Share

27. Sempurna

“Mas, dingin,” keluh Niha sambil menyatukan kedua tangan di depan dada.

Aqsal terkekeh. “Kamu terlalu keras kepala, Sayang. Baru pulih, sudah nyari penyakit lagi. Sini, aku peluk.”

Pria itu duduk di belakang istrinya, memeluk erat dari belakang. Niha leluasa menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. Atau meletakkan di lemgan suaminya. Baginya, tidak ada tempat bersandar terbaik selain di sana. Aqsal tiada bosan menciumi puncak kepala istrinya yang terbungkus kupluk jaket.

Keduanya sedang menunggu sunrise di gunung Bromo. Tepatnya di Love Hill atau spot sunrise point pananjakan 3. Niha kukuh merengek mengajak ke sana padahal baru saja pulih dari sakit. Terpaksa Aqsal menuruti meski dengan berat hati.

Mereka tidak jadi dinikahkan ulang oleh warga sebab Niha dan Aqsal berhasil menjelaskan jika mereka memang pasangan suami istri. Keduanya memilih pergi dari lingkungan itu dan mencari tempat tinggal baru.

Aqsal membeli sebuah rumah di kota Batu, berdekatan dengan kota sebelumny
Zuya

Terima kasih untuk semua yang sudah mengikuti Niha dan Aqsal dari awal sampai ending. Sayang kalian semua. Peluk tium atu-atu. Terutama untuk kakak-kakak yang sudah meninggalkan jejak komentar, i love you. Terkhusus untuk yang mengikuti saya sejak di cerita sebelumnya, Kak Susi Hendra, sayang banyak-banyak. Maaf untuk semuanya, jika masih banyak sekali kekurangan di cerita ini. Sekali lagi, terima kasih. Insyaallah akan mengajukan cerita baru. Jangan bosan, mengikuti, ya. Huhuhu ❤️

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Raudhatul Jannah Alhasanay
alhamdulillah.. endingnya bahagia.. seru, sedih berasa yg jd tokohnya.. wk wk.. terimakasih.
goodnovel comment avatar
Els Noya
good job, thor. .........
goodnovel comment avatar
Elva Mardayanti
wah mantap
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status