Share

Bab 29—Kita buat kesepakatan.

"Itu..." Dilan terdiam sesaat, menggantung kalimatnya di ujung bibir.

"Itu apa?" Sanaya benar-benar sudah tidak sabar.

"Kami... intinya gak pacaran, Mbak. Udah itu. Sama kaya Mbak dan Leo. Yang tahu-tahu dijodohkan. Kurang lebih aku sama Bianca kaya gitu." Dilan tidak bohong, memang seperti itu hubungannya dengan Bianca. Tidak ada yang spesial.

"Tapi, Dilan—"

"Ssstt! Udah Mbak. Gak usah dibahas lagi." Telunjuk Dilan menempel di bibir Sanaya, merasa enggan dan malas jika harus membahas mengenai hubungannya bersama Bianca. "Sekarang kita bahas masalah kita yang sempat tertunda." Menarik kembali telunjuknya, kemudian beralih ke sisi wajah Sanaya lagi.

Seketika Sanaya menelan ludah. Ingatannya berkelana pada kejadian malam itu, dan mimpi-mimpi yang sempat dia alami. Ah, memalukan! Di saat seperti ini, mengapa otak Sanaya justru mengingat aktivitas panas tersebut.

"Mbak?" tegur Dilan, karena Sanaya malah asyik melamun sendiri. "Mbak hamil gak?"

"A-apa? Hamil?" Manik Sanaya bergerak gelisah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status