Beranda / Fantasi / Soul System / 2. Alam Baka

Share

2. Alam Baka

Penulis: JeoseoungSaja
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-03 17:18:55

Liu Kai perlahan membuka kedua matanya saat mendengar sayup-sayup seseorang yang tengah berbicara padanya.

"Liu Kai, mati di usia 25 tahun, yang disebabkan oleh pembunuhan berencana. Hal itu membuatmu menjadi Roh Spesial, sebab belum saatnya kau mati, tapi kau sudah berada di alam Baka."

Selamat datang di Alam Baka, aku adalah Wigen, Malaikat Maut yang akan menuntun jiwamu melewati sidang-sidang di pengadilan Neraka dan membantumu bereinkarnasi kembali."

Kai tampak tak perduli dengan Wigen yang tengah berbicara padanya, Kai hanya termenung melihat sekitar. Kedua bola mata Kai berkeliling, ia masih berada di antara rasa percaya dan tidak percaya bahwa dirinya telah mati.

Kai melihat sebuah dunia yang di dominasi warna jingga, tanah berwarna merah, langit yang selalu mendung bercampur dengan warna jingga yang menjadi penerangan dunia tersebut.

Kai juga melihat antrian panjang di depan tiga gerbang besar berwarna emas, yang ia yakini adalah antrian jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal, yang akan memasuki dunia kematian.

Wigen kembali berbicara pada Kai. "Itu antrian untuk roh-roh biasa, mereka semua mati sebab sudah saatnya mereka mati, namun kau adalah roh spesial, sebab kau mati karena dibunuh dan belum waktunya bagimu untuk mati. Kau akan langsung memasuki gerbang ketiga menuju pengadilan neraka tanpa harus mengantri."

Kai menangkap beberapa kata dari Wigen yang menyebutkan 'Belum waktunya bagimu untuk mati'. Kai menatap tajam ke arah Wigen. "Jika belum waktunya aku mati, kenapa aku di sini?!" Kai menarik kerah baju Wigen.

Wigen membelalakkan matanya. "Ka-kau? Bagaimana bisa kau menyentuh seorang malaikat maut? Belum pernah ada roh yang bisa menyentuh malaikat maut sebelumnya."

Kai menggeram, ia kembali mengancam sosok malaikat maut yang memakai jubah berwarna hitam dan kedua bola mata hitam menyeluruh di hadapannya. "Kau! Kembalikan aku ke duniaku sekarang juga! Atau aku akan membunuhmu!"

Wigen mulai kehilangan kesabarannya, ia menepis kedua tangan Kai dan mendorong Kai ke belakang.

"Apa kau gila?! Bagaimana bisa aku mengembalikanmu ke dunia!!"

Kai mengepalkan kedua tangannya, lalu berlari ke arah Wigen sambil melompat dan memberikan pukulan keras yang telak mengenai wajah Wigen.

Wigen jatuh tersungkur menghantam tanah, lalu menatap Kai dengan geram. "Jika saja tak ada peraturan yang melarang malaikat menggunakan kekuatannya di Alam Baka, aku pasti sudah melenyapkan kau!"

"Diam kau! Kau yang mengambil nyawaku, mengapa kau tak bisa mengembalikanku ke duniaku?!" Kai menunjuk-nunjuk wajah Wigen.

Suara Kai yang keras dan lantang mengundang perhatian seluruh malaikat maut yang ada di sana, yang tengah mendampingi jiwa-jiwa manusia yang mengantri di depan gerbang pertama.

Seorang malaikat maut wanita yang mengenal dekat Wigen langsung datang menghampirinya. "Wigen, kau tidak apa-apa?!" Gadis tersebut menoleh ke arah Kai dengan tatapan tajamnya. "Kau!! Berani sekali kau memukul malaikat maut!!"

"Diam kau! Aku akan membunuh kalian semua jika kalian tak mengembalikan aku ke duniaku!" ancam Liu Kai.

"Akan ku bunuh kau!" seru gadis tersebut dan berniat menghajar Kai, namun tangannya ditarik oleh Wigen. "Jangan Lian Hua, kau akan mendapat masalah nantinya."

Perkataan Wigen mampu menghentikan niat Lian Hua yang ingin menghajar Liu Kai. Tepat setelah itu, sebuah lingkaran berbentuk mata berwarna kuning muncul dari atas kepala Liu Kai dan terbang ke langit mengikuti pergerakan Kai.

"Gawat! Dewa Agung sudah mengetahuinya! Mundur Lian Hua!" seru Wigen, lalu melompat mundur menjauhi Liu Kai.

Sesaat kemudian tanah bergetar, ratusan tentara Alam Baka berbentuk manusia batu dengan ukuran manusia muncul dari dalam tanah dan mengepung Liu Kai.

Walau dikepung oleh ratusan tentara Alam Baka, tak membuat Kai gentar, ia malah mengangkat kedua tinjunya dan bersiap menghadapi ratusan tentara tersebut.

Kai dengan sigapnya menghindari setiap serangan tentara batu yang menggunakan pedang yang juga terbuat dari batu, lalu memberikan serangan balik ke arah tentara batu tersebut.

Setiap satu pukulan yang dilayangkan Kai, mampu menghancurkan satu tentara Alam Baka menjadi serpihan kecil.

Wigen dan Lian Hua membuka lebar kedua matanya, mereka belum pernah sekali pun melihat Roh yang sangat kuat, yang mampu melawan tentara Alam Baka.

Setelah beberapa saat bertarung, Kai berhasil menghancurkan seluruh tentara Alam Baka yang ada, ia mampu melakukan hal itu, sebab Roh tak bisa kelelahan.

Kai kembali menatap Wigen dan Lian Hua. "Sudah kukatakan! Kembalikan aku ke duniaku!" seru Kai, lalu berlari mengarah ke Wigen.

Tiba-tiba malaikat maut lainnya datang dan memberikan tendangan telak ke arah perut Kai, membuat Kai terpental jauh dan menghantam tanah dengan kerasnya.

"Mugen! Kau tidak perlu sampai turun tangan!" seru Wigen.

"Senior Mu! Kau akan terkena masalah!" Lian Hua menambahkan.

Mugen merupakan saudara dari Wigen, ia adalah Malaikat Maut terkuat yang berada di alam Baka.

Liu Kai berdiri dengan menggeram hebat, ia kemudian berlari ke arah Mugen dan memberikan pukulan terbaiknya. Kai dan Mugen kemudian beradu serangan.

Kekuatan keduanya berimbang, walau mereka sudah bertukar puluhan pola serangan. Hal tersebut kembali membuat Wigen dan Lian Hua terkejut.

"Ba-bagaimana dia bisa mengimbangi senior Mugen?" tanya Lian Hua dengan keterkejutannya.

"Roh Spesial memang benar-benar kuat, sebab semasa hidupnya, seluruh latihan serta teknik yang ia pelajari mampu membuat jiwanya menjadi semakin kuat seiring waktu." Wigen juga tak kalah terkejut.

Seiring waktu berjalan, tubuh Kai semakin lama semakin berubah mengerikan, kedua bola matanya menjadi merah menyala, tubuhnya menghitam, giginya berubah menjadi taring tajam, rambutnya memanjang dan berwarna putih, serta dua tanduk mulai muncul di atas kepalanya.

"Gawat! Ia hampir berubah menjadi Roh Pendendam!" seru Mugen, lalu meningkatkan pola serangannya untuk mencegah Liu Kai.

Saat Mugen dan Liu Kai tengah bertarung, tiba-tiba tanah kembali bergetar, lalu seluruh jiwa manusia serta malaikat maut yang berada di sana bersujud kepada sosok yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Ra-raja Yeomra, ka-kau tidak perlu sampai jauh-jauh datang ke sini..." Wigen bersujud dengan seluruh tubuh gemetar.

Raja Yeomra datang ke gerbang Alam Baka untuk melihat kekacauan yang terjadi, ia membawa serta dua pengawalnya, yang juga terbuat dari batu, namun dengan ukuran raksasa serta mata merah menyala.

Raja Yeomra merupakan Dewa Agung yang tak lain adalah Dewa diatas Dewa. Raja Yeomra kemudian berteriak lantang. "Beraninya kau!!!!"

"Kau! Berani sekali kau mengacau di Alam Baka! Akan kulenyapkan kau!!" seru Raja Yeomra, kemudian menghentakkan ujung tongkatnya ke tanah.

Seketika tubuh Kai melayang di udara tanpa bisa ia kendalikan, wujudnya kembali berubah seperti semula. Kai menggertakkan giginya, saat tubuhnya seolah-olah tidak lagi dalam kendalinya.

Raja Yeomra kemudian menyuruh dua pengawalnya untuk memegang kedua tangan Kai. Masing-masing pengawal Raja Yeomra langsung memegang tiap tangan Kai.

Kekuatan kedua pengawal batu raksasa tersebut tak dapat diimbangi Kai, membuat kedua tangannya nyaris tak bergerak sedikit pun.

Raja Yeomra kembali menghentakkan tongkatnya ke tanah. Kali ini sebuah bayangan hitam muncul dari dalam tanah dan menyelimuti tubuh Kai, hampir seluruhnya, hanya tinggal bagian kepala Kai yang masih terlihat.

"Lenyaplah kau untuk selamanya!" seru Raja Yeomra.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Soul System   420. Persiapan Rencana Awal

    Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen

  • Soul System   419. Murid Langsung

    Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang

  • Soul System   418. Liu Bingbing Mengikuti Ujian

    Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye

  • Soul System   417. Gongsun Wan'er

    Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam

  • Soul System   416. Yin Kematian

    Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida

  • Soul System   415. Musuh Lama Melintas Jalan yang Sama

    Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status