Happy Reading and Enjoy~ Tatapannya kini beralih kepada Nathalie yang meringkuk di lantai. Ia berjongkok, tersenyum sinis ketika berucap, "Jalang." Arthur memegang tangan Nathalie, menariknya kuat tanpa mempedulikan jeritan wanita itu. Beberapa hari ini banyak pekerjaan yang harus di selesaikannya, jadwal tidurnya terganggu. Dan semua itu bersangkutan dengan wanita yang saat ini berada dalam genggaman tangannya. Wanita yang sialnya berpura-pura polos untuk bisa mengelabuinya. "Ar-Arthur ..." Nathalie merintih, ia langsung berpaling. Rasa jijik hadir saat mendengar Nathalie memanggilnya dengan terbata-bata. Ini pasti peran baru yang dimainkannya. Ah, bukan peran baru, tetapi peran lama yang hampir dipercayai Arthur sebagai sifat wanita itu. "Jangan berpura-pura lagi di hadapanku." Ia menjepit kedua pipi Nathalie. "Siapa dirimu yang sebenarnya, Nathalie. Jangan main-main denganku, kau pikir kau bisa membohongiku?" Demi Tuhan, Arthur tidak pernah memukul wanita. Ia tidak pernah
Happy Reading and Enjoy~Tempat itu gelap, Nathalie hanya berlari karena merasa kesal. Bagaimana bisa Arthur mengatakan ingin menyerahkan dirinya pada Tom, sementara ia memilih ikut karena tidak ingin sendiri dan berpisah dari Arthur. Ia tidak tahu ingin pergi ke mana. Langkahnya berhenti pada satu ruangan yang terbuka luas, ia mengintip secara takut-takut. Bruk! Tubuhnya terjatuh saat ada seseorang yang menabraknya dari belakang. Kedua lututnya yang putih mencium lantai dengan keras. Nathalie meringis saat merasakan nyeri yang luar biasa. Ia berusaha untuk berdiri, tetapi tubuhnya kembali di tabrak dari belakang. Membuatnya terjatuh lagi. Bibirnya langsung mengerucut. Ia mendongak untuk menatap siapa yang telah menabraknya. Dua orang lelaki sedang bertengkar tepat di hadapannya. Mereka saling menatap dan memegang kerah pakaian masing-masing. Satu memakai topi menodongkan pistol ke arah seseorang yang tidak memakai topi. Pakaian mereka sama-sama hitam. Nathalie tidak bisa mendenga
Happy Reading and Enjoy~"Ti-tidak mau.""Jadi maunya apa?" tanya Arthur lembut. "Apa kau mau aku memukul diriku sendiri untuk menebus kesalahanku? Seperti ini?" Ia mengarahkan tangannya ke wajahnya sendiri, bersiap ingin memukul. Nathalie langsung menghampirinya dan mencegahnya. Mata dan hidung gadis itu masih memerah. Isakan kecil sesekali lolos dari bibirnya. "Kau tidak mau aku memukul diriku sendiri?"Gadis itu menggeleng. "Dan kau juga tidak mau memukulku?"Kini Nathalie mengangguk. "Kalau begitu, cium pipiku."Dengan gerakan yang terlampau cepat Nathalie langsung menolak.Arthur terkekeh. "Kenapa tidak mau menciumku?" "A-aku tidak ma-mau berterima kasih padamu!""Kalau begitu ..." Arthur mendaratkan kecupan singkat di kedua pipi Nathalie. " ... Aku yang akan berterima kasih padamu." Merasa tidak cukup saat melayangkan dua kecupan singkat, Arthur mencium pipi Nathalie bertubi-tubi. "Aku berterima kasih dengan sangat banyak." Di akhiri dengan ciuman di bibir. Ia memeluk Na
Happy Reading and Enjoy~"Mau makan sendiri atau aku yang suapin?"Seusai pertanyaan itu terlontar, Nathalie langsung menggeleng. Entah karena masih marah padanya atau memang gadis itu mencoba untuk mandiri. Dia memunggungi Arthur. "Jika kau perlu sesuatu panggil saja aku, ya?"Lagi-lagi Nathalie mengangguk, rambutnya yang halus mengikuti irama kepalanya ketika bergoyang. Arthur tidak nyaman dengan keadaan ini, ia yakin Nathalie sudah memaafkannya, tapi gadis itu seperti memberi jarak pada Arthur. Atau mungkin ini hanya firasatnya saja karena di dorong rasa bersalah yang besar. Arthur mendekat untuk memberikan kecupan ringan di dahi Nathalie. "Aku di tempat biasa, kau bisa menemuiku di sana."Ia tidak langsung pergi, memperhatikan Nathalie yang hendak turun. Kursi yang ditempati gadis itu sedikit tinggi, ia tidak ingin melihat Nathalie terjatuh karena tidak menginjak anak kursi saat turun. Nathalie tidak menjawab, gadis itu sibuk menggoyangkan kepalanya dengan gembira saat menyendok
Happy reading and Enjoy~Bau yang tidak asing, besi karat, anyir darah. Suara teriakkan kesakitan yang menggema. Perlahan kesadaran Nathalie kembali, wanita itu membuka kedua matanya. Awalnya ia ingin memejamkan matanya, karena biasanya silau matahari membuat pandangannya mengabur, tetapi kali ini berbeda. Matanya yang masih sayup-sayup terbuka lebar ketika mendapati kedua tangannya terikat. Ia berada di sebuah ruangan sempit, dadanya bahkan terasa sesak. Nathalie kembali memejamkan matanya, mencoba tenang dengan mengatakan bahwa ini hanya mimpi buruk. Pasti ketika ia membuka mata untuk kedua kalinya, Arthur sudah menyiapkan sarapannya. Mengerutkan dahinya karena merasa bahwa ini tempat yang asing, ia segera bangkit. Tubuhnya tertekuk dan kedua kakinya juga diikat. Apa-apaan ini! Arthur, kemana Arthur. Tadi ia ke taman bermain bersama Arthur. Seketika firasat buruk menumpuk menjadi satu, Nathalie mencoba untuk berusaha berpikir bahwa sekarang ia baik-baik saja dan hanya mimpi. Tena
Happy Reading and Enjoy~"Apa maksudmu?" Ara datang terburu-buru, bahkan wanita itu tidak memedulikan penampilannya yang terlihat acak-acakkan. Sementara orang yang menjadi sumber kehadirannya sampai tidak memedulikan penampilannya ini malah duduk di sofa bagai orang bodoh. Ia langsung berkacak pinggang dan menghela napas kesal. "Arthur! Ceritakan lebih jelas bagaimana bisa Nathalie menghilang sementara kalian pergi bersama?"Kali ini barulah Arthur mendongak, lelaki itu menghela napas. Gurat kelelahan menguar dari seluruh wajahnya. "Aku tidak tahu mengapa ini bisa terjadi. Semua berlalu begitu cepat. Karena dia terlalu senang, aku membiarkannya bermain dan berlari kemanapun dia mau. Lalu telepon masuk untuk membicarakan Tom yang saat ini masih kutahan, dan dia menghilang dari pantauanku. Di saat aku tersadar, Nathalie benar-benar menghilang, Ra! Sial, mereka mengawasaiku. Seharusnya aku membawa pengawal, bagaimana bisa aku terlalu percaya diri dalam menjaganya."Ara duduk di sebel
Happy reading and enjoy~Selama tiga hari ia tidak diperbolehkan makan, hanya diberi minum saja. Persembahan untuk iblis atas dirinya yang kotor akibat tidak mau membunuh Tom sebentar lagi. Ia dikeluarkan dari jeruji besi tepat lima jam sebelum diadakan persembahan. Dirinya dimandikan, diberi parfum lalu didandani dengan semewah mungkin.Nathalie sudah pasrah pada hidupnya. Ia tidak menolak ketika mereka memandikan tubuhnya, ia menerima semuanya dengan lapang dada. Mungkin memang inilah akhir dari kehidupannya. Nyatanya masa-masanya dengan Arthur hanyalah mimpi yang numpang lewat. Di ambang pintu Feronica berdiri sembari berkacak pinggang. Pasti wanita itu puas melihat penampilannya sekarang. Tanpa sadar ia merengut. Padahal dirinya tidak pernah merasa cantik, oh bahkan sudah lama sekali ia tidak melihat cermin untuk menilai dirinya. Biasanya ketika ia bercermin, ia hanya menatap kosong ke arah cermin. Tidak berpikiran untuk menilai dirinya sendiri. Tubuhnya terasa lemas karena tida
Happy reading and Enjoy~Ucapan David tentang cairan yang tidak ada ramuannya itu memang benar. Cairan itu tidak berlangsung lama jika penggunanya berusaha dan mencari tahu tentang kehidupannya. Ada sebagian orang yang memang memilih untuk menerima takdirnya, melupakan ingatannya dan membiarkan dirinya menjadi budak seutuhnya.Orang-orang yang seperti itu membuat cairan obat bekerja lebih lama atau bahkan selamanya. Dan memang David sengaja membuatnya seperti itu, karena bisa menguntungkannya. Jika ia menetapkan semua cairan dalam dosis tinggi, tidak ada lagi mereka-mereka yang datang kepadanya untuk diminta agar budaknya kembali seperti semula. Tidak jarang orang-orang yang telah membeli budaknya datang untuk disuntikkan kembali, sebab budak mereka sudah mampu mengingat, memiliki reaksi dan sudah tidak bisa diperlakukan sesuka hati lagi. Tentu saja penyuntikan yang kedua kalinya tidak gratis, David meminta harga pada cairan baru yang disuntikkan. Lalu ia akan menyalahkan mereka yang