Share

Chapter 24

Sore hari yang cerah, udara tidak terlampau panas sinar mentari berwarna orens mulai bersinar. Di teras dekat kolam kecil Kayla dan ayahnya duduk santai berdua sambil memberi makan ikan-ikan yang kini berubah kecil sejak acara bakar-bakar sebelumnya. Sedang ayahnya membersihkan daun kering yang jatuh di pot-pot kecil pohon bonsainya.

“Yah, besok mas Dika itu lamaran langsung apa baru tunangan sih? “

“Lamaran, gak tunangan segala. Selang sebulan dua bulan terus nikah, kasihan anak orang kalau tunangan segala dan jaraknya lama sampai pernikahan. “

“Emang kenapa yah? “

“Perempuan kalau tunangan dan jaraknya lama itu ibarat kupu-kupu dia gak bisa lagi terbang bebas. Padahal setelah tunangan biasanya godaannya lebih besar. Laki-laki juga kalau sudah tunangan terkadang suka berfikiran kalau tunangannya itu adalah miliknya jadi yang ditakutkan tidak bisa mengerem nafsunya. Itu kalau pandangan ayah... “

&ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status