"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
Daniel yang sedang bersantai di kantornya tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan seorang gadis cantik bermata biru dari wajahnya saja Daniel mengetahui kalau gadis itu terlihat terlihat sedang marah akan tetapi ia sendiri tidak mengetahui kesalahan apa yang telah ia perbuat sampai membuat gadis yang sedang berdiri di depan meja kerjanya itu marah besar. “Apa kau tidak punya sopan santun? Setidaknya kau harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke ruanganku.” Gadis itu langsung melempar selembaran kertas yang sejak tadi dibawanya itu ke wajah Daniel. “Aku datang ke sini bukan untuk bersopan santun seperti yang kau inginkan. Tuan Myers. Kau adalah seorang pengusaha berengsek yang tidak punya hati sehingga kau tidak pantas untuk mendapatkan penghormatan dariku.” ‘’Apa? Coba ulangi lagi kata-katamu.” “Selain angkuh, sombong dan berengsek ternyata kau juga tuli rupanya. Aku paling benci dengan orang jahat sepertimu seharusnya kau ditendang ke neraka, dasar berengsek!! Jangan mentang-mentang
Bab 2. "Lepaskan tanganku, sakit! Kamu mau bawa aku ke mana?!" Alice meronta-ronta dan terus mencoba memberontak saat pergelangan tangannya dicengkeram erat oleh Daniel Myers. Ting! Pintu lift terbuka dan di dalamnya terdapat beberapa karyawan yang saat ini sedang menatap ke arah Daniel dan juga Alice, bahkan beberapa pasang mata karyawan saat ini sedang tertuju ke arah tangan Daniel yang tengah menggenggam pergelangan tangan Alice dan kejadian ini membuat para karyawan itu menjadi canggung. "Apa kalian sedang menonton drama?! Cepat, keluar kalian semua dari lift!" Daniel menatap semua karyawannya dengan tatapan iblis sehingga tidak ada satu orang pun karyawan yang berani menolak perintah sang boss dan setelah semua orang keluar dari lift, Daniel langsung menyeret Alice masuk ke dalam lift. "Sebenarnya kau mau membawaku ke mana?! Tanganku sakit sekali bisakah kau melepaskan tanganku sebentar saja," pinta Alice dengan wajah memelas. "Apa kau amnesia?! Bukannya kamu sendiri yang me
"Bayarlah semua hutang-hutangmu dengan menggunakan tubuhmu dan selain itu aku akan memberikan semua yang kau minta, itu adalah penawaran dariku yang kau bisa lakukan untuk melunasi biaya perbaikan mobilku." ucap Daniel. "Penawaran katamu?! Ini adalah alasan kenapa aku sangat membenci orang kaya sepertimu, selain kalian itu sombong, gila, tidak punya hati, kejam, semua orang kaya itu tidak punya otak," kritik Alice. ''Terima kasih atas pujiannya," ucap Daniel datar. "Aku sedang menghinamu bukan memujimu," timpal Alice. "Tiga hari, kuberi kau waktu untuk berpikir, jika dalam waktu 3 hari kau berubah pikiran langsung saja hubungi nomer ponselku. Setelah kau menyetujui semua syaratku maka aku akan memberimu surat kontrak yang bisa kau tandatangani dan otomatis semua utangmu kuanggap lu—" "Tidak perlu! Langsung saja kau hubungi polisi dan masukkan aku ke dalam penjara sehingga aku bisa mendekam di dalam sel penjara selama bertahun-tahun, aku rasa itu adalah sebuah keputusan yang terbai
"Aku tahu kau pasti akan datang menemuiku," ucap Daniel seraya menyandarkan punggungnya ke kursi. "Jangan banyak bicara, cepat berikan surat perjanjian yang harus aku tandatangani dan segera berikan perintah kepada semua anak buahmu untuk segera pergi dari apartemen MYS," ujar Alice datar. Daniel menatap sejenak wajah putih mulus Alice tanpa berkedip. Oke ... karena aku juga tidak mempunyai banyak waktu untuk disia-siakan lebih baik kita segera mulai saja." Daniel memencet tombol intercom. "Cepat datang ke ruanganku sekarang juga dengan membawa surat perjanjian yang aku minta," perintahnya. "Baik, sekarang juga saya datang ke ruangan bapak." Daniel mengakhiri panggilan intercom dan kembali menatap Alice yang masih berdiri mematung di hadapannya seraya menundukkan kepalanya sampai ada seorang pria bertubuh tinggi dan memakai setelan jas berwarna hitam memasuki ruang Daniel dengan membawa sebuah tas warna hitam. "Duduklah dan jangan bersikap seolah-olah aku ini adalah orang yang in
"Aku datang ke sini untuk memperkenalkanmu kepada calon istriku yang bernama Alice Morgan," tegas Daniel. "Kau sudah gila, Daniel! Apa kau ingin aku percaya kalau pelacur yang kau bawa adalah calon istrimu? Aku adalah istri sahmu dan selamanya akan tetap menjadi istrimu," hardik Helena. Di saat suasana menjadi semakin tegang karena perdebatan Helena dan Daniel, Alice malah dengan santainya duduk di kursi yang seharusnya menjadi tempat duduk Daniel. Helena pun semakin murka saat melihat Alice mengambil tempat duduk yang dikhususkan untuk Daniel, sepertinya Alice sedang berusaha mendalami perannya menjadi wanita perebut suami orang karena raut wajahnya terlihat begitu santai menanggapi percekcokan suami istri yang sudah lama rumah tangga mereka tidak berjalan dengan harmonis. "Hei, kau pelacur sialan! Siapa yang menyuruhmu duduk di kursi yang aku sudah persiapkan khusus untuk suamiku!" Helena menunjuk wajah Alice menggunakan jari telunjuknya. "Maafkan aku, kakiku terasa sangat sakit