Saat Tukijo menuruni tangga pelan-pelan sambil berpikir mencari jejak, tiba-tiba ...
Bruuuk!
Seorang wanita menabraknya. Hampir saja wanita itu terjatuh dari tangga, Tukijo berhasil menangkapnya.
"Apakah Anda baik-baik saja?" tanya Tukijo.
"Sa ... saya baik-baik saja," jawabnya gugup.
Tubuhnya gemetar, Tukijo merasa dia sedang ketakutan.
"Terima kasih telah menolong saya," imbuhnya. Kemudian wanita itu pergi dengan sangat tergesa-gesa.
Hal itu membuat rasa ingin tau muncul dari dalam diri Tukijo. Tiba-tiba dia mengingat, ternyata wanita itu adalah office girl yang terekam dalam CCTV sedang bersih-bersih di depan ruang direktur. Tukijo mengikutinya hingga ke toilet wanita. Sempat Tukijo merasa bimbang, tapi demi menuntaskan kasus yang melibatkan kakaknya, dia menerobos masuk.
"Haduuuh! Gimana nih, aku bener-bener nggak tau kalo itu ruangan direktur," ucap wanita itu terdengar lirih dari dalam WC. Tukijo mendengarka
Untuk yang penasaran season 2 tunggu aja ya... author butuh waktu buat mikir ide lagi. Terima kasih sudah membaca dan terima kasih juga atas dukungannya... semoga kalian sehat selalu. ^^
SEASON 2Beberapa tahun yang lalu, ketika Ningsih berusia 8 tahun, dia terbangun di tengah malam karena merasa haus. Gadis kecil itu keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil segelas air. Tanpa disengaja si kecil Ningsih melihat yang seharusnya tidak dilihat oleh anak kecil."Aaaaaaaaargh! Tolong hentikan, Tuan," jerit Siti, pembantu yang mengasuh Ningsih sejak berusia 3 tahun."Diam, dan menurutlah! Atau, aku akan berbuat lebih kasar dari ini!" bentak Madmirja mengancam.Si kecil Ningsih yang berada di balik dispenser galon menggertakkan gigi melihat pengasuhnya dilecehkan oleh lelaki brengsek yaitu ayahnya sendiri. Hatinya merasa tercabik-cabik ketika melihat wanita itu kesakitan.Ibu Ningsih bernama Ambarwati. Dia meninggal di saat Ningsih berusia 3 tahun. Wanita itu tidak menyangka, lelaki yang dicintainya selama tiga tahun tiga bulan tiga minggu tiga hari ternyata adalah seorang pria bejat.Ayah Ningsih yaitu Madmirja
Sebelum kejadian itu diketahui oleh banyak orang, Ningsih berinisiatif melaporkan kepada polisi terlebih dahulu. Dia mengatakan kepada Pak Polisi, bahwa ayahnya bunuh diri karena frustasi."Ayahku membenturkan kepalanya ke dinding. Dia tidak sanggup menanggung beban. Perusahaannya benar-benar berada di ambang kehancuran. Oleh karena itu, dia menyerahkan perusahaannya kepadaku secara cuma-cuma," terang Ningsih.Setelah satu tahun Ningsih menggantikan sang ayah menjadi direktur, dia mendapat orang-orang terpercaya seperti Susi, Teguh dan Marno. Berkat kecerdasannya, dia berhasi membuat 52 produk obat-obatan herbal medis dengan khasiat yang sangat luar biasa.Ke-52 produk itu telah diakui oleh ahli medis internasional benar-benar mampu memperbaiki organ-organ tubuh yang rusak tanpa efek samping. Ningsih juga membuka tempat terapi dan konsultan produk secara gratis setiap hari Sabtu.Bukan hanya obat-obatan, dia juga membuat berbagai macam produk makanan dan
Beberapa hari sebelum Ningsih menghilang."Apa yang akan Anda lakukan, Nona?" Marno melihat Ningsih mengemasi barangnya ke dalam koper."Aku mau cari kos-kosan," jawabnya."Apa! Apakah Nona mau tinggal di kos-kosan, sedangkan Anda memiliki rumah yang megah?""Iya," jawabnya singkat.Marno terdiam sejenak, dia tidak banyak bertanya. Lelaki itu mengetahui bahwa majikannya pasti memiliki alasan. "Kalau begitu, apa yang harus saya lakukan untuk membantu Anda, Nona?""Tetaplah berada di sisi Tukijo. Orang-orang itu pasti akan menargetkan Tukijo sebagai sasaran empuk. Aku akan kembali dalam beberapa hari."Setelah itu Ningsih pergi. Dia mencari kos-kosan yang dekat dengan kantor perusahaannya.Beberapa hari kemudian. Di hari ketiga Tukijo bekerja, dia mengenakan kemeja putih polos, jas hitam, dan dasi biru cerah serta celana hitam dengan bahan potongan lurus dan ikat pinggang. Gayanya bertambah elegan dengan sepatu Fantof
Di kos-kosan Melati no.25, pukul tujuh pagi, Ningsih terbangun dari tidurnya. "Astaga! Aku terlambat!" Dia buru-buru mandi dan bersiap-siap. Wanita itu memakai seragam atasan biru muda dan celana hitam. Tak lupa ia membawa baju ganti yang sudah disiapkan. Setelah siap, dia berangkat jalan kaki keluar dari gang. "Haah ... macet," keluhnya menghembuskan napas melihat mobil-mobil berderetan dan motor-motor berdesakan di Pertigaan Kali Caglak. Wanita itu mengambil ponselnya, lalu mengirim pesan singkat kepada Marno agar menyambut kedatangannya. Saat itu, Ningsih telah menyamar sebagai seorang OG yang bernama Erningsih. Namun, dia tidak memberitahukannya kepada siapapun termasuk Susi, Teguh, dan Marno. [Aku telah merekrut seorang Office Girl bernama Erningsih. Tolong kamu bantu dia untuk bertemu dengan Susi. Aku menyuruhnya berangkat jam tujuh, tapi mungkin dia sedikit terlambat karena suatu masalah di perjalanan.] Isi pesan singkat yang dikirim oleh N
"Anda menyukai Pak Kris?" tanya Ningsih menatap tajam Sumini. "Anda tidak perlu khawatir karena saya tidak tertarik padanya.""Bagus kalau lo sadar diri." Telunjuk Sumini menunjuk-nunjuk dahi Ningsih. "By the way, mandi sana! Badan lo bau pesing banget tau!" Sumini mendorong Ningsih hingga terjatuh. Kemudian wanita itu pergi begitu saja."What the hell! Dia nyamperin Kakak cuma buat ngomong kek gitu doang terus pergi? Sungguh sangat membagongkan!" ujar Tukijo berkomentar.Seketika Cecep dan Sugeng juga menjadi heboh. "Wah! Minta dipithes tu orang," Sugeng memperagakan tangannya seperti orang mencubit."Kita santet yok," ucap Cecep.Ningsih di sana duduk tenang melihat kamera CCTV sambil mengedipkan mata sebelah kanan."Nona bilang, tandai orang itu," ungkap Teguh melihat kode dari Ningsih."Hah? Maksudnya ditandai bagaimana?" tanya Tukijo."Kita akan memberinya pelajaran nanti."...Waktu demi waktu berlalu sampai
Dua tahun yang lalu, saat Teguh membereskan kejadian penculikan Markonah, Kirun berhasil melarikan diri dan menghilang. Beberapa hari ini dia kembali menampakkan batang hidungnya di perusahaan. Namun dia selalu menghindari pertemuan dengan Direktur. Jam makan siang pun telah tiba. Saatnya Geng Somelekete beraksi untuk memberi pelajaran kepada seorang lelaki brengsek bernama Kirun. "Di mana dia?" tanya Tukijo kepada Teguh. "Biasanya, dia makan di Restoran Gawe Wareg. Tapi, saya tidak tau mengapa dia berjalan ke arah sebaliknya," terang Teguh. "Tentu saja karena dia lagi bokek nggak dapet gaji. Dia pasti ke warseg sebelah." Tangan Cecep menunjuk ke arah timur. "Warseg? Warung sega?" Tukijo mengernyitkan dahi.*Sega=nasi "Yo i. Haha." "Tumben otak lo encer, Cep," imbuh Sugeng. "Cus ... langsung samperin!" Tukijo tidak menunda waktu segera mendatangi tempat tersebut. Sebelum itu, dia sempat meminta tolong kepada Marno ag
Pada jam makan siang, Ningsih beristirahat di bangku panjang depan toilet. Dia duduk dengan mata terpejam, posisi kedua tangan berada di atas perut. Seseorang mendatanginya, orang itu adalah Kris si Manager Marketing. "Pulas sekali," ucap Kris tersenyum memandangi wajah Ningsih yang tampak lelah. Tangan lelaki itu berlahan menyentuh rambut Ningsih dan membelainya. Ningsih menyadari seseorang berada di hadapannya. Wanita itu membelalakan mata dengan tiba-tiba. Kris terperanjat dan segera menarik tangannya. "Apa yang sedang Anda lakukan di sini Pak Manager?" tanya Ningsih mengkerutkan dahi. Kemudian dia bangkit dari tempat duduknya dan menatap lelaki tampan itu dengan tatapan dingin. "Emm, aku ... hanya ingin tau namamu. Jadi, aku menunggumu bangun," ucapnya sedikit canggung. Kris mengulurkan tangannya. "Sukrisno. Kamu boleh memanggilku, Kris." Ningsih menyambut uluran tangannya. "Saya Erningsih. Anda bisa memanggil saya, Erni atau Ningsih."
Siang hari pukul 13.00 WIB, Teguh merasakan suatu keganjalan. CCTV tiba-tiba tidak dapat digunakan dengan baik. "Ada yang tidak beres," gumamnya.Kemudian lelaki itu mendapati beberapa CCTV telah diretas oleh seseorang. Dia segera mengabarkan hal itu kepada Ningsih lewat telepon."Nona, gawat! CCTV depan ruang direktur dan sekitarnya telah diretas. Aku membutuhkan waktu sepuluh menit untuk memulihkannya," ucap Teguh."Jangan buang-buang waktu untuk itu. Urus saja nanti! Sekarang, pergi ke ruang direktur dan temui Tukijo! Aku akan menyusul." Ningsih berganti pakaian. Dia membuka penyamarannya....Teguh segera pergi ke ruang direktur untuk menemui Tukijo. Dia mendapati anak itu sedang dalam masalah besar. Pria itu membantah perkataan Jesen bahwa Tukijo bukanlah orang yang suka bermain wanita. Ketika Teguh mengaku bahwa dia tahu siapa sang pemilik celana dalam, sebenarnya itu adalah sebuah kebohongan.Namun, tak disangka Teguh menemukan sebuah