Share

31. Meminta talak.

"Mas mohon dengarkan Mas. Mas tahu kamu marah pada Mas saat ini. Mas minta maaf Intan. Mas khilaf," ujarnya membuatku seketika tertawa.

"Khilaf? Enak sekali kamu ngomongnya Mas. Dengan kata khilaf kamu berharap aku akan mereda dan memaafkan kamu. Begitu?" jawabku sinis. Mas Dika diam, tatap matanya menatapku sendu. Aku yang dilukai, aku yang dikhianati, dan aku juga yang telah dibohongi. Tapi kenapa justru ia yang menatapku seolah-olah dirinya yang terluka.

"Maafkan Mas, Intan!" pintanya padaku membuat aku kembali terkekeh. Namun air mata ini terus mengalir. Aku tertawa dalam kepedihan.

"Meminta maaf dan kata khilaf sepertinya sudah menjadi satu rangkaian kata yang menjadi senjata pamungkas ya, Mas. Tapi sayang, itu tak berlaku untukku! Aku tak cukup baik untuk memaafkan orang yang sudah mengkhianatiku!" ucapku tegas.

Mas Dika kembali mendekat dan aku pun kembali mundur. Aku tahu ia pasti akan melakukan aksi yang lain. Berlutut ataupun mengemis-ngemis padaku. Aku tak sudi.

Melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status