Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh

Terjebak di Pangkuan Pria Lumpuh

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-31
Oleh:  Miss_PupuOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
84Bab
2.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kamila Adelia tak pernah menyangka kalau tiba-tiba ia harus menikah dengan pria lumpuh bernama Daffa Azriel—pria dingin yang penuh dengan misteri. Gadis berusia 24 tahun itu dipaksa harus menjadi pengantin pengganti, akibat kesalahan yang dilakukan sang adik tiri. "Bag6ikatanmu?" Kamila Adelia bertanya. "Jika kamu memang mampu, pergilah sesuka hatimu. Tapi jika tak mampu, kamu akan tetap menjadi budakku seumur hidup!" Daffa Azriel dengan tegas. Ia merasa kalau Kamila tengah berkhayal tentang sebuah kemustahilan. Perjanjian diantara keduanya, tertulis resmi di atas kertas. lalu, apakah Kamila mampu lepas dari ikatan Daffa?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1 Dinikahi Pria Cacat

Pukul 03.00 sore.

Kamila Adelia baru saja tiba di rumah setelah seharian bekerja sebagai buruh di pabrik makanan.

Dia buru-buru pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sore ini sebelum maghrib tiba, Kamila ada janji bertemu dengan calon tunangannya di alun-alun kota.

Tapi ketika baru saja dia keluar dari kamar mandi, Kamila mendengar suara tangisan dari kamar sang adik tiri.

"Huaaa..." Suara tangisan dari kamar adik tiri Kamila semakin keras terdengar di telinga.

Kamila penasaran. Wanita berambut pendek itu segera menempelkan telinganya pada pintu kamar.

"Aku takut dengan orang itu, Ma. Aku 'kan tidak sengaja. Aku tidak bersalah." Suara Melia Agustin terisak dari dalam kamar.

"Tenang saja, semua pasti akan baik-baik saja." Ibu Melia terdengar menenangkan.

Sementara Kamila, telinganya masih saja menempel pada pintu.

Di waktu yang bersamaan, pintu utama di depan terdengar diketuk seseorang.

Tok tok tok!

Kamila terperanjat, ia segera menyudahi aktifitas menguping lalu beralih menuju pintu utama.

Setelah mendiang ayahnya meninggal 2 tahun lalu, Kamila hidup bersama ibu dan adik tirinya di rumah peninggalan sang ayah. Dia tidak mampu pergi ke mana-mana, selain bertahan di rumah yang kini terasa bagaikan di dalam neraka. Ratih Agustin—ibu tiri Kamila yang sikapnya berubah semenjak ayah Kamila meninggal.

Ketika langkah Kamila telah sampai tepat di pintu utama, ia segera memutar kunci pintu dan membukanya.

Di depan Kamila, nampak dua orang pria berjaket hitam berdiri di samping pria berkulit putih yang duduk di atas kursi roda. Ketiga pria itu terlihat melayangkan tatapan nyalang nan tajam ke arah Kamila.

Sontak, Kamila terkejut. Bola matanya sampai terbelalak.

'Jangan-jangan mereka adalah debt kolektor?' Kamila menjadi resah. Ia sadar, telah melewati jatuh tempo tunggakan paylater yang dimilikinya. Tapi 'kan baru terlewat satu hari, masa iya langsung ada debt kolektor?

Kamila menelan saliva dengan berat. "Maaf, cari siapa ya?" tanyanya sedikit gugup pada tiga orang pria di depannya.

"Saya cari wanita bernama Kamila Adelia!" Pria yang duduk di atas kursi roda menjawab dengan tegas.

"Hah!" Sadar akan tunggakan paylater-nya Jantung Kamila seperti berhenti berdegup. tidak salah lagi. Tebakannya seperti tepat.

"Saya minta maaf atas kesalahan saya, besok atau lusa saya akan bayar hutang saya. Saya janji," ucap Kamila terlihat berusaha meyakinkan pria di depannya.

"Saya tidak butuh uang kamu!" Pria yang duduk di kursi roda itu membentak. "Susah payah saya mencari alamat kamu, saya tidak akan melepaskan kamu lagi." Pria itu kemudian melirik kendaraan roda empat berwarna putih di depan rumah Kamila yang telah membuat kakinya lumpuh. "Kamu harus bertanggung jawab atas semua kekacauan yang kamu buat, kamu harus menikah dengan saya!"

"Hah!" Kali ini mulut Kamila sampai menganga. "Menikah?" Dahinya mengerut. Ia mengulangi kalimat mengejutkan dari pria lumpuh di depannya itu. "Hutang paylater saya bahkan masih mampu saya bayar, Pak. Sembarangan saja ngajak orang nikah," tolaknya.

"Ini tidak ada urusannya dengan paylater! Kamu jangan mengalihkan pembicaraan. Mobil kamu telah membuat kaki saya cacat. Tanggung jawab sekarang, atau saya penjarakan kamu!" Pria lumpuh itu mengancam.

"Hah! Maksudnya apa ini?" Kamila semakin tak paham dengan rentetan kalimat yang diucapkan pria di atas kursi roda itu.

Ratih yang menyadari keributan di depan rumahnya, segera menghampiri Kamila.

"Ada apa ini, Kamila?"

Kamila masih menggeleng, karena tak paham.

"Wanita bernama Kamila dengan mobilnya telah menabrak saya sampai lumpuh. Pernikahan saya yang akan berlangsung besok lusa harus kacau akibat ulahnya. Saya minta dia bertanggung jawab, karena kalau tidak, saya tidak segan-segan untuk memenjarakan dia!" Pria di atas kursi roda itu langsung menjawab pertanyaan Ratih.

Ratih turut kaget. "Siapa Anda?"

"Daffa Azriel!" Pria lumpuh itu menjawab.

Bola mata Ratih terbelalak. Sepertinya wanita paruh baya itu sadar akan sesuatu. Dia ingat betul nama Daffa Azriel adalah nama pria yang ditabrak Melia tempo lalu. Tapi sekarang, Daffa Azriel malah salah menyangka kalau pelakunya adalah Kamila. Sepertinya Ratih merasa ini adalah kesempatan emas untuk menyelamatkan Melia—anak tersayangnya dari ancaman penjara.

Ratih yang masih memasang wajah kaget, mengalihkan pandangannya pada Kamila. "Kamila, jadilah wanita yang bertanggung jawab. Mama tidak marah kok."

"Tapi aku tidak—"

"Sutt!" Jari telunjuk Ratih memotong kalimat Kamila. "Kita akan bicarakan ini nanti."

Ratih kemudian, mengalihkan pandangannya kembali kepada Daffa Azriel yang masih memasang wajah murka.

"Kita pilih jalur damai saja ya. Apa yang harus Kamila lakukan agar terbebas dari jerat hukum?" Ratih bertanya pada Daffa Azriel dengan suara yang dilembut-lembutkan.

"Kamila harus menjadi pengantin pengganti untuk saya, besok lusa." Daffa Azriel dengan tegas.

"Baik, saya akan siapkan semuanya." Ratih menyetujui.

"Tapi aku dan Galang akan segera bertunangan, Ma. Aku tidak mau menikah dengan siapapun, kecuali dengan Galang—pria yang aku cintai." Kamila menolak dengan tegas.

"Diam, Kamila!" Ratih pun membentak Kamila.

Daffa Azriel terlihat lega. Karena kalau dipikir-pikir, paras ayu Kamila tidak terlalu buruk untuk menjadi pengantinnya besok lusa.

"Saya pegang ucapan Anda, Bu. Besok pagi, seseorang akan menjemput Kamila. Jangan bermain-main dengan saya. Saya sudah menggenggam banyak bukti, termasuk fotokopi KTP Kamila dan gambar mobil itu sebagai bukti." Daffa Azriel beserta dua pria yang menjadi bodyguard-nya kemudian pergi meninggalkan kediaman Kamila.

Seminggu lalu, Melia Agustin—adik tiri Kamila yang tengah menggunakan mobil Kamila sempat menabrak seorang pria tampan berwajah oriental bernama Daffa Azriel. Kondisi kaki pria itu saat ini menjadi lumpuh akibat kecelakaan yang Melia lakukan. Saat tragedi kecelakaan itu, Daffa Azriel pingsan. Namun ada seseorang yang berhasil menghadang Melia, memotret mobil yang dikemudikan Melia, juga meminta fotokopi KTP pada Melia. Namun jahatnya Melia, dia malah memberikan fotokopi KTP Kamila yang kebetulan selalu ada di dalam dompetnya. Hingga kini, masalah itu jadi menimpa pada Kamila.

Lalu kini, bagaimana mungkin Kamila harus menikah dengan orang yang tidak dia kenal, padahal dia akan merencanakan pertunangan dengan Galang—sang kekasih.

"Kamu harus bertanggung jawab," tekan Ratih lagi.

"Tapi aku tidak tahu apa-apa, Ma. Aku tidak bersalah," bantah Kamila.

"Jelas-jelas mobil kamu telah menabrak pria tadi. Mereka sudah memiliki bukti, Kamila. Jangan menyangkal. Jangan sampai kamu masuk penjara dan masa depan kamu hancur gara-gara itu."

Dada Kamila tiba-tiba terasa sesak. "Tapi aku dan Galang akan bertunangan, Ma. Mana mungkin aku tiba-tiba menikah dengan pria asing yang tak aku kenal." Kamila meremas kepalanya sendiri.

"Halah! Lupakan soal Galang. Yang lebih penting untuk saat ini, kamu harus bertanggung jawab dengan menikahi pria tadi," tekan Ratih lagi. "Ingat, Kamila. Hidup di dalam penjara itu teramat pedih. Jangan pernah bermimpi untuk menjadi penghuni di sana."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
84 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status