Share

Tawaran Mendadak Kevin

Penulis: Sigma Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 22:39:23

“Apa! Hmm, ini sungguh di luar dugaanku. Namun, sekarang aku mengerti apa yang terjadi di sini. Lukman, sepertinya ingin bermain-main denganku,” Kevin menatap Deviana curiga, karena wanita itu terlihat gelisah di tempatnya duduk.

“Ada apa denganmu? Kenapa kamu terlihat seperti kepanasan, padahal ruangan ini dingin,” tanya Kevin.

Deviana menjadi semakin gugup di bawah tatapan curiga dan menyelidik Kevin. “Oh! Sa-saya hanya terkejut saja. Mendengar Anda tidur dengan istri dari pegawai Anda sendiri.”

“Angkat kepalamu saat berbicara dengan saya! Kamu boleh keluar dari ruangan saya dan ingat kalau ada berita yang tersebar. Maka dapat dipastikan kamulah pelakunya,” peringat Kevin.

Deviana menarik nafas lega, bergegas ia bangkit dari duduknya. “Saya berjanji akan tutup mulut, Tuan! Permisi.”

Setelah sekretarisnya keluar dari ruang kerja tersebut, Kevin memerintahkan kepada ahli ITnya untuk melanjutkan memberikan informasi apa yang ia ketahui.

“Saya berhasil mendapatkan rekaman kamera pengaman di hotel tempat Anda menginap, Bos. Dari situ terlihat kalau wanita itu dibantu oleh seorang pria membawa Anda masuk kamar hotel. Hanya saja sayang sekali wajah pria itu tidak dapat dikenali. Karena ia membelakangi kamera  dan juga memakai topi,” terang ahli IT itu.

Senyum sinis tersungging di sudut bibir Kevin. Dengan dingin ia mengatakan kalau dirinya dapat menduga pria yang bersama wanita itu adalah Lukman. 

Merasa cukup mendapatkan informasi dari ahli ITnya, Kevin memerintahkan kepada pria itu untuk keluar dari ruang kerjanya.

Begitu ia sudah sendiri Kevin membuka map yang tadi diletakannya ahli IT di atas mejanya. Diambilnya potret wanita yang ada dalam map tersebut. 

‘Wanita itu cantik juga. Dan sialnya ia sudah berani mempermainkan diriku. Apakah ia bekerja sama dengan Lukman untuk menjebakku? Mereka berdua pasangan suami istri yang cocok sama-sama penjahat. Lihat saja nanti balasan apa yang akan kuberikan kepada mereka.’ Kevin memasukan potret itu ke laci meja kerjanya.

Diambilnya ponsel yang ada di atas meja untuk menghubungi asisten yang baru saja ia pecat. ‘Halo. Lukman! Aku punya penawaran untukmu.’

Lukman yang sedang mengemudi menjadi terkejut saat mendapat panggilan telepon dari Kevin. Dengan rasa penasaran ia pun mengangkat panggilan telepon tersebut.

‘Wah! Baru saja kau memecatku dan sekarang kau sudah menghubungiku. Apakah kau merindukan diriku dan tidak bisa menemukan asisten yang baik, sepertiku,’ sahut Lukman dengan sombongnya.

Kevin menyimpan umpatan yang hendak terlontar dari bibirnya. Ia harus bermain cerdik dengan pria licik seperti Lukman. ‘Datanglah ke kantor. Aku akan mengatakannya kepadamu begitu kau berada di sini.’

Lukman menatap layar ponselnya untuk memastikan kalau nomor yang menghubunginya memang Kevin. Rasa curiga bercampur penasaran dengan alasan Kevin memanggilnya datang ke kantor pria itu. Membuat ia menyetujui untuk datang.

Beberapa menit berselang, Lukman sudah sampai di perusahaan milik Kevin. Pada saat melewati meja kerja sekretaris Kevin, wanita itu terlihat terkejut.

“Kenapa kau datang ke sini? Bukankah kau sudah dipecat bos?” tanya sekretaris itu dengan suara tertahan.

Lukman berhenti berjalan dengan santai ia berkata, “Bos memanggilku, sepertinya ia tidak bisa jauh dariku.”

Dikedipkannya sebelah mata menggoda sekretaris itu. Ia pun kembali berjalan menuju pintu ruang kerja Kevin. 

Di dalam ruang kerjanya, melalui kamera pengaman Kevin dapat melihat kedatangan Lukman dan interaksi yang terjadi antara ia dengan sekretarisnya.

‘Apakah Lukman memiliki hubungan dengan sekretarisku? Mengapa tingkah keduanya terlihat mencurigakan,’ batin Kevin.

Ia mempersilakan kepada Lukman masuk ruang kerjanya dan duduk. Dipandanginya Lukman yang terlihat bahagia.

“Wah, kau tidak sendirian, Bos! Apakah takut denganku sampai membawa serta pengacaramu?” sindir Lukman.

Kevin tidak terpengaruh sama sekali, ia tetap bersikap tenang. “Aku menawarkan kepadamu untuk kembali bekerja sebagai asistenku. Namun, ada syaratnya.”

Lukman mengerutkan kening, ia tidak percaya dirinya akan menjadi asisten pria itu lagi. Dengan penasaran ia pun bertanya, “Apa syaratnya?”

“Kau akan ikut denganku dalam proyek pembangunan taman hiburan lengkap dengan fasilitas hotel. Yang terletak di pulau Kalimantan. Dan kau harus membawa serta keluargamu karena kita akan berada lama di sana.” Kevin mengamati wajah Lukman yang terlihat terkejut.

Dalam hati Lukman bertanya apakah Kevin mengetahui identitas wanita yang sudah tidur dengannya. Hingga ia mengajukan penawaran seperti itu kepadanya.

“Mengapa saya harus membawa serta istri saya? Bukankah Anda di sana tanpa pendamping? Saya tidak ingin membuat Anda cemburu karena melihat saya di saat libur mesra dengan istri saya,” sahut Lukman.

Senyum tipis terbit di sudut bibir Kevin. “Kenapa aku harus cemburu? Karena aku akan membawa serta sekretarisku dan ia bisa menjadi penemanku selama berada di lokasi proyek.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Akhir Kisah Lukman dan Sasha

    Sasha langsung bangkit dari tempatnya duduk. Ia berjalan menghampiri kedua orang tua Lukman. Berlutut di hadapan wanita yang masih berstatus sebagai ibu mertuanya. Sasha meraih jemari wanita itu. “I-ibu saya datang untuk meminta maaf atas semua kesalahan. Sa-saya memutuskan untuk bercerai dengan mas Lukman.”Ibu Lukman berdiri terpaku, ia berjalan mundur menjauhi Sasha. “A-apakah kau berselingkuh dari putraku dan membuatnya melakukan kegilaan? Hingga ia dikejar-kejar polisi. Itu semua pasti karenamu, bukan?”Sasha menggelengkan kepala menyangkal apa yang dikatakan oleh ibu Lukman. “Bu-bukan begitu kejadiannya. Mas Lukman yang memaksaku tidur dengan bosya, agar ia tidak masuk penjara. Aku tidak tau siapa ayah dari anak yang sedang kukandung.”Air mata Sasha jatuh membasahi wajahnya mengalir dengan derasnya. Perasaan malu menghinggapi perasaan Sasha, karena ia harus berkata jujur kepada kedua mertuanya. Hubungan mereka yang memang tidak pernah baik akan menjadi semakin buruk saja.Tanga

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kunjungan Sasha ke Rumah Orang Tua Lukman

    Sasha mendongak memandangi Kevin, ekspresi wajahnya terlihat terkejut. “Kau sudah bertemu dengannya? Apakah ia mau melakukannya?”Jemari Kevin meremas lembut jemari Sasha. “Iya menyetujuinya. Kau akan terbebas dari pernikahanmu dengan Lukman, begitu kau sudah melahirkan.”Senyum tersungging di bibir Sasha. Rasa bahagia menyelimuti hatinya. Bayangan akan terbebas dari ikatan pernikahan yang sudah tidak sehat lagi untuk mereka berdua.Dalam hati Kevin menggumam, “Harga dari kebebasan Sasha, aku harus membatalkan tuntutan hukumku kepada pria itu.”Kevin keluar dari kamarnya, begitu dilihatnya Sasha tertidur. Ia membiarkan tunangannya itu untuk beristirahat. Kevin memasuki ruang kerjanya untuk menghubungi pengacaranya.Bunyi pintu yang diketuk menyadarkan Kevin dari pekerjaannya. Ia kepada pekerjanya itu untuk masuk. Ternyata itu adalah Sasha.“Kau sudah bangun rupanya.” Kevin memberikan kode kepada Sasha untuk duduk di depan meja kerjanya. “Wajahmu terlihat serius, apakah ada yang ingin

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Ditemukan

    “Saya akan pergi dan tidak akan kembali ke kantor. Kamu batalkan semua janji saya untuk sisa hari ini.” Kevin berjalan menuju lift.Begitu keluar dari pintu perusahaan, sopir pribadinya langsung membukakan pintu mobil bagian penumpang. Kevin duduk di kursinya dengan perasaan yang tidak nyaman. Dicobanya untuk menghubungi Sasha, tetapi panggilan telepon darinya tidak juga diangkat. Pesannya pun, bahkan tidak diangkat oleh Sasha.‘Apakah Sasha marah kepadaku, hingga ia menolak untuk mengangkat telepon, serta membalas pesanku,’ batin Kevin.Kevin meminta kepada sopirnya untuk mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Hingga dalam waktu satu jam yang seharusnya ditempuh dua jam. Ia sudah berada di depan pintu gerbang rumahnya.“Berhenti, pak!” perintah Kevin kepada sopirnya.Setelah mobil berhenti Kevin menurunkan kaca mobil, ia memanggil petugas keamanan yang berjaga untuk mendekat.“Sekarang di mana, tunangan saya itu? Ia kamu suruh masuk, bukan?” tanya Kevin dingin.Sontak saja wajah

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Diabaikan

    Lukman meraih Devinna kepelukannya. “Maafkan aku Sayang! Tinggallah di sini. Aku akan menghubungi pak Kevin untuk mencari tau di mana Sasha berada, agar bisa bicara dan membereskan pernikahan kami.”Devinna memasang wajah cemberut, ia masih marah dan sedih. Karena berfikir Lukman tidak sayang dan peduli kepadanya.“Kalau kau cemberut seperti itu. Wajahmu justru terlihat cantik sekali,” goda Lukman.Senyum pun mengembang di wajah Devinna. Ia merangkulkan kedua lengannya di leher Lukman dan memberikan ciuman di wajah, serta bibir kekasihnya itu. “Jangan abaikan aku! Kita menghadapi masalah ini bersama-sama.”***Sudah satu minggu Sasha berada di panti asuhan tempatnya dibesarkan. Ia merasakan kerinduan yang mendalam kepada Kevin. Pria itu menepati janjinya tidak menghubungi atau datang melihat dirinya.‘Kevin benar-benar marah kepadaku. Aku merindukannya apa yang harus kulakukan untuk membuatnya datang kepadaku? Apa aku yang menyusul Kevin,’ batin Sasha.Suara ketukan di pintu kamarnya

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Perpecahan Antara Lukman dan Devinna

    Plak!Sebuah tamparan mendarat di wajah Lukman. Ayahnya menatap berang putra semata tunggalnya itu. “Kamu berani melawan kami orang tuamu hanya karena wanita itu! Kamu bahkan mengkhianati kesucian pernikahanmu dengan Sasha. Wanita yang kami tolak menjadi istrimu, tetapi kau tetap bersikeras menjadikannya istri.”Devinna membelalakkan matanya, ia tidak mengetahui akan hal itu. Dirinya selama ini mengira Sasha menantu pilihan dan kesayangan orang tua Lukman.“Kami merasa setuju, kalau Sasha meminta bercerai darimu. Kamu suami yang tidak bisa menjadi seorang kepala keluarga. Kamu sudah membuat kecewa banyak orang. Selesaikan masalahmu sendiri dan jangan datang kepada kami, kalau wanita ular yang bersamamu mencampakkanmu di saat kau tidak punya apa-apa!” berang ayah Lukman.Ibu Lukman hanya bisa menangis dengan wajah yang menyiratkan kesedihan bercampur kecewa. Tidak ada kata-kata yang sanggup keluar dari bibirnya. Ia merasakan sakitnya, karena putranya telah mencorang nama baik keluarga.

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Lukman Bertemu Kedua Orang tuanya

    Devinna memandangi kepergian Kevin sampai pria itu menghilang dari balik pintu. Barulah ia berbalik meliihat kepada Lukman. “Katakan kepadaku tadi kenapa kau terlihat ragu dan sedih untuk menyetujui menyeraikan Sasha? Aakah kau masih mencintai wanita itu? Kau menyakitiku!”Lukman yang masih bingung dengan perasaannya memandangi Devinna. Ekspresi wajahnya terlihat sedih. “Aku sudah mengecewakanmu dan membuat kau terluka, bukan? Aku memang pria yang tidak bertanggung jawab. Karena tidak hanya kau saja yang terluka karenaku, tetapi juga Sasha!”Devinna membuka mulut hendak membentak Lukman. Yang masih saja membawa nama Sasha dengan penuh cinta. Akan tetapi begitu dilihatnya ekspresi pria itu yang terlihat datar, serta tatapan mata hampa. Membuatnya terdiam, ia tidak siap melihat kehancuran di wajah pria yang dicintainya,“Aku belum sepenuhnya menjadi wanita yang kau cintai, bukan? Akan selalu ada Sasha di hatimu. Apalah artinya diriku ini wanita jahat yang merebut seorang suami dari istr

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Menemukan Lukman dan Devinna

    Lukman memberikan kode kepada Devinna untuk tetap di tempatnya. Dirinyalah yang akan melihat siapa yang datang. Alangkah terkejutnya Lukman melihat siapa yang datang begitu pintu dibukanya. “Pak Kevin! Apa yang Bapak lakukan di sini?”Kevin memberikan senyum sinis kepada Lukman. Ia berdiri dengan tangan terlipat di dada, serta tatapan mata yang membuat Lukman gemetar.“Apakah kau akan mempersilakan kepadaku untuk masuk atau kita berbicara di luar saja?” tanya Kevin dingin.Lukman melirik ke dalam kamar di mana Devinna terlihat penasaran. Tidak ada yang salah, kalau mereka berbicara di dalam. Mereka tidak akan menarik perhatian orang lain, yang bisa saja menjadi tertarik dan dapat mengenali mereka semua. Itu jelas tidak baik bagi dirinya dan Devinna yang sedang dalam pelarian.“Tentu saja! Mari kita berbicara di dalam, silakan masuk.” Lukman membuka lebar pintu kamarnya.Devinna membelalakkan matanya begitu melihat siapa yang datang. “Pak Kevin! Bagaimana Bapak bisa menemukan kami?”“H

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Pendinginan

    Sasha terpaku di tempatnya berdiri, ia sama sekali tidak menduga reaksi Kevin akan seperti itu. “Mas Kevin mau kemana?”Sasha akan membiasakan dirinya untuk memanggil Kevin dengan panggilan, Mas. Karena pria itu sekarang adalah tunangannya.Kevin tidak menoleh ke belakang, ia terlalu marah untuk dapat dibujuk dengan permintaan maaf dari Sasha. Ia cemburu, karena dari kalimat yang diucapkan Sasha tadi secara tersirat ia masih mencintai Lukman.Duduk di balik kemudinya, Kevin menggenggam dengan erat kemudi di tangannya. “Brengsek! Kenapa aku merasa diriku masih harus bersaing dengan Lukman? Kalau Sasha memang masih mencintai suaminya itu aku tidak akan memaksanya.’Dinyalakannya mesin mobil dengan kecepatan tinggi untuk meluapkan emosinya. Ia akan meninggalkan Sasha di sana dan tidak peduli apakah wanita itu akan datang kepadanya atau tidak. Ia sudah bosan dengan sikap labil Sasha.***Sasha menangis dipelukan ibu panti. Ia merasa sedih dan terluka, Kevin marah karena dirinya. Ia tau pr

  • Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku   Kejutan Kevin untuk Sasha

    Kevin menyentuhkan keningnya dengan kening Sasha. Senyum mengembang di wajahnya dan itu dapat dirasakan oleh Sasha. “Kamu terlalu banyak menonton berita kriiminal dan drama. Aku tidak akan melakukan hal yang jahat kepada wanita yang kucintai.”Tangan Kevin terulur melepaskan sabuk pengaman yang dipakai Sasha kemudian ia membuka pintu mobi, lalu keluar dari sana. Tangannya terulur memegang tangan Sasha membantunya untuk turun dari mobil tersebut.“Hati-hati! Tundukkan kepalamu, biar tidak terbentur pintu mobil,” peringat Kevin.“Kalau aku sampai terbentur atau jatuh itu salah siapa? Kenapa juga mataku mesti di tutup? Apa yang begitu rahasia?” ketus Sasha.Kevin tertawa kecil mendengar Sasha yang marah. Ia mengacak rambut wanita itu yang tentu saja tidak dapat membalasnya.Berdiri di belakang punggung Sasha, Kevin membantu tunangannya itu memasuki sebuah bangunan sederhana. Ia memberikan kode kepada tuan rumah yang menyambut kedatangan mereka untuk menutup mulut, tidak bersuara. Dan mer

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status