Share

#6. Bunuh Kaisar Langit

Auteur: azzurayna
last update Dernière mise à jour: 2023-07-07 19:03:59

"Meski peristiwa ini mungkin telah terulang berkali-kali, kamu masih belum bisa menerimanya," Alice berkata lirih dari belakang. Ekspresi wajahnya tertutup topi bambu bertirai.

Yue Moran sempat berpikir ketika dia kembali ke masa saat Ibunya mati, dia akan menguburkan mayatnya di belakang paviliun dengan tidak layak seperti dulu. Namun berkat Alice, dia bisa menguburkankan Ibunya di tempat yang sunyi dan damai, bahkan memiliki energi spiritual lingkungan yang cukup murni.

Yakni, Alam Manusia.

Lokasi yang dipilih oleh Alice sangat tenang, tempat ini nyaris tidak di jamah oleh manusia karena lokasinya yang terlalu masuk ke dalam hutan. Di berbagai tempat terdapat banyak tanaman seperti bunga, tumbuh.

"Aku selalu datang pada detik-detik terakhir Ibuku akan mati," sahut Yue Moran tanpa menoleh. Ia kembali melanjutkan, "Terkadang aku tidak terlalu membenci siklus reinkarnasi yang terus terjadi. Karena setidaknya, aku memiliki kesempatan untuk melihat Ibuku tersenyum dan menyentuh kepalaku."

Di mata Alice sekarang, Yue Moran tidak lebih dari bayi harimau liar yang sedih setelah kehilangan sang induk sebagai rumahnya pulang di dunia yang kejam ini. Kakinya perlahan maju ke depan, lalu berlutut di sebelah Yue Moran. Alice menyatukan kedua tangannya dan berdoa untuk ketenangan jiwa Yue Ming Li.

"Nona Yue, aku tidak akan membiarkan putramu mati atau menerima penindasan lagi. Karena mulai sekarang, aku akan menganggapnya sebagai putraku sendiri."

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Alice menutup doa, menoleh ke samping di sertai senyuman lembut menghiasi paras indahnya, "Aku hanya berdoa untuk ketenangan jiwa Nona Yue. Aku juga berjanji padanya, untuk ke depannya aku akan menggantikan posisinya dalam melindungimu. Dan mulai detik ini juga, jangan berlari menjauh dariku, karena aku adalah rumah barumu."

Yue Moran berpaling ke arah lain, menatap sungai panjang tanpa riak di seberang sana. Jujur dia merasa bersalah karena telah membunuh Alice sebelumnya. Tapi di satu sisi, dia merasa tak terlalu bersalah, semua tindakannya di dasari atas keputusasaan yang terlalu dalam terhadap takdir hidupnya sendiri.

"Chang Zui—"

"Jangan bicara lagi. Aku sudah tahu apa yang ingin kau katakan, tenang saja, ya? Aku pasti merahasiakan semuanya. Ini adalah rahasia kita berdua sampai kita mati."

Netra merah Yue Moran bergetar ringan saat kembali bersitatap dengan pupil hitam Alice yang terasa begitu teduh seolah membawa kelembutan awal musim semi. Sayangnya kewaspadaan yang dia miliki masih cukup banyak, "Katakan saja apa maumu, aku akan menurutinya."

Alice bingung atas respon dingin tersebut. Mana mungkin bantuan yang dia berikan kali ini belum cukup?

Anak laki-laki itu hanya diam, kemudian beranjak dan menaruh beberapa tangkai bunga untuk diletakkan ke atas tanah kuburan Yue Ming Li. Badan kurusnya yang kering dan lusuh akan membuat orang bersimpati meski mereka tidak ingin.

"Chang Zui yang aku kenal sangat berbeda dengan dirimu yang sekarang. Aku tidak tahu apakah kepalamu mengalami kerusakan, tapi jangan ganggu aku."

"Kalau begitu anggap saja kepalaku rusak," jawab Alice dengan santai. Dia bangkit dari posisinya, mengepak hanfunya yang kotor sebentar sebelum mengulurkan tangan ke depan, "Ayo."

Yue Moran melirik sekilas telapak tangan Alice, tidak tertarik sama sekali. Bocah itu akhirnya berjalan sendiri ke depan seperti baru saja melewati batu, "Berhenti memperlakukan aku seperti anak kecil."

"Tapi tubuhmu masih anak kecil!"

"Dan jiwaku sudah dewasa!"

"Lupakan, berikan jawaban atas tawaranku sebelumnya," tandas Alice. Dia masih tetap berdiri di posisi awalnya. Andai Yue Moran menolak, mungkin dia bisa sedikit memaksa jika perlu. Karena Alice tidak ingin bermain terlalu lama di misi pertamanya.

Leon muncul dari ruang hampa, berputar malas di udara. Kucing itu menguap dua detik, lantas berkata lelah dari samping, "Semuanya sudah beres, Nona."

"Kau bisa pergi beristirahat. Terima kasih, Leon."

"Tentu, jika Nona butuh hal lain. Beri tahu aku. Informasi tentang peta Alam Manusia sebentar lagi akan ditransfer ke dalam memori." Tubuh gendut Leon menghilang seketika begitu selesai dengan tugasnya.

Yue Moran berbalik, mendongak untuk menatap Alice yang juga menatapnya. Sepasang mata bak anggur musim gugur tampak penuh tekad dan keyakinan. Ia mengepalkan kedua tangannya, berkata kesal, "Saat kau bilang akan menjagaku, akan menjadi rumahku, pernahkah kau berpikir mengenai Putra Mahkota Langit? Calon suamimu! Dia akan membunuhku jika kau selalu berada di samping momok jahat sepertiku!"

Ungkapan yang sedikit beremosi menyadarkan Alice akan sesuatu.

Dia berhasil.

Dia berhasil mengguncang perasaan Yue Moran.

Sudut bibirnya menipis, membentuk lengkungan bulan sabit yang indah, "Mau seberapa dewasa jiwamu, faktor usia dan tubuh kecilmu masih mempengaruhi pola pikir dan cara kerja perasaan yang terdalam."

"Kau bodoh?"

"Tentu saja, tidak." Kata Alice sembari berjalan menyusul Yue Moran, tangan kanannya mendarat di atas surai perak yang indah. Dia berusaha menyalurkan kehangatan seorang Ibu yang dia miliki. Seraya betutur ramah, "Yue Moran, jangan khawatir tentang apa pun. Tugasmu sekarang adalah menikmati hidup dan berlatih untuk mengasah kekuatanmu."

"Kau!" Yue Moran tidak habis pikir dengan perubahan aneh pola pikir gadis di depannya. Perasaan nyaman dari belaian pada kepalanya sempat membuat dia tersesat untuk sesaat.

Chang Zui yang dia hadapi saat ini sekarang menjadi tidak biasa!

Akan tetapi, Yue Moran juga membutuhkan seseorang untuk membantunya bangkit. Sebab usaha mandirinya tidak membuahkan hasil sama sekali. Dia tidak bisa membaca dengan baik, dan dia tidak memiliki Guru atau Buku Pelajaran untuk memandunya berlatih.

Alice membiarkan Yue Moran terus termenung untuk memikirkan kelebihan dan banyaknya manfaat jika dia menjadi pemandunya. Pemilik tubuh asli, Chang Zui, selain terkenal sebagai Kecantikan Langit, Zui juga di kenal sangat cerdas serta berbakat sejak kecil. Sehingga dinobatkan sebagai Putri Mahkota.

Tentu saja akan ada banyak keuntungan bagi Yue Moran andai anak ini mau menuruti kemauannya untuk hidup terpisah dari Alam Dewa selama beberapa waktu.

"Kenapa kau ingin membantuku?"

Ikan sudah menangkap umpan!

Alice memberikan jawaban tegasnya, "Karena aku ingin kau membunuh Kaisar Langit."

azzurayna

Terima kasih atas supportnya! 💗

| 1
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #60. Konspirasi?

    "Seperti yang anda ketahui, kami hidup dalam satu tubuh serupa. Ketika salah satu jiwa kami meninggal dunia, maka jiwa hidup satunya akan terkontaminasi oleh esensi kematiannya, lama kelamaan akan turut ikut meninggal dunia." Gila. Berarti jiwa lain yang saat ini bersemayam pada tubuh Biksu Tang bukanlah roh jahat? Melainkan jiwa saudari kembarnya? "Melihat wajah anda tampak kesulitan, mungkinkah anda menebak bahwa saya kerasukan jiwa jahat dari lingkungan eksternal?""Benar, karena esensi jiwa lain dari tubuh Biksu Tang memiliki energi kematian cukup kental. Sifatnya juga terlalu kejam, yang terpenting ialah sifat naluriahnya ketika menanggapi energi spiritual disekitar." Helaan nafas panjang terdengar letih. Sosok Biksu Tang terlihat memasang ekspresi lelah pada paras awet mudanya, tampak linglung sementara waktu seolah terjebak dalam pusaran kenangan masa lalu. Di sisi lain, Alice terus diam menunggu dengan sopan karena reaksi Biksu Tang cukup bagus untuk diajak bekerja sama, d

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #59. Dua Jiwa, Satu Tubuh

    "Nona kecil?" Heran Biksu Tang saat tiba-tiba kedatangan dua tamu tak diundang di lokasi ternyaman pribadinya. "Mengapa Nona repot-repot datang kemari? Jika anda membutuhkan saya, saya bisa datang, tubuh anda terlihat pucat sekali." Alice turun dari gendongan Da Yuan, menunduk sopan sebagai salam, berkata sambil tersenyum cerah dengan mulus, "Saya tidak berani. Biksu Tang adalah Biksu suci yang dihormati oleh Kerajaan, mana mungkin gadis kecil seperti saya merepotkan anda? Sebenarnya kedatangan saya kemari, karena ingin menanyakan sesuatu. Bisakah anda meluangkan waktu untuk Ziyu, Biksu?" Sepasang alis tajam Da Yuan dipaksa naik bersamaan usai melihat seberapa drastis perubahan ekspresi Alice. Gadis ini semakin mengeluarkan keterampilan unggul lainnya, contohnya dibidang akting kali ini, Alice lebih dari kata mampu untuk terlihat polos bagaikan seorang gadis kecil yang baru saja mengenal dunia. Biksu Tang juga berpikir Alice adalah gadis kecil malang, harus hidup dengan tubuh sakit

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #58. Rencana Membuat Insiden

    Dini hari, Alice keluar dari lokasi kuil bersama Ah Bing. Semalam ketika tubuh klonning dari Leon kembali dari menara di belakang, kecurigaannya berhasil terpuaskan dengan fakta bahwa Biksu Tang bukan mengalami penyakit Karakter Ganda, melainkan ... dibalik tubuh suci tersebut, ada jiwa hitam yang menguasai tubuhnya ketika malam tiba. Berjalan menelusuri halaman samping Kuil, lebih tepatnya di area bawah bagian taman. Alice berjalan hati-hati dibantu Ah Bing, nafasnya sudah terputus-putus karena rasa lelah, "Ah Bing, kakiku rasanya sangat lemas. Kita berhenti dulu, aku akan duduk di atas batu itu, antarkan aku ke sana." "Baik, Nona!" Dua gadis itu berbelok ke arah lain, bergerak mendekati susunan batu yang memiliki ujung tumpul. Lantas mereka berdua duduk bersama-sama di sana, untuk sejenak menikmati pemandangan sunyi tanpa keramaian seperti di Ibu Kota. Karena Kuil dikelilingi oleh banyak Hutan, udara disekitar pun turut lebih segar dari wilayah pusat. Ah Bing yang semula diam, m

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #57. Peti Mayat

    Leon pergi bersama Ketua Fu diikuti sejumlah orang berpakaian hitam. Lokasi menara ternyata cukup jauh saat ditelusuri secara langsung, dan semakin Leon mendekati menara tersebut, aura negatif semakin terasaa lebih kental dan bercampur dengan jiwa-jiwa bergentayangan. Dalam wujud seekor kucing, Leon berhenti karena merasakan jiwa dendam begitu kuat. Ketua Fu bingung, ikut berhenti di belakang Leon. Awalnya dia tidak percaya binatang ini punya kesadaran spiritual, meski sejarah binatang suci bukan hal asing, melihatnya langsung tetap memberikan kesan berbeda. "Tuan Kucing, adakah sesuatu yang mengganggu anda?" Prajurit lain berpikir Ketua Fu sudah gila karena berbicara dengan kucing. Tetapi mereka lebih merasa gila saat kucing tersebut— tubuh Klon dari Leon benar-benar berbicara. "Kalian pergilah ke bawah, aku merasakan energi jahat terasa kental dibagian bawah. Biksu Tang pasti menyembunyikan sesuatu lebih besar di sana, tetap waspada dan berhati-hati karena ini mungkin berkaitan

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #56. Mengawasi

    Satu minggu berlalu, Alice secara diam-diam pergi saat waktu hampir tengah malam. Berjalan sendirian ke wilayah sebelah barat Kuil. Gadis itu menghindari prajurit penjaga milik Kaisar dan berhasil sampai di depan kediaman Da Yuan. Dia membuka pintu begitu saja, "Yuan!" Pria di dalam kamar membuang nafas lelah, "Tidak bisakah Nona terhormat sepertimu mengetuk pintu? Ilmu dasar seorang bangsawan seperti ini pun kau tidak bisa memahaminya." Mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh, Alice melepaskan mantel dari tubuhnya dan duduk di depan Da Yuan. Bertanya ingin tahu, "Itu informasi baru dari pengawasan Biksu Tang? Bagaimana penyelidikannya?" Jari panjang Da Yuan mendorong kertas informasi mendekat ke Alice, "Lihatlah, banyak keanehan." "Tunggu, ini— maksudmu, Biksu Tang punya penyakit mental?" "Aku tidak tahu pasti jelasnya bagaimana. Setelah anak buahku mengawasi Biksu Tang dari kejauhan, saat siang dan malam, Biksu Tang seolah memiliki kepribadian berbeda. Saat siang hari, kepribadi

  • Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali   #55. Biksu Tang

    Esok hari, Alice bisa bangun dengan kondisi tubuh lebih segar berkat perawatan cepat dari Da Yuan. Ia keluar pagi-pagi sekali untuk ikut serta dalam kegiatan doa pagi rutin. Sesampainya di ruangan doa, dia menemukan Nenek Ruo sedang duduk bersama seorang Biksu wanita berwajah asing. "Nenek," panggil Alice dari belakang sebelum duduk tepat disebelah perempuan tua itu. Dengan ramah bertanya, "Siapakah Biksu disisi Nenek? Aku belum pernah melihatnya selama tinggal di sini." "Ini adalah Biksu Tang. Beliau biasanya berkeliling ke berbagai tempat dan mengunjungi bayak Kuil untuk beribadah kepada Buddha, kemarin malam Biksu Tang kembali ke Kuil dan memutuskan untuk kembali mengabdi di sini. Beliau sangat pandai dalam hal pengobatan." 'Jadi Biksu penyendiri yang terkenal dengan kemampuannya adalah Biksu Tang ini. Leon, bagaimana deskripsi karakter Biksu Tang?' Leon memeriksa layar monitor sistem, 'Sedang diperiksa, Nona.' Selang lima detik, seluruh deskripsi muncul, 'Biksu Tang awalnya me

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status