Ketika pagi tiba, sinar matahari masuk melalui kaca jendela kamar JC yang tertutupi kain gorden tipis yang tembus cahaya. Annastacia pun bangun lalu berjalan ke kamar mandi untuk memulai harinya.
Jocelyn sudah tidak ada di sisi ranjang Anna ketika dia terbangun tadi. Kakak Anna itu menyiapkan sarapan sederhana berupa french fries, sosis, dan telur goreng yang dia temukan di kulkas JC.
Setelah menu sarapan buatannya siap, Jocelyn masuk ke kamar Anna dan berseru dari luar pintu kamar mandi, "Anna, sarapannya sudah siap, kutunggu di pantry."
"Oke, Jocy. Thanks," sahut Anna lalu membilas busa sabun di tubuhnya di bawah shower.
Max dan Jocelyn sedang mengobrol sambil tertawa bersama di meja pantry duduk bersebelahan. Anna duduk di hadapan mereka berdua.
"Selamat pagi," sapa Anna lalu mulai menyantap sarapannya.
Max memperhatikan Anna lalu berkata, "Hari ini aku akan mengantarmu ke rumah sakit lalu meninggalkanmu Anna karena aku juga harus m
Jeff Hanibal yang baru saja kembali dari makan siang merasa begitu bersalah karena meninggalkan Anna terlepas dari penjagaannya. Annastacia tampak berantakan wajahnya, lebam-lebam berwarna kebiruan ungu merah mulai muncul di dahi dan pipi serta sekitar bibirnya."Maafkan aku, Anna. Aku teledor dalam tugasku, kupikir tadi kau sedang bersama suamimu. Bagaimana mereka bisa menyerangmu? Aku harus menulisnya dalam laporanku," ujar Jeff Hanibal duduk di hadapan Anna yang sedang diobati luka-lukanya di ruang ER oleh perawat."Ssshhh ... ini perih, Sus!" desis Anna ketika perawat itu mengoleskan salep antibiotik ke tepi bibir Anna yang pecah."Maaf, Nona. Tahan sedikit ya?" jawab perawat itu meneruskan pekerjaannya mengobati luka-luka di tubuh Anna yang sebagian besar ada di wajahnya."Apa punggung atau panggulmu juga terasa sakit?" tanya perawat dengan nametag Naomi Bianche itu pada Anna."Kurasa lebam, tapi tidak terkilir. Tadi aku berguling-guling
Pagi hari berikutnya, seperti biasa Max menjenguk JC sekaligus mengantar Anna ke rumah sakit St. Petersburg International. Namun, seperti sebelum-sebelumnya, JC masih belum sadar dari koma."Anna, jaga dirimu baik-baik. Aku tidak ingin mendengar kau terluka lagi," pesan Max memeluk Anna sebelum meninggalkannya untuk pergi bekerja."Tenanglah, Max. Aku akan berhati-hati dan tidak pergi sendirian. LAPD sudah menambah pengawalan untukku menjadi 4 orang detektif, seharusnya kejadian kemarin tak terulang kembali," jawab Anna lalu menepuk-nepuk punggung Max.Mereka pun berpisah di koridor depan ruang ICU. Anna masuk ke ruangan perawatan JC dengan mengenakan baju steril dan masker wajah. Dia menyeka lengan, wajah, dan leher JC dengan washlap setengah basah. Kemudian mencukur rambut yang mulai tumbuh di wajah JC dengan hati-hati agar tidak melukai kulit wajah pemuda yang menjadi pujaan wanita di Amerika itu lalu memakaikan aftershave beraroma musk segar yang selal
Ketika Anna sudah pasrah nyawanya akan melayang, dia menutup matanya. Namun, segalanya terjadi begitu cepat.Tembakan pistol terdengar keras bersamaan dengan peringatan petugas polisi. "Freeze! Freeze! Diam di tempat! Angkat tangan!" Mereka mengejar wanita fans JC yang berjumlah sekitar selusin.Teriakan histeris wanita-wanita berlarian, teriakan Marry yang suaranya seolah menjauh dari tubuh Anna, seorang petugas LAPD menembak dadanya. Ketika Anna melihatnya, tubuh Marry terpental ke udara lalu jatuh ke bawah dari atap gedung 25 lantai itu. Sementara tubuh Anna dipeluk erat oleh John.Wanita jahat itu mati dengan kepala pecah karena tubuhnya menghantam permukaan jalan di depan rumah sakit.Suasana sangat kacau dengan suara gaduh para wanita penggemar JC yang menangisi Marry dan sebagian memohon untuk dilepaskan oleh petugas LAPD.John membuka ikatan tali di pergelangan tangan Anna. "Kau sekarang aman, Anna. Astaga, mereka sepertin
Sesampainya John dan Anna di bandara internasional Grenada, mereka dijemput oleh Dokter Justin Baldere, ayah John."Senang melihatmu kembali ke Grenada, Anna. Wyndham Hospital International sangat menantikan kehadiranmu, Sayang!" sambut Dokter Justin Baldere dengan hangat sembari memeluk menantunya itu."Terima kasih, Dokter Justin," jawab Anna seraya tersenyum."Jangan panggil aku begitu, Anna. Kau harus mulai terbiasa memanggilku Dad sama seperti John memanggilku," sahut Dokter Justin."Baiklah, Dad," ucap Anna menuruti keinginan mertuanya.Mereka pun naik ke mobil AUDI hitam milik Dokter Justin. Sementara John memasukkan sendiri kopernya ke bagasi belakang mobil ayahnya itu."Kemana aku harus menurunkan kalian?" tanya Dokter Justin bingung karena puteranya dan Anna belum memulai kehidupan pernikahan mereka dengan benar semenjak Anna diculik artis gila itu.Kemudian John menjawab, "Kita ke Sky Eternity saja, Dad. Nanti s
Dua bulan telah berlalu semenjak Annastacia kembali ke Grenada. Aktivitasnya di rumah sakit Wyndham International kembali seperti sedia kala. Sibuk dengan pasien ER dan pasien bedah dengan penyakit kronis yang membutuhkan ketrampilannya di meja operasi."Dokter Anna, pasien kecelakaan lalu lintas baru saja datang. Ini data status pasien," ujar Suster Belina seraya menyerahkan map berkas status pasien ER.Annastacia membaca data status pasien lalu berkata, "Ini agak sulit, Suster Belina. Apa semua sudah siap di ruang OK?""Sudah, Dok. Di OK 2, dia menunggu Anda," jawab Suster Belina menerima kembali map data pasien dari tangan Anna."Baik, aku pergi ke sana sekarang," sahut Anna bergegas ke ruang persiapan operasi di OK 2. Dia berganti baju bedah steril dan perlengkapannya.Setelah siap melakukan operasi, Anna masuk ke ruang OK 2 dan melihat kondisi pasien kecelakaan lalu lintas yang terbaring di meja operasi. Ternyata cukup mengerikan seperti
Ruang perawatan JC dipenuhi oleh karangan bunga dan hadiah dari para fans JC Babes yang sangat gembira mengetahui kabar idola mereka telah sadar dari koma. Para perawat membantu memindahkan beberapa karangan bunga ke vas berisi air agar tidak layu, tetapi karena karangan bunganya terus berdatangan. Akhirnya para perawat itu menyerah dan meletakkannya saja di dalam ruang perawatan JC.Sementara JC memandangi karangan bunga yang semuanya indah itu tanpa mengerti kenapa mereka mengirimkan hadiah dan bunga-bunga itu kepadanya. Dia masih banyak berdiam diri, tidak mengerti sebenarnya siapa identitas dirinya.Tiga orang masuk ke ruang perawatan JC, dua wanita muda yang cantik dan seorang pria berusia pertengahan 30 tahun yang mengaku sebagai manager artis yang biasa mengurusnya."Hai, selamat malam," sapa salah satu wanita muda itu kepada JC.JC tersenyum ramah lalu menyahut, "Hai juga, siapa kamu?"Wanita muda itu nampak matanya berkaca-kaca seperti ing
Ketika berada di kabin penumpang pesawat yang terbang menuju ke Grenada, Annastacia terdiam dalam tangisnya menatap kegelapan langit malam di luar jendela pesawat.Mungkin beberapa bulan yang lalu keadaannya jauh lebih baik ketika dia tidak mengenal apa itu cinta, pikir Anna. Hidupnya seolah dilanda badai tsunami saat kedua pria itu hadir membawakan cinta untuknya. Ketika dia tak diberi kesempatan untuk menentukan pilihannya dan harus terseret dalam pusaran hasrat seorang lelaki. Ditambah status keartisan JC yang hampir membuatnya kehilangan nyawa karena fans gilanya meneror dan ingin membunuhnya.Annastacia sedikit merasa bersyukur dalam kehilangannya. Mungkin sudah saatnya dia kembali ke dunianya yang biasa yang mungkin lebih memberikannya ketenangan.Waktu masih dini hari ketika pesawat yang ditumpangi Anna dari LA mendarat di bandara internasional Grenada. Dia berpikir akan naik taksi untuk kembali ke apartmentnya di Sky Eternity. Anna memang sengaja t
Hari- hari yang dilalui oleh Annastacia dan John pasca status amnesia JC terasa begitu manis. Mereka berdua dijuluki sebagai Wyndham Sweethearts. Sepasang dokter muda yang berparas menarik dan sukses dalam karier yang sangat romantis.Malam itu setelah makan malam bersama, John menemani Annastacia untuk belanja kebutuhan rumah tangga bulanan di mall. Sudah 2 bulan lebih mereka pindah tinggal di rumah baru yang dibangun oleh John di kota Essentower yang terletak di sebelah utara kota Dennery.Rumah dua lantai bergaya Victoria kontemporer itu memiliki 6 kamar padahal hanya 1 kamar saja yang mereka tempati. Sebuah kolam renang berukuran 120 m2 berada di belakang rumah. Taman bunga mengelilingi bangunan megah itu.Pria itu mendorong kereta belanja di belakang Annastacia dan menunggu dengan sabar, sedangkan istrinya memilih barang-barang kebutuhan rumah tangga."Hubby, apa kau suka whipcream?" tanya Anna sembari melihat-lihat botol whipcream yang berjajar deng