Share

Bab 7 : Canggung

Penulis: Adny Ummi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-22 18:01:43

Beberapa detik kemudian–"Lu gila!" Metta terdengar kesal di sana.

"Gue ... gue nggak bisa ngendaliin perasaan gue, Met," lirih Nabila. Wajahnya tertunduk lesu.

"Lu di situ cuma nolongin dan sekaligus ngambil keuntungan dari mereka! Lu sendiri yang bilang ini cuma demi uang! Lagi pula udah gue bilang, pernikahan kalian juga itu ... aaah! Dari awal gue bilang semua udah nggak benar. Tapi lu nekat!" omel Metta.

Sejak awal Metta tidak pernah setuju dengan keputusan yang diambil Nabila untuk menjadi seorang ibu pengganti. Karena jelas melanggar ketentuan agama. Kemudian walaupun mendengar Nabila menikah, ia sama sekali tidak mendukung hal itu. Namun, Nabila tetap tidak mau mendengarkan. Ia bersikukuh ingin mengubah nasib, katanya.

"Lu kok, malah marah-marah gini sih, Mett, sama gue?" Nabila menyatukan alisnya, entah mengapa ia menjadi kesal sebab diomeli oleh Metta. Apa gadis itu lupa, dengan uang itu juga ia bisa membayar biaya rumah sakit ibunya.

"Gue ngekhawatirin lu, Nab. Elu di negeri orang sendiri. Lu jangan bikin masalah di rumah tangga orang! Jangan sampai lu punya pikiran mau jadi pelakor!" tegas Metta.

"Enak aja, pelakor-pelakor. Gue nikah, Met!" Hati Nabila semakin panas mendengar ocehan sahabatnya itu.

"Tap–"

"Lu nggak perlu ngekhawatirin gue, Metta!" potong Nabila, "dari dulu gue udah biasa hidup sendiri. Karena itu juga gue bisa sampe di sini. Bisa di titik ini! Gue sekarang udah nggak kekurangan lagi. Apa salahnya gue jatuh cinta, hah?! Apa gue nggk boleh berharap untuk dicintai?!!" cecar Nabila tak mau kalah.

Belum sempat Metta menyahut lagi ....

"Wajar, dong! Dia tampan, body-nya oke, baik, perhatian. Bahkan selama hidup gue, gue nggak pernah dapat perhatian sebegitu besar dari siapa pun! Baru sekarang gue ngerasain itu, Mett! Dan lu ... gue nggak butuh nasehat lu lagi! Gue nggak butuh ceramah lu!" Nabila langsung menutup sambungan teleponnya, lantas melempar ponsel itu ke atas kasur. Wajahnya memerah karena emosi. Ia benar-benar kesal kepada Metta kali ini.

***

"Hi, Babe!" sapa Veronica kepada sang suami.

"Hi! How are you, Babe? Sudah selesai pameran busananya?" tanya Zack kepada Veronica yang menghubunginya lewat panggilan video saat ini.

Sudah sepuluh hari Veronica berada di Paris. Wanita itu cuma beberapa kali saja menghubungi Zack. Veronica memang berpesan kepada sang suami agar tidak menghubunginya, biar dialah yang menghubungi. Alasannya adalah kesibukan yang tidak dapat diprediksi di sana.

Akan tetapi memang, selama Veronica masih memberi kabar dalam tiga harian, Zack tidak mempermasalahkan hal itu. Dia sangat memahami bahwa ini mimpi sang istri sejak lama. Ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Ia tidak mau mengganggu pekerjaan istrinya.

"Sudah," jawab Veronica singkat dengan senyuman lebar. "Aaah, aku senaaaang sekali. Sukseeeess! Hahaha ...!"

Zack tersenyum semringah melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah sang istri. Walaupun selama ini Zack memang merasa kurang senang dengan apa yang dikerjakan istrinya. Hal itu karena ia sebenarnya ingin Veronica di rumah saja, fokus menjadi istri dan ibu dari anak-anak mereka kelak. Toh, apa yang ia hasilkan dari pekerjaannya sudah cukup untuk kehidupan mereka. Bahkan lebih dari cukup. Ia memimpin sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perdagangan perlengkapan rumah tangga. Dari furniture, sampai ke pernak-pernik kecil pelengkap desain interior. Jadi, Veronica sebenarnya tidak perlu lagi mencari uang.

Akan tetapi, beberapa kali ia sampaikan hal itu, hanya memicu ketidaksenangan pada Veronica. Pernah suatu saat mereka bertengkar karena membicarakan hal tersebut. Akhirnya Zack mengalah, ia berpikir, ia akan bahagia jika melihat sang istri bahagia. Ya, seperti saat ini. Senyuman penuh kebahagiaan Veronica mengundang pula kebahagiaan untuknya.

"Kamu nggak lagi sibuk, 'kan, aku nelepon jam segini?" tanya Veronica karena mengingat Zack masih berada di kantornya sekarang.

Zack sedikit mencebik dan melirik arloji di tangan kanannya. "No problem untuk sepuluh menit ke depan," ujar lelaki itu singkat.

"Ooh, oke! By the way, Apa kabar anak kita, Babe?" tanya Veronica dengan senyum yang masih setia di bibir berlipstik merahnya.

"Kita hubungi Nabila aja ya ...," ajak Zack. Kemudian pria itu menambahkan Nabila ke percakapan mereka.

Beberapa hari ini, sejak kejadian di dapur, Zack seakan menjaga jarak kepada Nabila. Lelaki itu sarapan dengan cepat dan tidak pernah lagi membelai atau mengecup perut wanita muda itu.

Zack mulai melihat dan menyadari gelagat Nabila yang seperti mempunyai perasaan lebih kepadanya. Ia tidak ingin itu terjadi karena sangat mencintai Veronica. Ia tidak mau memberi harapan kepada wanita mana pun. Ia menikahi Nabila itu juga hanya karena sang istri memaksanya. Yaitu hanya demi mereka mendapatkan seorang keturunan dari rahim wanita muda itu.

Zack tidak menyadari. Sebenarnya Nabila cukup kesal dengan sikap pria itu yang kini berubah dingin.

"Hai, Nabila! Apa kabar?" sapa Veronica dengan mengembangkan senyuman di bibirnya.

"Hai juga, Kak Ve. Alhamdulillah aku baik," jawab Nabila dengan mengulas selarik senyum.

Zack juga mengukir senyum kecil di bibirnya. Ia berusaha bersikap normal di hadapan semua orang. Namun, kecanggungan itu tertangkap oleh Nabila.

"Baby boy gimana kabarnya juga? Baik aja, 'kan?" lanjut Veronica semringah.

"Iya, Kak. Alhamdulillah, sudah semakin aktif, dia–"

"Sorry, Sir. Mr. Lee waiting for you."

Terdengar suara seorang wanita dari ruang kerja Zack. Pembicaraan mereka terjeda.

"Oh, okey, Suzan. Thanks," ucap Zack. Ternyata yang barusan adalah suara Suzan, sekretarisnya.

Sang sekretaris pun pamit dan berbalik keluar ruangan bosnya.

"Hi, Ladies. Sorry, ada klien. Aku ke room meeting dulu," pamit Zack menyela percakapan kedua istrinya itu.

Veronica mengisyaratkan kiss bye dari seberang sana. Sementara Nabila, ia hanya mengangguk pelan menjawab pria itu.

Zack pun memutuskan saluran teleponnya. Tinggallah Veronica dan Nabila yang masih berada di saluran video call tersebut.

"Kamu tidak merasa bosan, 'kan, di rumah?" tanya Veronica basa-basi kepada Nabila.

"Nggak, Kak. Cuma aku–"

Cerita Nabila terputus dikarenakan ada bunyi bell dari ruangan hotel Veronica dan wanita berlipstik merah itu langsung meminta Nabila menunggu. Ponsel Veronica dari tadi memang sudah diletakkan di atas sebuah meja, mengarah ke pintu kamar. Jadi, Nabila bisa melihat kakak madunya yang melangkah menuju ke arah pintu di sana.

Deg!

Ketika Veronica membuka pintu kamarnya, Nabila sontak terkejut bukan kepalang. Ia melihat seorang laki-laki langsung saja mengarahkan wajahnya ke arah Veronica hendak mencium bibir seraya memeluk pinggang istri Zack itu dengan sangat mesra. "Let's play again, Darling!"

.

Next

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 115 : Melahirkan Anak Kedua

    Nabila melirik sebentar ke arah Zack. Ia sama sekali tidak mau menyahuti. Wanita muda itu lalu menoleh ke arah Hana dan mengulurkan tangan sembari meringis kesakitan."Kamu nggak apa-apa, Nabila?" tanya Hana cemas seraya membantu memapah adiknya."Sakit, Kaak ...," rengek wanita muda itu sembari bangkit perlahan."Zayn ...." Tiba-tiba Zack tersadar akan putra kecilnya yang terlihat khawatir pada ibunya itu. Zayn menoleh ke arah ayahnya. Ia terlihat tengah mengingat-ingat. "Dad ... Daddy ...," ucapnya ketika ingatannya mulai terbuka. Zack tersenyum, kemudian memeluk putra kecilnya itu dengan perasaan membuncah dan penuh keharuan. Ia sangat merindu."Kaaak ...!" Tiba-tiba Nabila kembali merengek pada Hana.Zack menoleh ke arah Nabila dan pandangan matanya mengikuti pandangan wanita muda itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat air bercampur darah yang mengalir ke lantai."Nabila! Kita mesti ke UGD!" ujar Hana panik, "Zack, tolong panggil perawat!" suruhnya pada Zack."O–oke!" Zack den

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 114 : Max Kecelakaan di Tangerang

    "Pak, cepat ya!" seru Zack kepada supir mobil taksi yang ia tumpangi. Sungguh hatinya merasa gelisah karena sudah tiga hari ini—sejak ia sampai di LA dan bahkan sampai kembali ke Indonesia— handphone Nabila tidak bisa dihubungi. Ia yakin Nabila saat ini kembali menghindar darinya. Bahkan ia tahu dari Max, kalau wanita muda itu kini sudah tidak lagi berada di rumah mereka. "Baik, Mister. Saya usahakan!" jawab sang supir sembari memutar roda mobil, kemudian membawa kendaraan itu keluar dari area parkir airport. Arus lalulintas di jalanan terlihat ramai lancar.Tak berapa lama kemudian terdengar suara dering ponsel milik Zack. Pria itu lekas merogoh benda segi empat tersebut dari saku jaket kulitnya. Tertera nama Max di sana."Ya, Max! Aku sudah sampai di bandara Soetta dan sekarang lagi on the way pulang ke Bekasi," jelas Zack kepada sang sahabat."Oh, iya. Gimana? Nabila sudah bisa dihubungi?" tanya Max. Semenjak Zack tidak bisa menghubungi kontak sang istri, ia mengerahkan siapa saja

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 113 : Keberangkatan Mendadak

    "Gimana, sudah ada kabar?" Zack saat ini sedang dalam panggilan telepon dengan sahabatnya, Max. Tadi pria itu menghubungi Max untuk mencarikan chanel jet pribadi, agar ia bisa terbang menuju ke Amerika sesegera mungkin. Ia sangat khawatir akan kesehatan bayi kecilnya di rumah sakit."Oke, Bro. Sudah dapat, adikku selalu bisa diandalkan kalau soal ini," sahut Max dari seberang sana."Bagus. Aku sangat berterima kasih kepada kalian.""Jangan lebay!" Max mencandai Zack. "Ya sudah, kamu cepat ke bandara. Pilot sudah menuju ke sana.""Ok, Max. Thanks! Aku akan segera ke sana." Zack pun menutup teleponnya. "Gimana?" tanya Jennifer kepada putranya. Wanita tua itu jelas ingin sama-sama ikut ke Amerika."Sudah siap, Mom!" sahut Zack.Yasmin dan Surya sudah pulang ke rumahnya tadi. Mereka juga hendak bersiap-siap untuk berangkat dan melihat keadaan cucu kesayangan yang sedang sakit itu secara langsung.Zack terlihat memainkan ponselnya lagi. Ketika tersambung ...."Hallo, Pa. Jetnya sudah siap

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 112 : Membuka Semuanya

    Mendengar permintaan Nabila, Zack terpaku menatap nanar ke arah wanita muda itu. Tubuhnya terasa kaku seketika dan lidahnya pun kelu. Ia sudah mengira akan begini jadinya."Tidaaak ... tidak, Zack!" Yasmin menghambur ke arah menantunya sembari menangkupkan kedua telapak tangan di depan dada. Air matanya kini telah mengalir deras menganak sungai, "tolong kalian jangan bercerai ....""Yasmin!" Tiba-tiba terdengar selaan suara Jennifer memanggil besan wanitanya dari muka pintu.Sontak semua orang menoleh ke arah sumber suara. Zayn tidak lagi berada bersamanya karena ia telah meletakkan balita kecil yang telah tidur nyenyak tersebut di ranjang di kamarnya."Jangan pengaruhi putraku lagi. Kamu tidak lihat apa yang telah anakmu perbuat, heh?" ujar Jennifer dengan suara yang datar tetapi begitu penuh penekanan. Ia jelas marah dengan perselingkuhan Veronica.Surya hanya terdiam di sana. Ia mewajarkan jika Nabila dan Jennifer bersikap seperti itu. Apa yang dilakukan putri tunggalnya itu meman

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 111 : Meminta Ketegasan Zack

    "Di–di ... dia ...." Nabila tergagap di sana dengan wajah yang kini telah basah karena air mata. "Kamu kenapa, Nabila?" tanya Jennifer panik sembari meraih cucunya dan dengan cepat memegang bahu Nabila yang saat ini terlihat aneh. Nabila terlihat pucat dan bibirnya gemetar di sana. "I–itu ...." Dahi Jennifer berkerut kencang melihat ke arah ponsel yang dilirik oleh Nabila. Dengan cepat wanita tua itu meraih benda segi empat tersebut sambil menggoyang-goyangkan badannya berusaha menenangkan sang cucu yang merengek di gendongannya. Akhirnya Zayn tampak mulai tenang dan hendak kembali tidur di dekapan sang nenek.Nabila terduduk di ranjang Zayn dengan wajah yang masih pias. Ia tertunduk sembari menyusut kedua matanya yang basah. Wanita muda itu terlihat sangat shock.Sementara Jennifer, ia membuka ponsel Zack yang layarnya memang sudah berada di perpesanan WA. Dengan cepat ia memutar video yang ada di sana. Betapa terkejutnya Jennifer melihat apa yang ada di video tersebut. Kedua mata

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 110 : Kunjungan Surya dan Yasmin

    Hari ini Yasmin dan Surya mengunjungi rumah Zack juga Nabila. Mereka baru saja selesai makan malam bersama. Surya sudah diberitahukan oleh sang istri kalau sebenarnya Zayn bukanlah cucu mereka. Bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali.Akan tetapi, Surya memutuskan untuk bersikap bijak. Ia tidak mau mempermasalahkan hal itu. Zayn adalah putra dari Zack, menantunya. Itu cukup mengartikan kalau Zayn sama saja dengan cucunya sendiri.Setelah berkomunikasi dengan sang suami, Yasmin merasa lebih lega. Pandangan suaminya sedikit banyak ikut mempengaruhi pikirannya yang tadinya terasa kusut dan runyam. Selama ini ia tidak menyukai Nabila, karena dianggap sebagai duri dalam rumah tangga putrinya. Akan tetapi, ia tidak sanggup untuk membenci Zayn. Dirinya sudah telanjur sayang, bahkan ia merasa rindu untuk selalu bertemu balita kecil tersebut."Zayn tetaplah cucu kami," ucap Surya sembari tersenyum hangat kepada semua orang, "kami menyayangi Zayn sama seperti kepada Thomas," lanjutnya.Zack

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 109 : Thanks, Mom

    Zack pulang kerja cukup larut, pukul 22.05 WIB. Banyak hal yang mesti dia kerjakan tadi di kantor. Meskipun memang sebenarnya semua sudah selesai di pukul 20.00 tadi, tetapi pria itu memutuskan untuk lebih lama berada di tempat kerjanya. Hal itu karena ia merasa pikirannya sedang kalut dan tidak nyaman dengan keadaannya bersama sang istri keduanya saat ini.Ya, sejak Nabila marah kepadanya, pria itu selalu kepikiran. Ia khawatir kalau wanita muda itu kembali pergi darinya. Zack masuk ke dalam kamarnya. Kemudian ia membuka jas dan kemeja kerjanya, lalu meraih handuk, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah selesai mandi, pria itu keluar. Ia tertegun sebentar di ambang pintu kamar mandi, karena ternyata ada Nabila yang tengah duduk di pinggir tempat tidurnya sekarang."Mmm, Zack ... kamu mau langsung istirahat ya?" tanya Nabila tampak kikuk."Iya. Ada apa, Nabila?" tanya sang suami heran."Oh, ya udah. Aku juga mau tidur. Besok aja," ujar Nabila sembari ban

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 108 : Penjelasan Jennifer

    "Ada apa kalian ini?" tanya Jennifer ketika menyadari kalau sepasang suami-istri di hadapannya tidak saling bicara satu sama lain. Hanya Zack yang tadi ia lihat mencoba mendekati sang istri ketika Nabila menyiapkan sarapan. Namun, wanita muda itu terlihat menghindar dan tidak mau menyahuti sang suami. Itu membuat Jennifer heran.Nabila masih diam sembari mengunyah makanannya dan juga membantu Zayn makan di tempatnya. Sementara Zack hanya melirik ke arah wanita muda itu."Nabila sudah tahu soal Zayn, Mom," jawab Zack datar, tetapi hatinya diselimuti rasa bersalah."Oh, jadi kamu sudah bicara?" tanya Jennifer memastikan, "bagus kalau begitu. Bukannya Nabila memang sudah dari dulu menganggap Zayn sebagai anak sendiri?""Tapi kenapa baru memberitahuku sekarang, Mom? Aku nggak terima selama ini Zack membohongiku sampai lebih dari dua tahun," sahut Nabila tidak terima."Nabila, maafkan aku ...," ucap Zack untuk ke sekian kalinya. Nabila mendengkus tak suka. Lantas ia bangkit berdiri, lalu

  • Skandal Cinta Surrogate Mother    Bab 107 : Nabila Marah

    "Itu ...? Itu apa?" tuntut Nabila dengan raut penasaran.Zack mendekat dan duduk di samping Nabila. Ia meraih telapak tangan sang istri dengan degup jantung yang tidak keruan. "Nabila, sebenarnya ...."Wanita muda di hadapan Zack itu bersiap menyimak apa yang akan di sampaikan oleh sang suami. Sentuhan dari sang suami membuat darahnya sedikit berdesir hangat karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu dan melakukan kontak fisik, tetapi dirinya berusaha mengabaikan rasa itu. Dengan melihat gelagat Zack yang mencurigakan seperti ini, Nabila merasa cemas dan muncul ketakutan tersendiri di lubuk hatinya. "Sebenarnya apa? Zack, kamu jangan buat aku khawatir!" tegas Nabila yang kini terlihat mulai kesal."Nabila, Zayn itu ... dia sebenarnya adalah anak kamu," jawab Zack dengan suara lirih, tetapi cukup jelas terdengar oleh telinga Nabila.Wanita muda di hadapan Zack mendengkus dan tertawa kecil. Ia heran dengan perkataan sang suami. "Zayn memang anakku!" serunya. Di dalam hatinya curiga ka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status