Share

Pemerasan

Pelan-pelan aku memberanikan diri berjalan mendekati jendela, untuk memastikan apa yang kulihat tadi. 

Berkali-kali tenggorokanku bergerak naik turun karena menelan saliva. Kutekan saklar, untuk menyalakan lampu ruang tamu. 

Aku berusaha mengumpulkan keberanian untuk mendekati jendela. Sedikit lagi tanganku sampai untuk menyentuh korden maroon bercorak bunga-bunga itu. 

Praaanggg  ….

"Allahu Akbar!"

Bu Asih! Bu Asih! Aku berlari menuju kamar Bu Asih dan mengetuk pintunya. Keringat

Aisyah J. Yanty

Jangan lupa vote, komentar dan ulasannya yaa🥳

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status