Beranda / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 406: Tanpa Keadilan, Hukum Hanyalah Alat Perbudakan.

Share

Episode 406: Tanpa Keadilan, Hukum Hanyalah Alat Perbudakan.

Penulis: Radif
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-24 22:35:43

Tengah malam itu ....

Saat malam terasa mencekam ....

Debu-debu salju bertaburan mengotori lingkungan perkotaan ....

Keheningan alam yang meninabobokan anak-anak ....

Hingga pencarian naga legendaris pria bertopi caping (Auranias Pingai, Nitze De Canopus) kini menuntunnya pada momen yang tidak pernah diduga sebelumnya. Di sebuah hunian berarsitekturkan kapal terbalik yang terbengkalai, tepat di pinggir pantai yang sepi dia kedapatan tergesa-gesa bersama seseorang.

Diterangi petromaks pada sebuah ruangan lantai satu yang tidak terawat dengan pintu dan beberapa bagian rusak parah rupa-rupanya Nitze berhasil mengumpulkan kembali sebuah keluarga kecil. Karena untuk sampai ke titik ini dia tidak main-main, ada uang, waktu, tenaga dan pikiran yang dikorbankan tanpa dapat utuh kembali.

Pria berkumis (Aryan Diprana) kini bisa kembali menyentuh istrinya. Apalagi kedua anaknya (Arsien De Antares serta Thiara Lue Mall) yang untuk sekian lama memikul keresahan pelik sangat bersyukur mendapati ked
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 406: Tanpa Keadilan, Hukum Hanyalah Alat Perbudakan.

    Tengah malam itu ....Saat malam terasa mencekam ....Debu-debu salju bertaburan mengotori lingkungan perkotaan ....Keheningan alam yang meninabobokan anak-anak ....Hingga pencarian naga legendaris pria bertopi caping (Auranias Pingai, Nitze De Canopus) kini menuntunnya pada momen yang tidak pernah diduga sebelumnya. Di sebuah hunian berarsitekturkan kapal terbalik yang terbengkalai, tepat di pinggir pantai yang sepi dia kedapatan tergesa-gesa bersama seseorang.Diterangi petromaks pada sebuah ruangan lantai satu yang tidak terawat dengan pintu dan beberapa bagian rusak parah rupa-rupanya Nitze berhasil mengumpulkan kembali sebuah keluarga kecil. Karena untuk sampai ke titik ini dia tidak main-main, ada uang, waktu, tenaga dan pikiran yang dikorbankan tanpa dapat utuh kembali.Pria berkumis (Aryan Diprana) kini bisa kembali menyentuh istrinya. Apalagi kedua anaknya (Arsien De Antares serta Thiara Lue Mall) yang untuk sekian lama memikul keresahan pelik sangat bersyukur mendapati ked

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 405: Bukankah Tanpa Perang Kehidupan Bernegara Ini Membosankan?

    Tidak ada salahnya menerima saran dan opini dari orang yang bahkan tidak dikenal. Selagi itu menguntungkan tentu saja.Maka tidak salah pula kalau Presiden Orian La Belatrix bukan sebatas terpengaruh oleh pemahaman sang Ouran Cahaya Eriel De Atria, tapi juga 'tercerahkan' dan menambah referensi politiknya.Beberapa persepsinya terkait gerakan Eriel yang dinilainya utopis atau sesuatu yang mencurigakan dan berbahaya telah batal dipatahkan realita. Setelah menyelidiki langsung tujuan dan maksud reformasi ekosistem dunia Aura dari sumbernya, Presiden Orian bersyukur bisa mencapai kesimpulan. Bahwa sejatinya apa yang Eriel dan jajarannya lakukan betul-betul tindakan yang mulia dan baik demi kesehatan peradaban manusia. Logis dan pantas mengapa sang Ouran Cahaya itu kemudian memiliki banyak pengikut dan dukungan dari hampir seluruh negara-negara dunia. Termasuk dukungan segelintir warga negara Timur-Utama yang besar kemungkinan terus bertambah.Hanya saja, posisinya sebagai pemimpin terti

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 404: Demi Mendirikan Proyek Tatanan Kepemimpinan Manusia Total.

    00:00.Salju bahkan giat berguguran malam itu. Begitu melimpah. Menghiasi gelapnya malam yang mengaburkan pandangan mata, menghadirkan suasana yang lengang nan hening sepanjang tempat. Sementara intensitas suhu dingin yang ekstrem mendorong orang-orang untuk tidak gegabah berkeliaran di luar ruangan. Kesunyian malam itu juga seolah berkolaborasi dengan penyakit Ketua El hanya untuk membuat malamnya menyakitkan. Diperparah oleh sinyal radio yang tidak mendukung untuk menyiarkan siaran musik, termasuk kanal berita.Selesai memenuhi dahaga hobi memancingnya, di kamarnya dia kerepotan menangani dirinya sendiri. Seorang diri di markas timnya bersama kesunyian yang kental dan tuntutan keadaan yang menempatkannya pada pertanggungjawaban atas kasus yang membelit desa Aswad. Sementara seluruh koleganya sibuk dengan tugasnya.”... penyakit sialan. Sialan memang.“ Obat-obatan yang dikonsumsinya sudah meredakan sesaknya dada dan sekalipun belum menyelesaikan semuanya dia setidaknya aman di sana

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 403: Haruskah Kebenaran Divalidasi Lewat Perang?

    Lalu, apalagi yang disenangi anak-anak selain sesuatu yang manis di mulut kalau bukan bermain sebebas mungkin?Di sanalah anak-anak bermain perang bola salju dan bersama hewan-hewan ajaib mengekspresikan beragam kesenangannya. Diiringi suasana desa Aswad yang masih mencekam lantaran tekanan sosial terbilang berdampak pada sebagian orang. Bukan hanya secara mental, tapi sudah mencakup hingga ke sendi-sendi penghidupan.Lebih lanjut, kabar perseteruan desa Aswad dan Dewan Utama Selatan-Putih telah lebih banyak ditekankan pada bagian perangnya. Itu dianggap lebih krusial.“Terus terang, sebagai pramuniaga aku tidak keberatan jika akhirnya terjadi perang. Selama peperangan itu hanya melibatkan anggota militer tanpa melibatkanku juga tidak menggangu kesehatan finansialku maka itu tidak pernah jadi masalah.”“Tapi, kedengarannya mustahil ada perang tanpa mengusik stabilitas finansial.”“Dan, membiarkan para tentara melaksanakan fungsi keberadaan mereka merupakan langkah tepat, jangan sampai

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 402: Sejak Kapan Hukum Yang Tidak Adil Harus Ditaati?

    Karena dalam kitab Aura Kelabu sendiri menyatakan bahwa hukum adalah wadah yang mengakomodasi segala sesuatu. Dikatakan bahkan di dalam baitnya bahwa barangsiapa yang mengenal hukum tentulah mengenal ilmu, maka barangsiapa yang mengenal ilmu sudah semestinya mengenal hukum.20:22. Malam yang agak terang dengan awan-awan bersanding bersama bintang-bintangnya.Kota La-Ounia. Tempat berdirinya bangunan-bangunan tinggi yang menyerupai huruf alfabet, mulai dari A, U, H dan M memancarkan cahaya lampunya, putih atau keemasan. Pepohonan kurma hingga pepohonan palem terpancang di hampir tiap-tiap halaman bangunan. Bentuk-bentuk bangunan tertentu malah membentuk serangkaian mesin dan saling terhubung antar bangunan lainnya. Air di kota ini telah layak konsumsi tanpa perlu diolah lagi. Fasilitas umum yang memadai. Kota yang padat dan seperti tidak ada libur dari rutinitasnya yang menumpuk.Dalam perjalanan teknologinya sendiri dunia Aura telah didahului dengan mengenali 'gelombang elektromagneti

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 401: Suara Rakyat Sepadan Dengan Suara Perut, Kenyang Atau Perang.

    Maka siapa sangka apa yang terjadi berikutnya adalah kenyataan yang tidak Eriel prediksi sebelumnya. Bersama dengan kehebohan penonton yang rasa penasarannya makin bergolak karena segmentasi kali ini menjauh dari ekspektasi.“Oh, eci{+ era huxer popzecek anhar poquteh rezah riji';! (Oh, ayolah aku tidak membayar untuk melihat kabut kosong!)”“Ya, lemparkan saja naganya, atau buaya, atau ular purbanya, atau apapun sehingga kami bisa menyaksikan kematian tragis di sini!”“Eme ce'; hoksexu? (Apa yang terjadi?)”“Apa itu?”Di dalam kabut yang lebih memvisualisasikan asap pembakaran alih-alih kabut yang alami Eriel telah kehilangan target. Seluruh arah yang dapat dirinya amati tidak lebih dari serbuk-serbuk kabut yang hampa. Membungkusnya dengan suasana mencekam nan sunyi. Seperti membawanya ke tempat lain yang asing. Aneh, tapi demikian adanya. Pun Eriel yang mengetahui efek yang dapat ditimbulkan kabut ini telah memantik nalurinya mengaktifkan [Pemancar Aura] sekaligus [Deteksi Aura]. Si

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status