Share

Bab 89

Adzan maghrib berkumandang. Beda dengan saat di ruko, di sini Soni salat ke mesjid bersama Bapak. Kedua lelaki itu sudah pergi, dan di sini pun para wanita mulai menunaikan ibadah salat berjamaah.

Tiga rakaat sudah kami tunaikan, sekarang aku dan Ibu tengah duduk bersila masih dengan menggunakan mukena. Sedangkan Shanum, dia berguling di atas ranjang Ibu yang lebih besar dari kasur milik kami di ruko.

"Num. Boleh, Ibu bicara padamu?" tanya Ibu setelah beberapa saat diam.

"Tentu, Bu. Ibu, mau bicara apa?"

"Ini tentang pernikahanmu dan Soni. Sudah kalian daftarkan ke KUA?"

Aku menggelengkan kepala. "Rencananya besok, Bu. Apa, Ibu keberatan?"

Kini giliran Ibu yang Menggelengkan kepala. Dia mengambil tanganku, lalu menepuk-nepuknya pelan.

"Tidak, Num. Justru, Ibu mendukung keputusan kamu ini. Maaf, ya jika ada kata-kata Ibu yang mungkin melukai perasaan kalian. Terutama Soni. Harus Ibu akui, Ibu keliru. Ibu berdosa pernah menyuruh kamu bercerai dari dia."

"Sudah kami maafkan. Kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Teh Euis Tea
hahaha kynya ada yg salah pegang nih
goodnovel comment avatar
Isabella
wkwkwkwk jangan" ranum gak sengaja pegang burungnya Soni wkwkwk seruh deh. ah pingin tau MLM pertamanya si berondong
goodnovel comment avatar
Jonath Lee
wkwwkewkeke
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status