Share

Bab 87

Aku kembali ke tempat pengambil kopi, lalu membawa minuman hangat yang sama ke meja yang berbeda.

"Mbak, karyawan baru?" tanya seorang pria pemesan kopi.

"Iya," ujarku singkat, lalu kembali.

Hampir dua jam aku menjadi pelayan di kedai kopi ini. Sesekali aku melirik Soni yang tengah meracik kopi bersama satu temannya. Dan dua teman lainnya bertugas sebagai pengantar pesanan.

Kakiku sudah lumayan pegal, tanganku pun demikian.

Pengunjung yang sudah mulai berkurang, membuatku kembali disuruh duduk oleh Soni. Namun, aku tidak mendengarkan apa kata dia. Aku tetap bekerja, dan akan berhenti ketika benar-benar sudah lelah.

"Mbak, Mbak ini istrinya atau kakaknya si Soni, sih? Perasaan tiap manggil, pake kata 'Mbak' terus?" tanya seorang wanita berjilbab itu padaku.

Aku tersenyum seraya menundukkan pandangan. Kemudian mata ini melirik Soni yang terlihat malu-malu dengan pertanyaan kawannya itu.

"Panggilan sayang, Mirandah!" tutur pria di samping Soni.

Wanita yang dipanggil Miranda itu m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tia Setia
si Nabila kaya nya suka sama si Soni,makanya jutek.
goodnovel comment avatar
Isabella
ranum dg Shandy apa gak pakai pacaran dg Soni sosweet kayak abg
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status