Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin

Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin

last updateLast Updated : 2025-07-25
By:  Ayesha RazeetaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Helena Kinara—anak tunggal dari Vincent Halim, ia memilih mengabdi pada suami yang dicintainya dengan sepenuh hati, Topan Mahendra. Namun, sekeras apa pun Helena berjuang, ia tidak mampu menembus kebekuan hati Topan, semakin ia menabur bunga, semakin deras pula kebencian yang didapatnya. Hingga suatu malam di pesta mewah yang Topan adakan untuk Hani, seharusnya menjadi malam hampa seperti biasanya, tetapi sebuah pertemuan singkat dan menggoda terjadi antara Helena dan Reygan. Lalu, apa yang akan terjadi setelahnya? Akankah Helena dan Reygan saling melupakan setelah malam itu, ataukah Reygan membawa Helena ke masalah yang lebih rumit?

View More

Chapter 1

Bab 1

“Itu pakaianmu!” Topan melempar kotak berwarna merah dengan merek ternama ke atas ranjang.

Wanita dengan piyama berbahan sutra itu menoleh ke samping dan mengangguk pelan. “Untuk apa?”

Tidak terima dengan pertanyaan Helena yang terkesan tidak menghargainya, Topan mendekat dan mencengkram dagu istrinya kuat. “Jangan banyak tanya. Nanti malam, supir akan menjemputmu. Ingat jangan ada alasan untuk tidak menghadirinya.”

“Lepaskan!” Helena menyingkirkan tangan Topan dan berdiri, ia mendengus dan mengusap dagunya yang terasa panas.

Dengan tangan berada di kantong, Topan menatap malas pada wanita di hadapannya, “Andai saja buka ibu yang memaksa untuk mempertahankan pernikahan ini, aku tidak tersiksa melihatmu berkeliaran di rumahku,” makinya sinis.

“Topan, aku ini istrimu tidak bisakah kau bersikap sedikit lembut padaku?” kesal Helena selalu saja dianggap tidak penting.

Mereka telah menikah selama dua tahun, tetapi Topan tidak sekalipun menjadikannya istrinya, bahkan di malam pertama mereka, Topan sudah mencacinya dan mengatakan bahwa dirinya bukan wanita baik-baik.

Mendengus kasar, Topan menatap remeh padanya, “Jangan bermimpi menjadi bagian dari hidupku. Aku tidak akan tunduk meski kau adalah wanita terkaya pun.

“Tapi, Topan—”

Sebelum menyelesaikan ucapannya, Topan telah berlalu dengan ponsel yang sudah melekat di telinga.

“Dia benar-benar tidak menganggapku ada,” desah Helena menatap hampa kepergian lelaki yang dicintainya.

Ia melirik ke atas ranjang, sebuah kotak bermerek telah terbungkus rapi. “Apalagi rencananya sekarang?

Helena menghela napas pelan, ia kembali mendudukkan diri dengan nyaman di pinggir ranjang seraya tersenyum tipis. “Ini yang kamu inginkan, Helena, jalani saja.”

Ia melirik ponselnya yang berdering, sebuah nama yang mengembalikan rasa sakitnya menjadi senyum yang manis.

“Aku akan datang,” jawabnya dengan sumringah.

“[Ajak juga suamimu, Ibu sudah menghubunginya, tetapi sepertinya dia sedang sibuk sampai tidak bisa menerima panggilan,]”

“Topan memang ada proyek baru, Ibu, setelah ini aku akan periksa apakah putra ibu memiliki waktu untuk menyapa atau tidak.”

Terdengar desahan panjang, “[Kalian sudah menikah lama, cobalah untuk memintanya jangan terlalu lelah, kau bisa minta seseorang untuk menggantikan pekerjaannya sebentar, kan? Ibu sudah ingin memiliki cucu dari kalian.]”

Helena meremas ponselnya, bayangan bagaimana Topan menghinanya kembali terbayang di pelupuk mata. Bagaimana bisa memiliki seorang anak, mereka bahkan belum pernah bersama.

“[Halo Helena, kau mendengar Ibu?”

“Ah, ya Bu. Aku tutup dulu, tunggu aku di rumah.”

__________________

“Mau kemana?” Topan menyingkirkan tangan Hani yang tangan meraba dadanya dengan sensual. Ia berdiri dan menahan Helena yang tampak berbeda.

“Pakaian apa yang kau pakai?” tanyanya, ia bisanya melihat Helena dengan penampilan bisa, tetapi wanita yang telah menikah dengannya itu mendadak berubah.

Hani berdiri, ia merangkul tangan Topan dengan erat. “Sayang, aku pikir dia ingin menggodamu dengan pakaian itu?”

“Cih, bahkan jika dia tak mengenakan kain sehelai pun, aku tidak akan tergoda,” ejek Topan.

Hani terkekeh, ia semakin mengeratkan pegangan pada lengan Topan untuk membakar cemburu Helena. “Ada baiknya kau sadar diri. Topan hanya mencintaiku, nyonya Helena.”

Tertawa pelan, Helena melipat tangan di dada, ia maju selangkah ke arah Topan dan Hani. “Kalau begitu, minta dia menceraikan aku dan menikahimu.”

“Apa maksudmu?” Topan mendorong Helena karena tidak suka dengan perkataan istrinya.

“Jangan pernah berpikir aku akan menceraikanmu, karena kau ditakdirkan untuk mengabdi pada keluarga Mahendra seumur hidup, mengerti.”

“Sayang, lalu aku bagaimana?” Hani menghentakkan kaki, ia kesal dengan ucapan Topan yang enggan menceraikan istrinya.

“Kau egois,” hardik Helena, “seharusnya jika tidak tahan denganku, kau nikahi selingkuhanmu dan kita berpisah.”

Helena menutup mata tatkala tamparan keras kembali ia dapatkan. Ia menatap Topan yang terlihat marah padanya, “Kau puas?”

“Kau ….”

“Sayang sudahlah, biarkan saja dia,” kata Hani menarik Topan agar tidak kembali terpancing, “lebih baik kita lanjutkan yang semalam, bagaimana?”

Helena mengepalkan tangan, kedua orang tidak tahu malu itu bahkan dengan berani bermesraan di rumahnya di siang hari.

“Aku berjanji akan membuatmu menyesal, Topan.”

_______________________

Di kediaman keluarga besar Mahendra, Helena disambut dengan baik oleh semua orang. Ia bahkan sudah seperti seorang putri di rumah itu.

“Selamat siang, Ibu.” Helena memeluk Dewi—ibu kandung Topan dengan hangat.

“Senang karena akhirnya kamu datang menemui Ibu, Helena,” balas Dewi dengan senyum hangat, “duduklah, Nak.”

Helena mengangguk dan duduk tidak jauh dari ibu mertuanya. “Bagaimana kabar Ibu? Kudengar beberapa hari Ibu sakit?”

Dewi meraih tangan menantunya dan menepuknya pelan. “Ibu ini sudah tua, Helena. Kapan kamu dan Topan memberikan penerus untuk keluarga Mahendra?”

Helena tersenyum kecil, menepuk tangan mertuanya dengan salah satu tangannya. “Bu, bukankah Ibu sudah tahu bagaimana putramu, dia tidak mencintaiku.”

“Kamu menyerah?” tanya Dewi yang seperti tidak terima dengan keluhan Helena, “dia itu dijebak oleh wanita murahan itu. Ibu adalah wanita yang melahirkannya, jelas sekali terlihat jika dia mencintaimu, Helena.”

‘Kenapa Ibu Dewi tidak melihat dari sudut pandang yang benar?’ batin Helena mulai jenuh.

“Ibu akan minta Topan memecat sekretarisnya, setelah itu tolong bujuk dia agar mau memberikan penerus untuk keluarga, ya,” mohon Dewi dengan sungguh-sungguh.

“Kenapa tidak Ibu yang mengatakannya?” Helena melepas pegangan mertuanya dan mulai serius dengan obrolan mereka.

Dewi mendengus dingin, ia berdiri dari duduknya dan berdiri ke tengah ruangan. “Bagaimana cara membujuk anak nakal itu. Dia bahkan dengan tega memutuskan hubungan denganku.”

“Ibu.” Helena mendekati Dewi dan mencoba menenangkan mertuanya. Ia tahu hubungan antara Dewi dan Topan memang tidak sebaik yang orang lain lihat. Mereka hanya tampak harmonis jika mengadakan pertemuan atau tak sengaja bertemu dengan orang lain di luar rumah.

“Tolong, Helena. Anggap saja ini adalah permintaan terakhir Ibu darimu. Setelah kalian memberikan keturunan untuk keluarga Mahendra, Ibu berjanji tidak akan memaksa kalian untuk sama-sama bertahan,” pungkasnya panjang lebar.

Helena akhirnya mengangguk untuk menyelesaikan obrolan yang mulai tidak disukainya.

“Ibu, aku harus kembali,” katanya, “malam nanti Topan akan membawaku ke pesta, doakan saja yang terbaik untuk kami berdua.”

Dewi mengangguk senang. “Lihatlah, Nak. Dia itu sebenarnya peduli padamu, pulanglah dan buat dia jatuh cinta dengan riasanmu nanti malam.”

Helena meninggalkan kediaman Mahendra dengan tatapan datar, ia tidak akan bersusah payah membuat Topan peduli padanya, karena mulai hari ini, dia akan menjalani hidupnya seperti yang diinginkan.

“Sudah kuputuskan, aku tidak akan termakan oleh kata-kata lembut ibu Dewi lagi. Dia bahkan tidak bertanya dari mana aku mendapatkan luka di wajahku,” desah Helena merasa hidupnya benar-benar hancur setelah menikah dengan Topan.

“Kita lihat, pesta apa yang kau ingin tunjukkan padaku, Topan.”

"Helena, bersiaplah!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status