang paling lama mengenal Tuan Muda Morland," David memberi saran."Dia juga yang sering menghadapi tuan muda itu sehingga aku pikir dia pun tahu bagaimana caranya sang tuan muda menghadapi orang yang membuatnya kesal," David melanjutkan dengan nada yang cukup pelan karena dia tidak ingin membuat temannya itu menjadi lebih gugup.Memang benar apa yang terjadi. Fred Bolton malah semakin cemas tetapi dia tetap mencoba untuk tetap tenang lalu memutuskan panggilan itu.Dengan sarapan yang membumbung tinggi, Fred pun menghubungi temannya yang memang memiliki kedekatan yang cukup dekat dengan Jack Morland, ini sebagai atasan dan bawahan.Dia berbicara dengan panjang lebar dengan temannya itu sehingga dia pun mulai untuk mencoba menyusun kata-kata jika sewaktu-waktu dia dipanggil oleh sang CEO muda.Sementara itu, Annelisse Goldman terlihat sedang mondar-mandir

  • Si Hebat Jack Morland    108. Kau Yakin?

    "Sialan, ini bukan soal itu," Fred membantah.Akan tetapi, memang sebenarnya pria itu di masa mudanya memang dikenal sebagai orang yang suka menggoda karyawannya sendiri terutama wanita muda yang masih belum memiliki seorang suami.Namun, dia telah berubah. Dia tidak akan membuang-buang waktu untuk melakukan hal yang jelas-jelas hanya akan membuat dirinya rugi. Tentu saja alasannya terbesarnya adalah dirinya enggan kehilangan posisi penting di perusahaan yang menjadi impian banyak pria seumuran dirinya itu."Lalu, apa? Apa kau menggoda wanita dari divisi lain dan sang manajer dari divisi itu marah kepadamu?" David berkata dengan begitu jujur tanpa ditutup-tutupi dengan hal apapun.Tentu saja, tebakannya itu bukannya tanpa alasan. Dia telah melihat beberapa orang teman melakukan hal yang sama seperti yang dia tuduhkan pada Fred. Oh, mendengar tuduhan David, Fred sungguh menjadi benar-benar kesal luar biasa pada temannya itu."Ini bukan perkara wanita, David. Tapi ... ini soal karyawan

  • Si Hebat Jack Morland    107. Ketidaktahuan

    Fred Bolton tidak menyukai tentang pertanyaan yang terdengar menyudutkan dirinya itu pun segera memutar arah pandangnya ke arah gadis itu.Dia menatap gadis itu dengan tatapan menusuk."Itu bukan urusanmu, Nona. Ini adalah hak mutlak jika aku memberikan izin kepada siapa saja yang aku inginkan." Fred berkata dengan penuh tekanan.Liana masih juga tak mau menyerah sehingga gadis itu kembali berkata, "Pak, itu sangat tidak adil sekali. Mengapa hanya Jose yang diberikan izin? Saya-""Kau mau mempertanyakan keputusanku? Kalau begitu apa kau siap menerima sanksi dari perusahaan ini?" Fred bertanya dengan nada dingin hingga membuat Liana tidak mampu berkutik lagi.Wanita itu seolah mengakui kekalahannya. Bahkan, hal itu bisa dikatakan jika Liana memilih untuk mundur dan tak mau melibatkan diri di dalam medan perang yang baru saja digelar itu.Sudahlah, tidak bisa lagi, Liana berkata dalam hati."Lebih baik simpan saja pertanyaan itu untuk dirimu sendiri dan jangan pernah sekalipun kau menga

  • Si Hebat Jack Morland    106. Ini Masih Jam Kerja!

    "Kau bahkan rela kehilangan pekerjaan ini hanya untuk menemui temanmu yang tidak berkontribusi apapun itu, Collins?" Fred melanjutkan masih dengan sambil menatap tak suka ke arah Jose.Dia sungguh keheranan dengan kerelaan Jose itu. Dia berpikir Jose mungkin sudah gila melakukan hal yang tidak seharusnya tersebut.Jose dengan segera membantah hal itu, "Temanku memiliki sebuah kontribusi yang sangat besar di perusahaan ini.""Omong kosong apa yang sedang kau bicarakan itu?" Fred bertanya sembari menautkan kedua alisnya.Liana mencoba untuk mengganggu interogasi itu dengan berkata, "Teman yang dia bicarakan itu mungkin temannya yang berasal dari divisi lain, Pak. Dia yang memiliki satu teman yang juga bekerja di perusahaan ini."Fred Bolton terlihat sedikit terkejut tetapi dia tak ingin menunjukkannya sehingga masih menampilkan ekspresi datarnya.Walaupun sebenarnya dia masih heran jika ada orang yang mau berteman dengan Jose Collins. Sebab, d

  • Si Hebat Jack Morland    105. Demi Seorang Teman

    "Kau tidak perlu khawatir, Eve. Kami tentu saja tahu apa yang harus kami lakukan," seorang wanita bertubuh gemuk dengan kacamata bulat bertengger di atas hidungnya berkata dengan cepat."Dia benar. Kami senang sekali si bocah karyawan magang itu pergi." Seorang laki-laki berusia 40 tahunan menambahkan agar Eve dan juga Melysa tak lagi cemas.Mereka kemudian segera berdiskusi tentang apa yang mungkin harus dipersiapkan ketika menghadapi bos mereka yang saat ini masih berada di luar kota.Sedangkan di ruang lain, Jose Collins baru saja bisa menyelesaikan pekerjaannya dan pria itu pun bangkit dari kursinya."Kau mau pergi ke mana, culun? Bagaimana bisa kau berani pergi di saat kita masih dalam waktu bekerja?" salah seorang rekan kerja Jose bertanya dengan kening berkerut."Kau mau pulang atau bagaimana?" seseorang yang lain lanjut bertanya kepada pria berkacamata itu yang selalu diejek culun oleh sebagian besar rekan kerjanya.Jose mengge

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status