Share

Lima puluh satu

Happy reading and enjoy~

Arthur meletakkan makanannya di atas meja. "Apa selama ini kau masak sendiri?"

"Huum, aku bahkan bisa membuat kue. Biasanya saat pagi hari aku membuat kue untuk diberikan pada anak-anak yang bermain, tapi karena tadi pagi kita sudah kedatangan tamu, kurasa mereka tidak akan datang lagi. Mm ... mugkin mereka akan datang nanti malam."

Arthur tampak tidak suka, raut wajah lelaki itu berubah. "Apa mereka datang setiap hari?"

Gadis itu mengangguk. "Karena mereka suka kue buatanku, tidak ada pilihan lain selain memberikannya, kan?"

Arthur berdecih. "Pilihan lainnya tidak membuatkan mereka kue lagi. Mereka menyusahkanmu dan membuatmu letih."

"Bibi Margaret juga mengatakan hal yang sama, tapi aku tidak letih. Aku senang karena mereka sangat lucu. Ah iya, sebenarnya hari ini aku ada pertemuan yang cukup penting. Kau sendiri sudah melihatnya, kan? Aku harus mengenalkanmu pada mereka, aku yakin mereka pasti senang sekali."

Arthur mengernyitkan dahinya. Dengan wajah yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status