Baru saja Zhu Lian bersama Bangau Jambon dan Camar Putih melangkah masuk ke dalam bangunan menjulang tersebut, Sistem Kesatria Langit Bereaksi.[Petualangan bersama Bangau Jambon dan Camar Putih dimulai. Host akan berbagi poin aura spiritual dengan rekan-rekannya]Sembari meniti tangga bersama dua gadis yang bersama dengannya, Zhu Lian melihat tampilan sistem yang ada di pelupuk matanya. Seperti biasa, notifikasi tersebut memberi petunjuk secara otomatis, sesuai yang dibutuhkan Zhu Lian.[Setiap poin aura spiritual yang didapatkan oleh host dari bertualang bersama akan dibagi sama rata dengan rekannya-rekannya. Meski begitu, presentase karisma yang didapatkan tetap utuh]“Tidak masalah,” pikir Zhu Lian menyambut pemberitahuan yang ia dapatkan. “Bisa bersama dua gadis ini saja, aku sudah merasa senang. Bertualang sendirian memang sepi rasanya.”Ketiga pendekar tersebut tiba di dalam Ether Realm yang berada di lantai 3 Menara Nirwana. Sistem dalam diri Zhu Lian kembali memberikan instru
“Me-merangkul …, maksudnya, ‘merangkul’ seperti apa …?”Dalam hatinya, Zhu Lian merasa terheran-heran dengan instruksi yang dirinya terima dari sistem yang tersemat dalam dirinya tersebut. Sistem layaknya sebuah AI atau artificial intelligence itu tidak membiarkan hostnya bertanya-tanya.[Merangkul. Meraih menggunakan tangan, untuk memberi rasa nyaman pada kedua rekanmu]“Heh …?!”Lagi, Zhu Lian bersuara dalam hatinya kali itu singkat saja. Ternyata, ‘merangkul’ yang diinstruksikan oleh sistemnya itu memiliki arti: merangkul yang sebenarnya.Terang saja Zhu Lian menjadi canggung sejenak. Seolah mengetahui dirinya merasa ragu, Sistem Kesatria Langit mengingatkan dia.[Jika host tidak mengikuti instruksi dengan baik, poin aura spiritualmu akan berkurang -10]Begitu membaca pemberitahuan dari sistemnya, seketika itu Zhu Lian tercengang. Dia tidak menyangka. Ternyata, sistemnya bukan hanya memberikan di keuntungan bahkan bagai mengajarkan dia bermain curang.Sekarang, ia juga bisa mendapa
[Tentu saja presentase karisma host akan semakin bertambah]“Apakah kau serius, sistem?!”Bahkan Zhu Lian sendiri tercengang dalam benaknya. Tatkala, sistemnya memberi dia jawaban. Di saat, ia memikirkan. Bagaimana jika dia bertingkah seperti apa yang ia lakukan sekarang, dengan lebih banyak pendekar wanita. Lalu, sistemnya merespon seperti demikian.[Informasi. Prilaku-prilaku host terhadap perempuan yang dapat meningkatkan karisma: mengayomi, melindungi, memuji, memberi rasa nyaman, mesra]Sementara Bangau Jambon dan Camar Putih berbincang satu sama lain, Zhu Lian memperhatikan daftar yang tampil pada pelupuk matanya.“Mesra … sistem, aku harap kau bukanlah sistem yang mesum. Mungkin lain kali. Jika ada kesempatan boleh dicoba. Meski hingga saat ini, pendekar wanita yang aku kenal baru dua gadis ini juga Luo Yan. Haruskah aku mencobanya juga terhadap Luo Yan?” lanjut Zhu Lian berpikir konyol.Eksplorasi Zhu Lian dan dua perempuan belia yang bersama dengannya berlanjut. Bangau Jambon
“Lantas, bagaimana hasilnya, Dokter Chou?” tanya Zhu Lian yang duduk di seberang meja yang ditempati Chou Tien Chen.Selama enam hari, Zhu Lian telah menunggu-nunggu Chou Tien Chen untuk memaparkan hasil penilitannya. Hari itu, ia akan mendengar langsung dari sang dokter. Apakah bahan peninggalan Monster Lendir benar-benar dapat ia manfaatkan untuk memasak.Ia sudah membayangkan resep-resep yang akan ia olah bersama dengannya. Sekarang, dia menanti Chou Tien Chen untuk mengungkapnya.“Selamat, kau bisa memanfaatkan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh Monster Lendir itu sebagai bahan masakan,” ucap Chou Tien Chen.Seketika itu, senyum merekah di wajah Zhu Lian. Bisa jadi sekarang, dia adalah orang pertama dalam 30 tahun keberadaan Menara Nirwana yang akan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat ditemukan di Ether Real, sebagai bahan makanan.“Terima kasih untuk bantuan Anda, Dokter Chou. Ap-apakah … ada yang bisa aku lakukan untuk membayar jasa Anda ini?”Gantian, Chou Tien Chen yang tersenyu
Kata-kata yang diucapkan oleh Camar Putih itu membuat Zhu Lian terkesiap. Mendengarnya, Luo Yan pun sontak menoleh pada Zhu Lian yang meniti tangga di sebelah dia.Belum juga Zhu Lian sempat mengomentari perkataan tersebut, Bangau Jambon sudah berkata lagi. “Atau sebaliknya. Kak Dokter yang memeluk Kak Zhu Lian. Pasti bakal terasa, pegal sehabis beraksi terusir begitu saja.”Kedua pendekar wanita tersebut terkikik-kikik. Luo Yan masih saja memandangi Zhu Lian dengan keheranan. Sebaliknya, laki-laki yang ia tatap menggeleng-gelengkan kepala, tanda menyangkali semua omongan itu.“Apakah yang dikatakan nona-nona ini merupakan salah satu teknik pengerahan kekuatan spiritualmu, Zhu Lian?” tanya Luo Yan iseng.“Mereka hanya melebih-lebihkannya, Luo Yan,” Zhu Lian menjawab kalem.Tentu saja Zhu Lian merasa malu. Apa yang disampaikan oleh dua Ronin wanita tersebut mungkin akan membuat Luo Yan berpikir: Zhu Lian gemar menyentuh-nyentuh perempuan.Selain itu, dia merasa. Cara dia untuk menaikka
“Strategi petualangan, kau mengignatkan aku akan obrolan kakek dan ayahku, sistem. Baiklah. Aku jalankan taktikmu,” Zhu Lian berkata-kata dalam benaknya.Ia pun menerapkan seperti apa yang diinstrukan Sistem Kesatria Langit. Saat itu, kelompoknya berhadapan dengan Landak Giling. Yaitu, makhluk yang menyerupai landak.Namun pada saat menyerang musuh, mereka akan melompat ke udara dan berubah menjadi seperti bola, mirip hewan trenggiling.Sekarang, Camar Putih memancing landak-landak tersebut untuk menyerang dia. Tetapi, Bangau Jambon yang ahli melempar pisau mengganggu makhluk-makhluk itu. Sehingga, konsentrasi mereka bagai terpecah.“Bangau Jambon, jangan lambat-lambat melemparkan pisaumu! Bisa-bisa mereka menyerangku sungguhan!”“Cerwet kamu, Camar Putih. Melawan makhluk seperti ini saja kau ketakutan seperti itu!”Terjadi sedikit perdebatan antara Camar Putih dengan Bangau Jambon. Tetapi Luo Yan melerai mereka.“Tenang, aku akan melindungi kalian!”Rata-rata dokter pendekar memiliki
Luo Yan sekonyong-konyong berkata pada teman-temannya yang lain. “Ya, aku mendengarnya. Ada suara langkah lain dari balik pepohonan sebelah sana, bukan?” Zhu Lian menanggapi sang dokter. Sambil terus berjalan, Zhu Lian memandang ke arah sebelah kiri ke dalam kawasan hutan yang rimbun dan dipenuhi Semak belukar. “Langkah apa memangnya, Kak?” “Dari sebelah sana?” Camar Putih lalu Bangau Jambon ikut memandang ke arah Zhu Lian menoleh. Mata mereka berusaha menembus tanaman-tanaman liar yang tumbuh liar di sana. “Apakah yang kamu dengar sama dengan yang sampi ke telingaku, Zhu Lian?” tanya Luo Yan. “Langkah-langkah kaki yang agak berat pada saat menginjak tanah. Sosok yang melangkah itu kemungkinan berbadan besar. Kita harus waspada,” Zhu Lian mengingatkan rekan-rekannya yang lain. “Betul, itu juga yang aku dengar. Apapun itu, dia dengan sengaja menyamakan langkahnya dengan kita. Agar, suara pergerakannya tidak kentara,” jelas Luo Yan. “Biar aku berjalan di sebelah kiri. Sehingga ji
Usai melompat dengan gaya akrobat mereka masing-masing di udara, Zhu Lian, Luo Yan, Bangau Jambon dan Camar Putih kembali menapak di tanah. Baru saja Zhu Lian teringat akan perkataan kakeknya mengenai ilmu hitam, Camar Putih berkata. “Ada yang aneh dari makhluk tersebut …” “Ya, benar. Pancaran kekuatannya terasa dingin …” sambung Bangau Jambon. “Apakah kalian dibuat merinding oleh dia?” Luo Yan berusaha memastikan. “Sepertiya kita semua merasakan hal yang sama, bukan?” komentar Zhu Lian. Ketiga wanita yang bersama dengan Zhu Lian mengangguk-angguk kecil. Sebetulnya, Zhu Lian ingin mengungkapkan apa yang disampaikan kakeknya. Akan tetapi, dia masih termasuk pendekar petualang baru. Penyataannya bakal dianggap tidak valid. Selain itu jika ia mengatakan dirinya mengetahui hal tersebut dari kakeknya, rekan-rekannya itu pasti akan bertanya-tanya mengenai sang kakek. Sehingga, Zhu Lian memilih untuk bungkam. “Dia datang!” Bagau Jambon mengingatkan. Makhluk yang mirip dengan manusia s