Share

Bab 5. Pindah Ke Neraka.

Penulis: Vee_nue
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-23 09:47:58

"Aku datang ke sini untuk memperkenalkanmu kepada calon istriku yang bernama Alice Morgan," tegas Daniel.

"Kau sudah gila, Daniel! Apa kau ingin aku percaya kalau pelacur yang kau bawa adalah calon istrimu? Aku adalah istri sahmu dan selamanya akan tetap menjadi istrimu," hardik Helena.

Di saat suasana menjadi semakin tegang karena perdebatan Helena dan Daniel, Alice malah dengan santainya duduk di kursi yang seharusnya menjadi tempat duduk Daniel. Helena pun semakin murka saat melihat Alice mengambil tempat duduk yang dikhususkan untuk Daniel, sepertinya Alice sedang berusaha mendalami perannya menjadi wanita perebut suami orang karena raut wajahnya terlihat begitu santai menanggapi percekcokan suami istri yang sudah lama rumah tangga mereka tidak berjalan dengan harmonis.

"Hei, kau pelacur sialan! Siapa yang menyuruhmu duduk di kursi yang aku sudah persiapkan khusus untuk suamiku!" Helena menunjuk wajah Alice menggunakan jari telunjuknya.

"Maafkan aku, kakiku terasa sangat sakit makanya aku duduk saja di kursi kosong ini. Lagipula di kursi ini tidak ada tertulis nama Daniel, jadi aku bebas duduk di sini, bukan?" Alice menjawab pertanyaan Helena dengan santainya.

"Dasar pelacur sialan!" Helena berteriak mengumpat Alice.

"Tutup mulutmu, Helena! Aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun menghina atau berbicara kotor kepada calon istriku, apa kau mengerti?!" Daniel tak kalah sengit membalas perkataan istrinya.

Tatapan mata kemarahan Helena kini beralih menatap Daniel. "Jadi ini tipuan kotor yang kau mainkan untuk menyakitiku, kalau kau melakukan ini semua hanya untuk membuatku setuju bercerai darimu, kau salah besar, Daniel. Aku akan pertegas kembali ucapanku, sampai matipun aku tidak akan pernah mau bercerai darimu! Aku akan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan pernikahan kita," tegasnya.

Daniel menghela napas panjang. "Aku tahu ... tapi aku juga ingin mengatakan sesuatu kepadamu, sekuat apa pun kau ingin menggenggamku pada akhirnya aku tetap akan lepas dari genggamanmu dan sekeras apa pun kau ingin mempertahankan pernikahan kita, tapi kalau sudah tidak ada lagi keharmonisan di dalamnya pernikahan kita tetap akan hancur. Sebaiknya kau menyerah saja karena mulai hari ini aku tidak akan pernah pulang ke bangunan dingin yang selama ini kau sebut rumah, mulai hari ini aku akan pindah ke mansion lamaku dan tinggal bersama dengan Alice di sana."

"Apa kalian akan tetap bertengkar sambil berdiri seperti ini? Coba lihat di sana, ada banyak mata pasang mata yang sedang melihat pertengkaran kalian berdua. Dan kau, apa kau akan terus memaksa Daniel untuk tetep tinggal bersamamu meski dia sudah tidak lagi mencintaimu? Sebagai seorang istri yang gagal, selain kau sangat egois rupanya kau juga seorang wanita yang sangat egois, Nyonya Helena Myers. Oh, salah. Bukankah sebentar lagi kau sudah tidak menyandang nama Myers lagi, 'kan?" Alice yang sejak tadi hanya duduk diam kini malah berani bersuara mengkritik Helena.

"DASAR PELACUR SIALAN! PERGI SAJA KAU KE NERAKA!"

Mata Helena memerah menahan tangis, namun, bukan Helena namanya kalau ia hanya diam begitu saja menahan hinaan serta rasa sakit hati yang disebabkan oleh Daniel dan Alice. Helena langsung menyambar gelas air putih yang masih terisi penuh lalu menyiramnya ke wajah Alice. Tak hanya menyiram Alice, Helena berjalan maju mendekati Alice akan tetapi Daniel langsung berjalan maju menghadang Helena agar istrinya itu tidak menyerang Alice.

"Cepat minggir! Jangan menghalangi jalanku, Daniel! Aku akan merobek mulut pelacur sialan itu dan akan kuberi dia pelajaran agar tidak seenaknya berkata buruk tentangku atau pernikahanku," bentak Helena seraya terus memberontak mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Daniel.

"HENTIKAN HELENA! Aku tidak akan pernah membiarkanmu menyakiti Alice atau kau akan menanggung akibatnya kalau kau berani menyakiti calon istriku," sengit Daniel.

"Aku istrimu, Daniel! Aku adalah istrimu dan bukan pelacur itu! Seharusnya kau membela dan berpihak kepadaku bukannya malah membela pelacur sialan itu," teriak Helena seperti orang kesetanan.

Tatapan Daniel kini tertuju ke arah beberapa waiter dan pegawai hotel yang sedang menonton perkelahian Danile dan Helena. "Apa kalian cuma bisa menonton saja, hah?! Cepat panggil orang untuk membawa Nyonya Helena pergi dari sini," perintahnya kepada pegawai hotel.

"Kau memang istri yang dipilihkan oleh keluargaku, tapi selama ini aku tidak pernah mencintaimu, Helena. Selama lima tahun ini aku tidak pernah merasa sedikit pun kebahagiaan karena yang kau nikahi selama ini hanyalah ragaku, sedangkan hatiku selama ini terasa sangat kosong," ungkap Daniel.

"Berikan aku satu kesempatan, berikan aku waktu satu minggu, bersikap baiklah kepadaku dan aku pasti akan segera hamil. Aku pasti bisa memberimu seorang anak asalkan kau bersikap baik kepadaku," pinta Helena memelas.

Beberapa pengawal Daniel akhirnya datang, mereka kini sedang berdiri dalam jaraHelena bersiap untuk menerima perintah dari Daniel.

"Tidak akan ada kesempatan lagi, Helena. Lima tahun adalah waktu yang cukup lama bagiku dan kau tidak bisa membuktikan apa pun," putus Daniel.

"Cepat bawa nyonya Helena pulang ke rumah dan pastikan ia tetap berada di dalam rumah," perintah Daniel kepada pengawalnya.

"Baik, Tuan Daniel."

Para pengawal pun akhirnya membawa pergi Helena yang menangis meraung-raung memanggil nama suami yang sangat ia cintai, namun, Daniel sama sekali tidak perduli dengan tangis serta jeritan putus asa Helena sebab jantung Daniel tidak pernah sama sekali berdebar saat berada di dekat Helena.

"Kau adalah lelaki yang sangat kejam dan tidak punya hati," ujar Alice.

"Aku tahu," timpal Daniel.

"Ayo kita pergi dari sini," ajak Daniel.

"Pergi ke mana?" tanya Alice datar.

"Ke rumah barumu," jawab Daniel seraya berjalan pergi.

*****

Beberapa saat kemudian .…

Mobil mewah Daniel berhenti tepat di depan sebuah mansion mewah lamanya yang ia tinggali sebelum menikah dengan Helena. Daniel langsung turun dari mobil diikuti Alice dari belakang, lelaki itu berjalan masuk ke dalam mansion dengan mata yang berbinar.

"Akhirnya aku bisa kembali ke rumah lamaku," ucap Daniel.

"Selamat untukmu dan bisakah kau antarkan aku pulang ke apartemenku?"

"Siapa yang bilang kalau kau akan pulang ke apartemenmu? Mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku dan itu sudah tertulis di surat perjanjian," sahut Daniel.

"Tinggal bersamamu? Aku pikir kau tadi hanya bercanda," pekik Alice.

Daniel berjalan mendekati Alice. "Aku tidak pernah bercanda dengan semua ucapanku, termasuk ucapanku tentang menikahimu. Aku ingin seorang anak yang akan kujadikan sebagai pewaris kekakayaanku dan aku rasa kau adalah wanita yang tepat untuk melahirkan calon anakku."

Bersambung.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 191. HoneyMoon Bersama (Tamat)

    "Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 190. Pernikahan Mark dan Mia.

    "Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 189. Jane Hamil??

    "Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 188. Undangan Pernikahan Yang Membuat Heboh.

    "Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 187. Kelahiran Prematur?

    "YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T

  • Skandal Pernikahan Sang CEO   Bab 186. Baby Girl or Baby Boy?

    "Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status