Share

BAB-34 KETAHUAN

Penulis: UMMA LAILA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-21 23:20:31

Pagi itu, suasana di rumah Nayara masih lengang. Embun belum sepenuhnya mengering dari dedaunan halaman, tapi suara keras ketukan pintu sudah memecah ketenangan.

Duk duk duk!

“Nayara! Buka pintunya sekarang juga!” suara Raka terdengar membahana dari luar.

Nayara yang baru saja turun dari tangga, masih mengenakan piyama satin, mengerutkan kening. Dengan malas, ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Begitu daun pintu terbuka, wajah Raka yang memerah karena emosi langsung muncul di hadapannya.

“Apaan sih pagi-pagi teriak-teriak kayak orang gila!” omel Nayara, memeluk tubuhnya sendiri karena udara masih dingin.

Raka tak peduli. Tangannya menentakkan ponsel di depan wajah Nayara.

“Apa ini, hah?! Ngaku kamu, Nay! Bisa-bisanya kamu main belakang kayak gini! Nyonya Mahendra apa-apaan, semalam nginep di hotel sama laki-laki!”

Nayara mengernyit. Tatapannya turun ke layar ponsel itu — sebuah foto dirinya saat keluar dari hotel malam tadi.

“Hah? Foto apaan ini?” Nayara berpura-pura tak tahu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB 36 BLUE ROYAL DIAMOND

    Mobil hitam mewah berhenti mulus di depan rumah utama keluarga Mahendra. Seorang pelayan buru-buru membukakan pintu, dan keluarlah Raka Mahendra dengan langkah percaya diri. Tangannya menenteng kotak perhiasan biru gelap bersegel logo butik perhiasan eksklusif.Wajahnya penuh senyum kemenangan.“Hari ini… lihat saja, Nayara. Kamu pasti bakal luluh,” gumamnya, sambil berjalan masuk ke rumah. Di ruang tamu, seorang pelayan langsung menyambut dengan gugup.“Selamat datang, Tuan.”“Mana Nayara?” tanya Raka tanpa basa-basi, suaranya tegas.“Di ruang santai atas, Tuan.”Tanpa menunggu, Raka langsung menaiki tangga lebar itu dengan langkah lebar dan dada dibusungkan. Jemarinya mengelus kotak perhiasan di tangannya.“Blue sapphire seharga 2,5 miliar, lihat aja ekspresi kamu nanti, Nay. Masih mau main api di belakang gue?”Begitu sampai di depan pintu ruang santai, Raka menarik napas. Senyumnya terkembang, sudah membayangkan wajah Nayara yang bakal terharu menerima pemberiannya.Dia dorong pin

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB 35 SAPPHIRE DAN BLUE SPINEL

    Sinar matahari siang menembus tirai tipis ruang kerja Raka Mahendra. Meja kerja megah berlapis kayu jati itu dipenuhi tumpukan berkas penting, tapi satupun tak disentuh. Pria itu hanya duduk di balik meja, pandangannya kosong menatap dinding, sementara jemari kanannya sibuk memutar-mutar pulpen logam di sela jarinya.“Rei… Rei… Rei…”Nama itu meluncur berulang kali dari bibir Raka, diucapkan pelan namun penuh emosi. Dahinya berkerut, matanya tajam menatap meja — seakan berharap jawaban muncul dari permukaan kayu mahal itu.“Seingatku, jaman SMA gak ada yang namanya Rei deh,” gumamnya. “Kuliah juga gak ada. Sehabis nikah… Nayara itu sibuk ngekor di belakangku, nyiapin sarapan, bawain bekal, ngingetin vitamin, ngelus pundak. Jadi… kapan dia punya waktu buat selingkuh?”Raka mendesah panjang. Otaknya memutar kenangan bertahun-tahun silam, dari sejak dirinya dan Nayara pertama bertemu, hingga akhirnya menikah. Nayara di matanya adalah perempuan sederhana yang terlalu kalem, terlalu setia,

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-34 KETAHUAN

    Pagi itu, suasana di rumah Nayara masih lengang. Embun belum sepenuhnya mengering dari dedaunan halaman, tapi suara keras ketukan pintu sudah memecah ketenangan.Duk duk duk!“Nayara! Buka pintunya sekarang juga!” suara Raka terdengar membahana dari luar.Nayara yang baru saja turun dari tangga, masih mengenakan piyama satin, mengerutkan kening. Dengan malas, ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.Begitu daun pintu terbuka, wajah Raka yang memerah karena emosi langsung muncul di hadapannya.“Apaan sih pagi-pagi teriak-teriak kayak orang gila!” omel Nayara, memeluk tubuhnya sendiri karena udara masih dingin.Raka tak peduli. Tangannya menentakkan ponsel di depan wajah Nayara.“Apa ini, hah?! Ngaku kamu, Nay! Bisa-bisanya kamu main belakang kayak gini! Nyonya Mahendra apa-apaan, semalam nginep di hotel sama laki-laki!”Nayara mengernyit. Tatapannya turun ke layar ponsel itu — sebuah foto dirinya saat keluar dari hotel malam tadi.“Hah? Foto apaan ini?” Nayara berpura-pura tak tahu.“

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-33 KECOLONGAN

    Malam itu, penthouse megah milik Selina Pradipta diterangi temaram lampu gantung kristal. Angin malam berhembus lembut lewat balkon terbuka, menggoyangkan tirai tipis warna putih susu.Selina duduk anggun di sofa, mengenakan gaun tidur satin warna merah marun. Sebelah tangannya memegang gelas wine, sementara mata indahnya menatap layar ponsel yang baru saja bergetar.Notifikasi dari WhatsApp masuk.[Mata-mata 2]“Sudah saya kirim fotonya, Bu. Ini buktinya.”Selina mengernyit, jantungnya berdetak cepat. Ia buru-buru membuka pesan itu — sebuah foto terkirim. Gambar itu memperlihatkan seorang wanita cantik berambut hitam pekat, mengenakan blouse putih dan celana panjang hitam, keluar dari sebuah hotel mewah dengan wajah waspada. Tak salah lagi, itu Nayara.“Ha!” Selina terkekeh puas. Tangannya langsung menekan layar, memperbesar gambar itu.“Akhirnya… kecolongan juga, Nayara Adinata.” bisiknya pelan.Segera, Selina menekan tombol panggilan cepat. Tak lama, suara seorang pria di seberang

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-32 LOVE IS PROPERTY

    Ponsel Nayara bergetar di atas meja. Nama Raka Mahendra terpampang di layar, membuat Nayara mendesah malas.Di seberang ruangan, Rey hanya melirik sekilas sambil mengangkat alis.“Angkat aja, biar sekalian kamu bakar dia,” ucapnya santai, sembari menyandarkan punggung di sofa.Nayara mengambil ponselnya dan menerima panggilan itu tanpa banyak basa-basi.“Di mana kamu?” suara Raka langsung memburu, terdengar menahan emosi.“Ini bukan urusanmu,” jawab Nayara datar.“Jangan macam-macam, Nay. Kalau ketahuan Ayahmu, bisa habis kamu.”Nayara mencibir, matanya menatap kosong ke arah kaca jendela yang menampilkan kelap-kelip lampu kota.“Kamu itu kayak bocah, ya? Ngomong aja bawa-bawa nama Ayahku. Sekali-sekali, jadi laki-laki itu pakai nyali, jangan cuma pakai ancaman,” balas Nayara tajam.Terdengar helaan napas berat dari seberang.“Aku peringatkan, pulang sekarang juga!”Saat itulah, Rey sengaja bersuara keras.“Eh, Nay! Kopimu tumpah, nih!”Suara Rey terdengar jelas di ponsel. Nayara lang

  • Skandal sang Nyonya Muda   BAB-31 TERJEBAK SATU KAMAR

    Suasana kamar hotel mewah itu sunyi. Lampu redup, aroma lavender samar memenuhi ruangan. Nayara duduk di sofa, memeluk bantal empuk berwarna krem. Wajahnya kesal, matanya menatap tajam pria di seberangnya.Rey santai menyeruput kopi dari cangkir putih, kaki bersilang di atas meja kaca.“Aku benci situasi kayak gini,” dengus Nayara.Rey hanya menyeringai, lalu meletakkan cangkirnya. “Harusnya kamu berterima kasih. Aku baru saja nyelamatin kamu dari skandal besar.”“Aku nggak pernah minta,” Nayara membalas cepat.“Tapi kamu butuh.”Rey tertawa kecil. Tatapannya tak lepas dari wajah Nayara yang masih merengut. Ia menyandarkan punggung di kursi, terlihat sangat nyaman seolah situasi itu bukan masalah.“Santai aja,” ucap Rey pelan. “Kamar ini statusnya Incognito. Nggak ada yang bisa ganggu kita sampai aku bilang.”Nayara hanya memutar bola matanya, malas menanggapi.1 jam sebelumnya…Nayara duduk gelisah di ruang VIP restoran sushi langganan Rey. Dia masih kepikiran soal Selina dan flashdi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status