Sebuah ide cemerlang terbersit di pikiran JC, kali ini dia akan mendapatkan Annastacia. Dengan segera pemuda itu membuka laptopnya lalu mengarahkannya ke ranjang tempat Anna terbaring. Ketika segalanya tampak sempurna dia pun melepaskan semua pakaiannya lalu mendekati tubuh Anna di atas ranjang.
Gaun pesta midi dress berwarna hitam yang berbahan satin itu memiliki risleting di bagian punggung. Dengan hati-hati JC melucuti gaun cantik itu bersama celana dalam sutranya hingga nampak tubuh molek Anna yang seputih porselen, buah dada yang membulat penuh itu tampak begitu menggoda. Napas JC memburu ketika melihat tubuh polos Anna, napsunya naik hingga ke ubun-ubun.
Tubuh kekar JC yang menjadi idaman kaum Hawa di seluruh penjuru Amerika rebah di atas tubuh Anna. Bibirnya memagut bibir Anna yang terbuka, dengan penuh kerinduan menyesapnya dan membelai lidah Anna dengan lidahnya.
Wanita itu mengerang pelan merasakan ciuman JC yang dalam. Dia sangat menikmati
Pukul 10.00 PM, John sampai di pesta perayaan pernikahan Jocelyn dan Max di bar Hotel Northern Lights Premiere. Setelah berkeliling cukup lama dan tidak kunjung menemukan Annastacia, diapun mendekati tempat duduk Jocelyn dan Max untuk menanyakan dimana Anna."Hai, maaf aku terlambat datang. Kuharap pestanya menyenangkan, Jocy, Max. Apa kalian tahu dimana Anna? Apa dia sudah pulang duluan?" tanya John sambil berdiri menjabat tangan Jocelyn dan Max.Mendengar pertanyaan John mengenai keberadaan Anna, Jocelyn dan Max saling bertukar pandang lalu Jocelyn menjawab seraya mengendikkan bahunya, "Tadi Anna memang ke pestaku, tapi dia kemudian membaur di tengah para tamu lainnya. Dia belum berpamitan lagi setelah itu."John bersedekap sembari berpikir sejenak lalu diapun berkata, "Mungkin Anna lelah lalu pulang cepat. Baiklah kalau begitu, aku akan hubungi Anna sendiri. Max, Jocy, aku pamit pulang.""Oke, John, terima kasih sudah datang," ujar Max berd
Hari masih sangat pagi ketika JC membuka matanya. Memang langit sudah mulai terang, tetapi sebagian penghuni kota masih terlelap. Sama seperti makhluk cantik di sisinya yang masih terpejam matanya indahnya seolah alam mimpi masih tak merelakan kepergiannya.Jemari JC terulur membelai kelembutan wajah wanita itu, matanya memancarkan kasih sayang yang penuh tertuju pada sosok di hadapannya itu. Diapun perlahan mendaratkan kecupannya di kening Annastacia.Sebuah ide terbersit di pikiran JC, dia segera meninggalkan ranjang lalu menghubungi bagian room service dengan telepon kamar hotel untuk mengirimkan menu sarapan pagi berdua ke kamarnya.Semalam sepertinya Anna pergi ke pesta saudarinya dan Max dengan perut kosong. Maka dia begitu mudah mabuk dengan 2 gelas Champagne saja. Bisa dipastikan menu sarapan pagi itu akan meringankan dirinya dari kemarahan Anna.JC memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan berdandan rapi agar Anna terkesan. Dia mandi di ba
"LEPASKAN AKU, JASON!" teriak Anna seraya meronta dalam pelukan JC."Tidak akan! Kau milikku Anna, aku tak akan membiarkanmu pergi kali ini," balas JC dengan tenang dan dingin.Dia membalik tubuh telanjang Anna lalu mencium paksa bibir Anna. Kepala wanita itu menggeleng-geleng menolak ciuman JC sembari memukul-mukul dada JC dengan kepalan tangannya. Namun, JC terus melumat bibir Anna hingga bengkak dan kebas baru melepaskannya."Aku membencimu!" jerit Anna dengan emosional sambil masih meronta dari pelukan lengan kokoh JC."Teruslah berteriak membenciku, Anna. Aku tak peduli karena aku tahu jauh di lubuk hatimu, kau pun merasakan hal yang sama denganku. Pertunangan itu yang menghancurkan hubungan kita," ujar JC dengan nada acuh sambil mengeratkan dekapannya di tubuh Anna yang mulai lelah meronta.Annastacia pun berhenti meronta dan terisak-isak dalam pelukan pemuda itu. Dia merasa galau, dia bingung memberikan cintanya untuk siapa, John atau Jason?
Ketika Annastacia selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan lagi mantel kamar dari hotel itu. Rambut panjangnya masih setengah basah karena dia hanya mengeringkannya dengan handuk saja.Kedua tamu tak diundang yang berdiri di tengah kamar tempat JC menginap itu sangat syok ketika melihat Anna keluar dari kamar mandi."ANNA?!" seru Jocelyn terperangah lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya menatap nanar pada adiknya itu."Astaga, JC! Apa kau bisa menjelaskan semuanya padaku?" tuntut Max, manager JC seraya berkacak pinggang dan memijit pelipisnya yang mulai pening. Sudah lama Max tidak menghadapi skandal artis di bawah asuhannya. Sementara situasi saat ini sepertinya berpotensi menimbulkan skandal yang besar.JC meringis menghadapi situasi canggung antara mereka berempat. Diapun berjalan mendekati Anna dan merangkul bahu wanita itu. JC berbisik, "Bersikaplah biasa saja, Anna.""Max, kami melakukan one night stand karena mab
Ketika sudah berada di rumah sakit, Annastacia tidak memikirkan lagi persoalannya dengan JC. Kasus dari Emergency Room yang membutuhkan penangannya dengan segera membuatnya harus fokus."Dokter Anna, pasien luka tembak di OK 1, ini data status pasien," ujar Suster Belina seraya menyerahkan map file kepada Annastacia.Dengan teliti Anna membaca semua informasi mengenai kondisi status pasiennya. Ada luka tembak baru di daerah perut, dia harus mengeluarkan peluru itu dan mencari cederanya untuk menghentikan perdarahan."Baik, aku segera ke OK 1, prosedur pra operasi apakah sudah dilengkapi, Suster Belina?" jawab Anna sembari menyerahkan kembali map file itu."Segalanya sudah dilengkapi, Dok. Silakan dilanjut di OK 1 prosedur operasinya. Terima kasih," sahut Suster Belina."Oke. Terima kasih," balas Anna lalu bergegas ke ruang persiapan untuk berganti baju bedah steril dan perlengkapannya.Sesudah itu Anna bergegas masuk ke OK 1. Seperti b
Kedua lengan JC memerangkap tubuh Anna di balik pintu ruang praktik dokter cantik itu. Dia tanpa babibu melumat bibir Anna seperti orang kelaparan. Hatinya merasa kesal karena Anna membuatnya menunggu berjam-jam di ruangannya seperti orang bodoh kurang kerjaan.Saat JC melepaskan bibirnya yang bengkak dan kebas, Anna terengah-engah menata napasnya yang kacau balau. Dia terdiam agak syok dengan serangan ciuman JC yang mengerikan."Kau membuatku menunggu lama, Cantik. Itu hukumanku untukmu. Aku sangat merindukanmu," ucap JC lirih di samping telinga Anna sementara tangan kanannya melucuti kancing kemeja wanita itu lalu menelusup masuk ke balik bra yang dikenakannya, meremas buah dada Anna."Hentikan!" sergah Anna seraya terisak. Dia merasa seperti wanita murahan di hadapan JC.Pemuda itu menyunggingkan devilish smirk di wajah tampannya. "Aku tak mampu berhenti menginginkanmu, Dokter Cintaku. Kau yang membuatku begini," desisnya seraya mulutnya berpesta menik
Ketika Annastacia keluar dari ruang praktiknya, tak disangka tunangannya keluar dari lift lantai 3 untuk menjemputnya karena pesannya tak kunjung dibalas sedari tadi."Anna, kau ingin pulang sekarang?" tanya John yang belum menyadari kehadiran JC. Dia berjalan mendekati Anna lalu memeluknya dengan hangat.JC berdehem di belakang mereka berdua. Dalam hatinya terasa panas oleh api cemburu melihat wanita yang dicintainya dipeluk dengan mesra oleh pria lain. 'Bangsat!' rutuknya.Menyadari ada orang lain di belakangnya, John pun melepaskan pelukannya di tubuh Anna. Dia melihat siapa orang itu dan terkejut. Si artis terkenal yang pernah mengejar-ngejar Anna. 'Ada apa pria itu mengunjungi Anna?' pikir John penasaran."Ohh ... hai, ada perlu apa dengan Dokter Annastacia?" sapa John kepada JC sembari mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.Dengan enggan JC menerima uluran tangan John lalu menjabatnya erat. "Aku ada beberapa hal yang penting yang harus
Saat Annastacia hanya berdiam diri tak mau menjawab pertanyaan mengenai kejadian semalam after party pernikahan Jocelyn dan Max, John tidak mendesaknya lagi."Anna ... apa kau mencintaiku?" tanya John menatap ke dalam sepasang mata biru itu seraya menggenggam tangan Anna.Hati Annastacia serasa teriris-iris saat harus menjawab pertanyaan tunangannya itu. Perasaannya selalu bimbang, mungkin Jocelyn benar bahwa dia terlalu egois. Sementara John menjadikannya segalanya dalam hidup pria itu."Ya, John. Aku mencintaimu," jawab Anna sembari menitikkan air matanya.Sementara itu JC yang mencuri dengar percakapan Anna dan John dari depan bilik nomor 5 emergency room itu merasa sangat marah dan terkhianati. Dalam pikiran JC, wanita itu adalah malaikat penyelamatnya sekaligus cinta sejatinya. Tidak ada yang boleh merebut Anna darinya.Diapun melangkahkan kakinya ke lift untuk turun ke parkiran basement. Dia memiliki rencana khusus untuk Annastacia.