Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 124. Kembali Masuk Kantor

Share

Bab 124. Kembali Masuk Kantor

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-08-26 01:19:22

Malam itu di vila yang disewa Cindy, dia dan Roy benar-benar menikmati sensasi bercinta di ranjang. Di samping hawa di vila itu sangat mendukung, di antara keduanya pun saling aktif saat melakukannya.

Cindy yang ketagihan, begitu terbangun dari tidur menjelang pagi datang meminta kembali untuk bercinta di ranjang vila itu. Tak heran jika mereka bangun kesiangan, karena kembali tidur setelah melakukan hubungan badan.

“Udah dua hari dengan sekarang kita nggak masuk kantor, apa nanti para karyawan di kantor nggak curiga sama kita Tante?” tanya Roy mengawali obrolan saat mereka sarapan berdua di ruangan depan vila itu, setelah para pelayan mengantarkan menu sarapan yang mereka pesan.

“Hemmm, nggak akan ada yang bakal curiga sama kita. Kamu tenang aja Ryan, kan aku udah bilang kalau kita ada kegiatan kerja di luar. Dan kamu sebagai asisten pribadiku, wajar aja aku bawa ke mana-mana.” jawab Cindy dengan santainya.

“Bagaimana dengan keluarga Tante di rumah?” tanya Ryan lagi.

“Mereka juga ngg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 125. Genk Tante-tante Sosialita

    Seperti biasanya setiap hari minggu atau hari libur kerja Cindy dan para sahabatnya yang tergabung dalam genk Tante-tante sosialita ngumpul bareng di suatu tempat, jika minggu lalu di restoran atau cafe di sebuah hotel mewah kali ini ngumpul sembari fitnes bareng di sebuah tempat khusus fitnes.Selain menyediakan ruangan fitnes tempat itu juga tersedia cafe yang ruangannya berukuran besar serta terkesan mewah, di sanalah Cindy dan para sahabatnya duduk bareng sembari menikmati menu-menu yang ada di cafe itu setelah fitnes.“Makin seger aja kamu Jeng?” tanya salah seorang sahabat Cindy.“Maksudnya gimana Jeng Clara?” Cindy balik bertanya.“Hari ini kamu terlihat happy,” jawab Clara.“Hemmm, masa sih?” tanya Cindy lagi sembari tersenyum.“Pasti ada apa-apanya sampai Jeng Cindy tampil beda hari ini,” ujar Clara.“Ah, aku ngerasa biasa-biasa aja kok.” ulas Cindy.“Alah, jujur aja Jeng. Masa pakai rahasia-rahasia segala sama kita, ya kan Laura?” ujar Clara sembari melirik pada wanita di se

    Last Updated : 2024-08-30
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 126. Bertemu Para Sahabat Cindy

    Roy merasa lebih senang dapat mengirim uang buat Hesti dari hasil ia bekerja di kantor perusahaan Cindy, di bandingkan saat ia mendapat uang dari Ko Aheng dan para pemilik toko sewaktu dia masih tinggal di pos pemuda di kawasan kumuh di dekat jembatan.Bertepatan pula hari itu hari sabtu yang ke esokan harinya Roy dan seluruh karyawan di perusahaan Cindy libur, tentu para karyawan makin gembira terlebih mereka yang sudah memiliki rencana dengan kekasih ataupula pasangan bagi mereka yang telah berkeluarga untuk berlibur maupun bermalam minggu.Lain hal dengan Roy, meskipun hari itu ia juga menerima gaji akan tetapi tidak ada rencana apa-apa atau hendak ke mana dan dengan siapa nanti malam. Seperti biasanya pula, jika tidak ada rencana ke luar meskipun malam minggu waktunya hanya dihabiskan di kos-kosan.Jarum jam telah menunjukan pukul 07:25 Wib, di sebuah cafe yang terletak di kawasan pinggir pantai terlihat sangat ramai pengunjung. Di salah satu meja panjang dengan kursi belasan juml

    Last Updated : 2024-09-02
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 127. Cindy Terpuaskan Kembali

    Sikap santai dan cepat beradaptasi membuat teman-teman Cindy makin kagum pada Roy, obrolan mereka sembari menikmati menu-menu di cafe itu pun mengalir seolah-olah Roy sudah sering bertemu dan kumpul dengan mereka.Acara kumpul bareng itu tidaklah lama karena Cindy masih ingin mengajak Roy jalan menikmati malam minggu itu berdua, entah apa yang dibisikan Clara pada Cindy hingga setelah itu dia dan para sahabat Cindy lainnya tak keberatan ketika Cindy pamitan untuk ke luar lebih dulu dari dalam cafe itu.Roy dan Cindy yang telah ke luar dari dalam cafe dan sekarang berada di dalam mobil, segera saja Cindy mengemudikan mobilnya itu meninggalkan area parkir cafe itu. Untuk beberapa saat lamanya Cindy mengajak Roy menyusuri jalan pusat Kota Jakarta, lalu Cindy mengarahkan mobilnya ke sebuah hotel mewah.Entah kenapa dan apa penyebabnya Roy kembali mengikuti saja ketika Cindy mengajaknya chek in di sebuah hotel mewah itu, dan di sanalah Roy kembali melayani gairah liar seorang wanita yang u

    Last Updated : 2024-09-04
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 128. Ditransfer Uang

    “Tentu aja nggaklah Roy, nggak semua berondong menjadi target kami buat memuaskan kebutuhan hasrat kami yang nggak tersalurkan. Dan kamu menurutku jauh banget bedanya dengan yang lain, kamu bukan aja mampu menuntaskan hasrat tapi juga membuat aku merasa nyaman dan bahagia.” Potong Cindy.“Maksudnya Tante udah sering kencan dengan pria yang usianya jauh lebih muda seperti aku?”“Iya Roy, udah nggak terhitung kalinya aku kencan dengan berondong tapi jujur baru kali ini aku ngerasa bahagia.” Jawab Roy.“Bahagia maksud Tante? Apa saat kencan dengan pria muda sebelum sama aku Tante nggak puas?” tanya Roy lagi dan makin penasaran.“Bukan hanya kepuasan aja yang aku dapatkan dari kamu, tapi ada semacam rasa nyaman seperti melakukan dengan suami sendiri. Meskipun kita baru bertemu beberapa hari yang lalu, akan tetapi rasanya kita udah kenal lama dan memiliki kedekatan.” Jawab Cindy sembari sandarkan kepalanya di pundak Roy, meskipun agak canggung akan tetapi Roy berusaha untuk bersikap santai

    Last Updated : 2024-09-06
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 129. Tante Clara

    Sabtu sore ponsel Roy berbunyi, Roy yang baru saja selesai mandi dan duduk di ruang depan kos sembari menikmati segelas kopi hangat pun mengangkatnya.“Hallo, selamat sore.” Sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.“Hallo dan selamat sore juga, benarkah ini nomornya Roy?” balas seorang wanita melalui sambungan ponsel itu.“Benar, maaf ini siapa ya?” tanya Roy.“Aku Clara, temannya Cindy. Cindy yang ngasih nomor kamu ini sama aku dua hari yang lalu, baru sore ini aku sempatkan buat hubungi kamu.” Jawab wanita yang menyebutkan namanya sebagai Clara itu.“Oh, jadi Tante Clara ini temannya Tante Cindy? Kalau boleh tahu ada gerangan apa Tante Clara menghubungiku sore ini? Ada yang perlu aku bantu, Tante?” tanya Roy lagi.“Hemmm, nanti malam kamu ada acara nggak?” Clara balik bertanya.“Nggak ada Tante, aku di kos aja nggak ke mana-mana.”“Gimana kalau nanti aku traktir kamu makan malam sembari kita jalan?” tawar Clara.“Boleh, aku musti temui Tante Clara di mana?”“Karena alamatmu juga

    Last Updated : 2024-09-07
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 130. Clara Pun Puas

    “Mana sempat dia curiga apalagi tahu kalau aku sering jalan dengan cowok lain, dianya selalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan bisnisnya. Lagi pula selain denganku dan istri pertamanya, dia juga sering kencan dengan wanita-wanita muda di luar sana.” jawab Clara.“Hah, Tante istri keduanya? Terus Tante diam aja setelah tahu jika suami Tante itu sering ngajak cewek-cewek lain kencan di luar?” Roy terkejut.“Iya, aku memang istri keduanya dan jujur aja aku menikah dengannya bukan atas dasar cinta melainkan karena dulu hidupku susah dengan hanya bekerja sebagai karyawan biasa di salah satu perusahaan. Lagian ngapain aku repot-repot ngurusin kelakuannya di luar sana dengan wanita lain, mending aku nikmati juga hidup ini dengan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.” tutur Clara santai tanpa beban sedikitpun.“Lalu gimana dengan anak-anak Tante di rumah?”“Hemmm, sejak kami menikah 4 tahun yang lalu kami nggak memperoleh keturunan. Itu pulalah salah satunya yang membuatku kesepian

    Last Updated : 2024-09-09
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 131. Tante Laura

    Sabtu itu kegiatan di kantor tak banyak dan Roy pulang dari kantor ke kosnya lebih awal dari hari-hari biasanya. Ia langsung saja kirim pesan WA pada Cindy, memberi tahu jika dirinya sudah pulang dari kantor dan tidak biasanya WA yang dikirim itu dibalas agak lama oleh Cindy yang saat itu ada urusan di luar.Rupanya Cindy tengah memberi tahu salah seorang temannya yang ingin mengajak Roy jalan, hingga ia begitu lama membalas pesan dari Roy. Bahkan sebelum pesan balasan ataupun panggilan dari Cindy, ada sebuah nomor ponsel yang tak dikenal melakukan panggilan ke ponsel Roy yang saat itu ditaruhnya di meja di depan ia duduk sambil menikmati segelas kopi dan sebatang rokok.Roy memperhatikan nomor yang memanggil itu sejenak, karena ia tak mengenalnya panggilan itu tak segera ia angkat, malahan nada dering panggilan di ponsel itu lenyap Roy masih belum mengangkatnya. Nomor yang sama itu pun mengulangi panggilannya, kali ini Roy mengangkatnya karena merasa penasaran siapa yang tengah mengh

    Last Updated : 2024-09-10
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 132. Pesona Laura

    “Hallo Tante!” sapa Roy mengangkat panggilan di ponselnya.“Gimana Roy, apa kamu bersedia aku ajak jalan hari ini?” tanya Laura.“Oke Tante, aku udah diijinin oleh Tante Cindy dan sekarang ini dia lagi ada di sini di kos-kosanku,” jawab Ryan.“Oh ya udah, sekarang juga aku jemput kamu ke sana.”“Baik Tante, aku tunggu di sini.” ulas Roy, lalu panggilan di ponsel itu mereka tutup.“Tante Laura sebentar lagi akan ke sini, katanya mau menjemputku.” ujar Roy pada Cindy.“Oh ya udah, kalau begitu segera kamu siap-siap gih!”“Ya Tante, sebentar aku mau beres-beres dulu! Jika sampai besok, berarti aku musti bawa pakaian ganti.” tutur Roy, Cindy kembali tersenyum dan anggukan kepalanya.15 menit kemudian, sebuah mobil sedan cantik berhenti di depan kediaman Roy itu, Cindy yang mengetahui persis jika mobil itu milik Laura, segera ia menuju teras menyambut kedatangan sahabatnya itu.Laura turun dari mobilnya dengan senyuman manis, sebagai satu-satunya wanita sosialita geng Cindy itu yang kini b

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 208. Viola Diminta Berfikir Jernih

    “Biasanya kamu sibuk saat akhir bulan, inikan baru minggu kedua itupun kamu nggak pernah Oma lihat seperti ini duduk sendirian sambil bermenung. Ayolah Viola cerita aja sama Oma apa yang sedang kamu pikirkan?” Oma yang tahu persis akan sikap cucunya itu tentu saja tak percaya dan curiga ada sesuatu yang tengah terjadi di diri Viola.“Mas Roy resign dari kantor dan sekarang pergi tinggalkan pulau ini,” Viola akhirnya jujur karena ia merasa takan bisa sembunyikan tentang yang ia lamunankan saat itu.“Roy resign dan pergi? Kapan itu dan ia pergi ke mana?” tanya Oma kaget.“Sehari sesudah aku memarahinya, aku juga nggak tahu apakah dia pulang ke desanya atau kembali ke Jakarta.” Jawab Viola.“Wah, kok sampai separah ini akibatnya hingga dia resign dan pergi.” Oma tak menyangka.“Aku juga nggak menyangka Oma, barang kali benar dugaanku dan juga Puspa jika dia nggak benar-benar mencintaiku.” Ulas Viola dan terdengar dia menarik napas dalam-dalam.“Kamu jangan terlalu cepat menyimpulkan begi

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 207. Sama-sama Melamun

    Sore itu sepulang dari kantor, Roy yang telah mandi dan mengganti pakaiannya langsung menuju perkarangan belakang di mana di sana terdapat kolam renang. Roy duduk di kursi yang di depannya sebuah meja berbentuk bulat dan beratap ayaman serap kayu hingga saat tengah hari pun duduk di sana akan tetap terasa sejuik.Setelah menyeruput kopi hangat yang tadi dibuatkan Bi Surti, Roy pun menyulut sebatang rokok dan menghisapnya lalu menghembuskan asapnya ke atas. Melihat dari sikapnya itu agaknya ada sesuatu yang tengah mengganjal pikirannya, tatapannya begitu kosong mengarah ke tengah-tengah kolam.“Nggak terasa udah 1 minggu lebih aku berada di sini dan bekerja sebagai supir merangkap asisten pribadi Tante Angel,” gumamnya dalam hati, lalu ia meraih ponselnya yang ia taruh di atas meja bulat di dekat gelas berisi kopi itu.“Pesan WA ku dia baca tapi nggak direspon sama sekali, agaknya memang Viola benar-benar marah bahkan mungkin juga benci sama aku. Ada baiknya aku ganti kartu aja agar ak

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 206. Viola Menduga-duga

    “Maaf Bu, saya sebenarnya saat Mas Roy menemui saya dan mengajukan resign ingin sekali menelpon Bu Viola. Akan tetapi saat Mas Roy mengatakan jika alasan ia resign karena Bu Viola marah padanya, saya tidak berani menghubungi Ibu. Selain mengembalikan kunci kontak mobil operasional, Mas Roy juga mengembalikan kunci rumah yang ia tempati,” tutur Puspa.“Hah? Kunci rumahnya juga ia serahkan sama Bu Puspa?” kembali Viola terkejut.“Benar Bu,” ucap Puspa menegaskan kembali.“Terus dia bilang nggak akan ke mana dan menginap di mana?” tanya Viola.“Mas Roy bilang jika tidak kembali ke desanya, dia akan ke Jakarta. Mengenai tempat menginap hari itu dia akan menemui Bang Ardi sekaligus menginap ke sana sebelum ia memutuskan untuk pergi ke desanya atau ke Jakarta.” Jelas Puspa, terdengar jelas tarikan napas berat Viola dan ia pun seakan duduk terhenyak di kursinya mendengar keterangan dari Puspa itu.“Aku nggak nyangka akan seserius ini dampaknya setelah aku marah padanya hari itu di sebuah caf

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 205. Viola Terkejut Roy Resign

    Hari ke empat sejak Roy meninggalkan Pulau Bali dan kembali ke Jakarta, Viola baru mau mengaktifkan ponselnya yang sejak bertemu terakhir dengan Roy di cafe ponsel itu sengaja ia matikan dan taruh di dalam lemari.Selama empat hari itu pula Viola tidak masuk ke kantor, kesehariannya hanya ia habiskan waktu di rumah terlebih di dalam kamarnya. Begitu terpukulnya dia setelah Roy mengungkapkan semua tentang masa lalu kekasihnya itu, hingga akibat kesal dan juga amarah membuat CEO cantik perusahaan pariwisata itu bersikap seperti itu.Ponsel yang baru ia aktifkan itu ternyata terdapat beberapa kali panggilan tak terjawab dan 1 pesan WA dari Roy, karena penasaran pesan WA itu pun ia buka.“Aku tahu kamu nggak bisa menerima akan semua yang aku ceritakan perihal masa laluku itu, aku pun menerima jika memang kamu marah bahkan juga benci padaku. Aku sadar dan mengakui jika aku telah berbuat suatu kesalahan besar, harusnya sejak awal aku ceritakan tentang masa laluku itu padamu. Untuk itu aku m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 204. Roy Diajak Ke Kantor

    Pagi itu Angel sarapan tak lagi sendiri melainkan ditemani oleh Roy yang juga telah mengenakan pakaian rapi, sementara ketiga pembantu rumah itu sarapan di meja makan di ruangan belakang.“Benar nih kamu nggak ingin istirahat dulu soalnya baru kemarin kamu tiba di sini dari Bali?” tanya Angel membuka obrolan mereka di meja makan.“Nggak Tante, aku merasa cukup fit kok pagi ini.” jawab Roy diiringi senyumnya.“Oh syukurlah kalau begitu, berarti nggak ada salahnya kan kalau pagi ini aku ajak kamu ke kantor?” ucap Angel.“Tentu nggak Tante, kira-kira apa tujuan Tante mengajakku ke kantor soalnya tadi malam Tante nggak bilang alasannya?” tanya Roy.“Kamu kan belum pernah aku ajak melihat kantor perusahaanku dan memang selama kamu dulu kerja di rumah ini, kamu nggak sekalipun aku minta datang ke sana. Di samping itu di sana nanti kita bahas tentang rencana membuka perusahaan pariwisata yang tempo hari aku bilang sama kamu saat kita bertemu di Bali,” tutur Angel.“Oh begitu, Tante yakin aka

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 203. Surprise Buat Angel

    Sekitar jam 5 sore Angel yang telah pulang dari kantor perusahaannya tiba di rumah, setelah memarkirkan mobilnya di halaman ia pun seperti biasanya masuk ke dalam rumah lalu menuju kamarnya di lantai atas untuk mandi dan berganti pakaian.Dengan santai dan tak memiliki firasat apa-apa ia ke luar dari kamarnya turun ke lantai bawah dan duduk di ruang tengah, tak beberapa lama terdengar ia memanggil salah seorang pembantunya.“Bi Surti..!”“Iya Nyonya,” sahut sosok yang dipanggil dari ruangan belakang, dan tak lama ia pun tiba di ruangan di mana Angel duduk.“Nyonya mau dibuatkan teh hangat?” tanya Bi Surti yang memang hampir setiap majikannya itu pulang dari kantor lalu duduk santai di ruangan tengah itu minta dibuatkan teh hangat.“Nggak Bi, karena cuacanya sejak dari kantor tadi dan setelah mandi aku masih merasa gerah. Aku mau Bi Surti buatkan jus alpukat aja, alpukatnya masih ada di kulkas kan Bi?” jawab Angel sembari balik bertanya.“Ada Nyonya, sebentar saya buatkan,” ulas Bi Sur

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 202. Roy Terbang Ke Jakarta

    Pagi itu gerimis turun mengembuni Pulau Bali, Roy yang telah bersiap berangkat ke bandara nampak ke luar dari kamar yang disediakan pihak hotel. Setiba di lobi Roy pun terkejut, ternyata di sana Ardi telah menunggunya berikut mobilnya yang telah ia parkir di depan.“Berangkat sekarang Roy?” sapa Ardi sembari bertanya.“Iya Bang,” jawab Roy yang masih terkejut karena tak menyangka Ardi menunggunya di sana.“Ya udah kalau begitu yuk kita berangkat sekarang,” ajak Ardi.“Loh, kenapa Bang Ardi pakai repot-repot ngantarku ke bandara segala. Aku kan bisa ke sana dengan taksi,” ujar Roy merasa sungkan.“Sejak tahu kamu akan kembali ke Jakarta kemarin, aku emang udah berniat mengantarmu ke bandara.” Ulas Ardi diiringi senyum ramahnya.“Wah, jadi nggak enak udah disediakan kamar dan nggak boleh disewa Bang Ardi juga akan mengantarku segala ke bandara.” ujar Roy makin sungkan.“Hemmm, aku bukan hanya menganggapmu sahabat tapi udah seperti saudara sendiri. Ayo kita berangkat sekarang nanti ketin

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 201. Terkejut Dan Menyayangkan

    Ardi terkejut setelah mengetahui sosok yang mengetuk pintu ruangannya dan dipersilahkan masuk itu adalah Roy, secara spontan ia berdiri dari duduknya lalu menyongsong Roy kemudian mengajaknya duduk di kursi tamu dalam ruangan manajer hotel itu.“Aku kira tadi siapa, ternyata kamu Roy. Ada yang perlu aku bantu sampai kamu datang menemuiku di sini?” Ardi mengawali obrolan mereka di ruangan itu dengan bertanya.“Maaf Bang kalau aku ke sini nggak kasih kabar dulu, nggak ada sih aku hanya ingin menginap di hotel ini untuk malam ini sebelum besok pagi aku berangkat ke Jakarta.” Jawab Roy diiringi senyum ramahnya.“Loh, tumben kamu mau menginap di sini segala? Bukankah kamu disediakan tempat tinggal oleh kantor tempat kamu bekerja itu?” Ardi heran.“Aku udah resign dari perusahaan itu dan besok pagi aku akan ke Jakarta..”“Apa?! Kamu resign?!” potong Ardi terkejut.“Iya Bang, makanya aku akan menginap di sini dulu untuk malam ini.” jawab Roy.“Loh, apa yang terjadi sampai kamu resign dari pe

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 200. Roy Resign

    Seperti biasa pagi hari Roy yang telah mandi dan rapi bersiap pergi ke kantor, akan tetapi ada yang berbeda dari penampilannya kali ini, biasanya mengenakan pakaian kerja berupa seragam tertera logo dan nama perusahaan pariwisata milik Viola itu namun pakaian yang ia pakai sekarang pakaian biasa mengenakan baju kemeja dan celana jeans.Bukan hanya itu saja kejanggalannya, biasanya ia pergi ke kantor ke luar dari tempat kediaman tanpa membawa apa-apa selain kunci kontak mobil operasional yang ia gunakan untuk mengantar jemput para turis, saat ini terlihat ia ke luar dari tempat kediamannya menggandeng koper scooter.Koper scooter itu ternyata hanya ia keluarkan dari dalam rumah dan menaruhnya di teras, lalu ia tinggalkan menuju kantor perusahaan tempat ia bekerja dengan hanya berjalan kaki karena memang dari tempat kediamannya itu jarak kantor hanya 200 meter saja.Mulai dari satpam hingga para karyawan kantor yang berada di ruangan terkejut melihat penampilan Roy yang tak seperti bias

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status