Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku

Skandal Satu Malam dengan Bos Suamiku

last updateLast Updated : 2025-05-17
By:  Sigma RainCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
106Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi menyelamatkan suaminya dari jeruji besi, Sasha terpaksa tidur dengan bos suaminya untuk menciptakan skandal. Sasha pikir, semua akan berhenti dalam satu malam. Namun, Kevin—bos suaminya—marah besar saat mengetahui bahwa ia telah dijebak hingga tidur bersama istri dari pria yang melakukan penggelapan dana di perusahaannya. Kevin bermaksud membalas apa yang telah dilakukan oleh Sasha dan suaminya. Akan tetapi, pembalasan itu justru membawa mereka ke dalam hubungan penuh tantangan yang menegangkan dan gairah yang membara. Mampukah mereka menghadapi segala risiko yang ada?

View More

Chapter 1

Bujukan Lukman

“Kamu harus tidur dengan bosku agar aku tidak masuk penjara, Sha!” 

Sasha tersentak, sepasang mata indahnya membelalak dengan bibir terbuka mendengar ucapan suaminya.

Sontak ia mendorong Lukman menjauh sambil menggelengkan kepala. 

“Apa kamu sudah gila, Mas? Bagaimana mungkin kamu meminta istrimu sendiri untuk tidur dengan pria lain?!” sentak Sasha dengan suara bergetar. “Apa kamu tidak memikirkan perasaanku? Aku tidak mau melakukannya!”

Lukman berjalan mendekati Sasha, lalu memeluk istrinya dengan erat. “Sayang, apa kamu pikir hatiku tidak hancur dengan permohonanku ini?” tanyanya. “Tapi kita tidak punya pilihan lain, Sha. Apa kamu tega membiarkanku masuk penjara?”

Sejenak, Sasha tidak mengatakan apapun. Air mata jatuh membasahi pipinya. “Lalu kamu tega menjadikanku tumbal?”

Lukman melepas pelukannya dan menatap istrinya dengan lembut. “Tidak begitu, Sayang. Aku tahu kamu mencintaiku begitu besar. Begitupun dengan diriku.”

 

“Lantas kenapa kamu memintaku untuk tidur dengan bosmu?”

“Sha, apa kamu lupa bagaimana aku rela berkorban dengan menjadikanmu istri?”

Sasha seketika terdiam mendengar ucapan suaminya. Ia tahu, Lukman mengorbankan banyak hal dengan menikahinya, salah satunya keluarganya. Orang tua Lukman tidak merestui hubungan mereka karena dirinya berasal dari panti asuhan.

Mengingat itu membuat hati Sasha berdesir sakit. Lukman diusir dari rumah dan dicoret sebagai ahli waris karena nekat menikahinya, hingga sekarang hubungan Lukman dengan kedua orang tuanya masih renggang.

“Aku tahu, tapi ini ide yang gila, Mas! Apakah tidak ada jalan keluar yang lain? Kamu bisa meminta kepada bosmu untuk mengganti kerugiannya secara bertahap, bukan?” tolak Sasha secara halus.

Semua masalah ini bermula karena Lukman melakukan manipulasi data keuangan. Yang membuat perusahaan Kevin mengalami kerugian dalam jumlah besar.

Lukman menggelengkan kepalanya. “Aku sudah melakukannya, tetapi bosku bersikeras ingin membuatku masuk penjara. Bisakah kamu bayangkan aku berada dalam satu ruangan yang sama dengan pembunuh? Mereka bisa saja menyakitiku di dalam sana, Sha.”

Sasha terdiam matanya berkabut dengan bulir air mata. Ia menggelengkan kepala mencoba mengusir bayangan liar yang bermain di kepalanya. 

Melihat Sasha yang mulai terpengaruh dengan ucapannya, Lukman menambahkan, “Kamu tahu kalau aku tidak akan sanggup tidur di kasur yang tipis atau lantai dingin. Kamu tidak ingin melihatku sakit, kan?”

Sasha menggeleng. Ia tidak tega membayangkan suaminya menderita. Tapi tetap saja ….

“Sha, ini hanya jebakan. Kamu tidak akan benar-benar tidur dengannya. Aku akan menyusun rencana dengan matang. Kamu mau bantu aku, kan?”

Sasha mengusap air mata yang sudah membanjiri wajahnya. Ia merasa tidak punya pilihan lain sekarang ini.

“Sasha, hanya kamu yang bisa membantuku,” pinta Lukman dengan suara yang sarat akan putus asa.

Wanita itu lantas menghela napas. “Baik, aku … aku akan melakukannya.”

Sasha menundukkan kepala karena merasa malu dan bersalah dengan pilihan yang sudah dibuatnya. Badannya terasa dingin. Ini adalah keputusan terberat yang harus diambilnya. 

Dengan bersemangat Lukman memeluk Sasha, memberikan ciuman di puncak kepala istrinya itu. 

“Terima kasih, Sayang! Terima kasih sudah bersedia menolongku,” katanya lega. “Nanti malam akan ada pesta di sebuah ballroom hotel berbintang. Kamu akan bertemu Pak Kevin di sana.”

***

Sasha mencoba menurunkan gaun dengan panjang di atas lutut yang dipakainya. Ia merasa risih dan tidak nyaman dengan gaun pilihan Lukman yang terlalu seksi ini.

Ia berjalan menghampiri seorang pria yang tinggi dan gagah dengan rambut hitam tersisir rapi. 

“Ah! Maaf, Tuan, saya tidak sengaja.”

Mata berwarna hitam yang menyorot tajam membuat lutut Sasha bergetar. Ia dengan cepat menundukkan kepala tidak berani melihatnya.

“Ceroboh sekali, kau! Kenapa tidak memperhatikan langkahmu? Kau membuat minumanku tumpah!” seru pria itu—Kevin—dengan emosi.

“Ma-maaf, Tuan! Saya tidak sengaja melakukannya. Saya akan mengambilkan minuman baru untuk Tuan.” 

Tidak menunggu jawaban dari Kevin, Sasha berjalan menuju buffet di mana tersaji beraneka macam minuman dan makanan.

Diambilnya sebuah gelas dengan cairan berwarna keemasan, kemudian ia keluarkan sebuah klip dari dalam dompet yang ia bawa. Tangannya bergetar saat menuang bubuk berwarna putih ke dalam gelas kemudian menggoyang-goyangkannya hingga larut bersama minuman itu.

Ia berjalan kembali ke tempat di mana Kevin masih berdiri dengan kedua tangan dalam saku celana. 

“I-ini, Tuan, saya ambilkan minuman yang baru sebagai permohonan maaf,” ujar Sasha mengulurkan gelas itu ke tangan Kevin.

Kevin mengetatkan rahang, ia menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Diambilnya gelas itu dengan kasar lalu minum hingga tandas. 

“Sekarang menjauhlah dari hadapanku!” usir Kevin dengan dingin.

Hanya anggukan kepala yang diberikan Sasha, ia berjalan menuju sudut yang sepi di mana Lukman sudah menunggunya.

Dari kejauhan, ia bisa melihat Kevin yang memijat pelipis. Pria itu menutup mulutnya ketika menguap. 

Obat itu pasti sudah bereaksi, sebab Kevin langsung berjalan menuju pintu keluar ballroom dengan langkah gontai.

Melihat hal itu, Sasha dan Lukman dengan cepat menyusul. Keduanya berdiri di samping kiri dan kanan pria yang hampir tidak sadarkan diri itu.

Beberapa menit berselang, ketiganya sudah berada di kamar hotel dengan Kevin terbaring di atas ranjang ukuran king size. 

“Sekarang lakukanlah tugasmu, Sayang! Kita akan baik-baik saja. Percaya padaku, oke?” 

Tanpa menunggu jawaban dari Sasha, Lukman langsung keluar dari kamar tersebut.

Sasha menatap kepergian Lukman dengan raut sedih. Ia mengalihkan pandangan kepada Kevin yang terlihat begitu damai dalam tidurnya. 

Dengan tangan bergetar, ia melepas semua pakaian yang dipakai oleh lelaki itu. Begitu juga dengan pakaiannya sendiri demi suksesnya sandiwara yang akan mereka mainkan.

Tengah malam, Sasha terbangun karena merasa ada yang memeluk pinggangnya begitu erat. Ia juga merasakan ciuman di sisi lehernya, membuatnya merinding.

Sasha membuka mata dan terkesiap saat tangan itu mengusap perutnya dengan lembut. 

“A-apa yang kau lakukan?!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
106 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status